PSMS Medan Kembali Berlatih Jelang Laga Krusial, Kenakan Pita Hitam Solidaritas Bencana Sumatera
Baca Juga:
Seperti diketahui, pertemuan kedua tim dijadwalkan pada 27 Desember mendatang di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang.
Kendati latihan sudah dimulai, kekuatan penuh PSMS belum sepenuhnya hadir di lapangan. Dari seluruh nama yang terdaftar, hanya 19 pemain yang ikut ambil bagian dalam sesi sore itu.
Meski begitu, Pelatih Kepala PSMS Medan, Kas Hartadi, memastikan kondisi pasukannya tetap baik. Ia menegaskan bahwa para pemain menjaga kebugaran selama masa libur melalui program latihan mandiri yang telah diberikan sebelumnya.
"Iya, untuk sore ini tim PSMS sudah mulai kembali berlatih lagi untuk persiapan kita menghadapi Sriwijaya FC. Semua pemain dalam kondisi fit karena selama libur saya berikan latihan mandiri untuk menjaga kondisi," ujar Kas Hartadi.
Ia menambahkan bahwa beberapa hari ke depan, fokus latihan akan berkisar pada pemulihan fisik dan penguatan stamina. Setelah kondisi ideal tercapai, barulah tim masuk ke tahap taktikal serta analisis permainan lawan.
"Sekarang latihan masih fokus di fisik. Setelah kondisi pemain benar-benar kembali, baru kami masuk ke taktik menghadapi Sriwijaya," sambungnya.
Empati untuk Korban Bencana Alam di Sumut, PSMS Kenakan Pita Hitam
Ada suasana berbeda pada latihan perdana ini. Para pemain hingga staf ofisial tampak mengenakan pita hitam di lengan mereka—sebuah pemandangan yang langsung menyita perhatian karena menjadi simbol duka dan empati yang tengah dirasakan masyarakat Sumatera.
Pita hitam itu dikenakan sebagai bentuk solidaritas terhadap bencana besar yang melanda sejumlah provinsi di Tanah Air, terutama Sumatra Utara, Aceh, dan Sumatra Barat. Dalam beberapa hari terakhir, wilayah-wilayah tersebut dilanda banjir bandang dan longsor yang menelan ratusan korban jiwa serta merusak banyak permukiman.
Latihan kali ini pun tidak sekadar menjadi ajang pemulihan ritme permainan setelah libur, tetapi juga sarat makna kebersamaan. Para pemain menjalani tiap sesi dengan serius, sambil mengenakan pita hitam yang terpasang di lengan kiri. Seluruh staf pelatih, ofisial tim, hingga tenaga pendukung pun turut mengenakannya.
Kas Hartadi menjelaskan bahwa keputusan menggunakan pita hitam lahir dari kesepakatan bersama di dalam tim.
"Ya, kita semua, pemain, ofisial, menggunakan pita hitam sebagai bentuk duka dan solidaritas atas bencana alam yang terjadi. Ini sebagai wujud kepedulian kita terhadap saudara-saudara kita yang sedang mengalami musibah," kata Kas.
Ia juga menegaskan bahwa meski PSMS sedang memusatkan perhatian pada persiapan kompetisi, mereka tak ingin berpaling dari musibah besar yang menimpa masyarakat. Menurutnya, simbol kecil ini mengingatkan bahwa sepak bola bukan hanya soal bertanding, melainkan juga wadah untuk menunjukkan empati dan nilai-nilai kemanusiaan.
Pasca Bencana, Masyarakat Buka Akses Jalan Secara Swadaya di Tapteng
Lesti Kejora Salurkan Bantuan ke Stabat meski Hamil Besar
FiberStar Salurkan Bantuan dan Pasang Internet Darurat untuk Percepatan Respons Bencana di Sumatera
Efek Bencana Banjir, Ini Empat Wabah Penyakit yang Kerap Muncul
Pasca Banjir, Lapas Sibolga-Tapteng Dipadati Keluarga Besuk Warga Binaan