Merab vs Petr Yan: Duel Ulang Panas UFC 323 Tentukan Raja Baru Bantamweight
Bagi Merab, ini adalah kesempatan langka: jika ia berhasil mempertahankan sabuk, ia akan menjadi petarung pertama dalam sejarah UFC yang melakukan empat pertahanan gelar dalam satu tahun kalender.
Baca Juga:
Duel ini merupakan rematch dari pertemuan mereka sebelumnya pada Maret 2023, saat itu Merab mendominasi dengan takedown 11 kali dan kemenangan mutlak lewat keputusan juri.
Sejak kekalahan itu, Petr Yan bangkit: tiga kemenangan beruntun membuatnya kembali pantas menantang, menunjukkan bahwa "balas dendam" ini bukan sekadar ambisi, tapi realitas hasil kerja keras. (
Pertarungan "Merab vs Petr Yan" menghadirkan konflik gaya klasik:
Merab dikenal sebagai "pressure machine" atau mesin tekanan, agresif, relentless atau tak kenal lelah, dengan takedown bertubi-tubi dan kontrol yang melelahkan lawan. Ia paham bahwa dominasi fisik dan cardio adalah senjatanya.
Sementara itu, Yan adalah striker teknis, dengan footwork, akurasi pukulan, dan kemampuan counter-striking yang tajam. Untuk menang, Yan perlu menjaga jarak, mempertahankan takedown defense, dan mampu menghukum setiap transisi Merab dengan strike bersih.
Jika Merab berhasil mendikte tempo, memaksa Yan ke fight grappling, kontrol cage, dan volume takedown besar kemungkinan akan membawanya meraih kemenangan. Namun, jika Yan mampu menjaga pertarungan tetap berdiri, menjaga jarak dan memaksakan pertarungan stand-up, upset (kekalahan menyakitkan) tidak bisa dikesampingkan.
Dalam sesi wawancara pra-fight, Merab menyatakan tekadnya untuk tidak hanya menang, tapi mengakhiri pertarungan sebelum lonceng akhir pertarungan berbunyi.
"Saya ingin mengakhiri pertarungan ini dengan finish, itu akan jadi hal yang bagus," ucapnya.
Sementara itu, Yan menunjukkan determinasi kuat untuk membalikkan hasil. Banyak pihak melihat kemenangan tiga pertarungan beruntun sebagai tanda bahwa versi "baru" Yan jauh lebih siap dan berbahaya.
Para analis dan oddsmaker cenderung memfavoritkan Merab, peluang menangnya terpantau sangat tinggi, dengan odds (peluang atau kemungkinan sekitar -310 hingga -410, menunjukkan probabilitas menang 75–80%.
Tapi, bukan berarti Yan tidak punya peluang, dengan persiapan matang, takedown defense bagus, serta strike presisi, Yan bisa menjadi ancaman serius, terutama jika dia bisa menghindari pertarungan di takedown/ground game dan memaksakan pertarungan stand-up. Bila berhasil, dia bisa merebut sabuk dan menghidupkan kembali divisi bantam.
Bagi Merab, kemenangan tidak hanya soal mempertahankan sabuk, tetapi juga soal mencatat sejarah sebagai juara paling dominan di kelas bantam pada 2025. Untuk Yan, kemenangan berarti redemption, kebanggaan, dan pembuktian bahwa kekalahan di masa lalu hanyalah jeda sebelum kebangkitan.
Sumber: Superlive, juara.net, mmamania.com, juara.net
Raja Baru UFC dari Asia Tenggara Lahir, Legenda Henry Cejudo Pamit di Akhir Comeback Pahit
Spektakuler! Petr Yan Kalahkan Merab Dvalishvili dan Raih Kembali Gelar Juara Kelas Bantam UFC
Pertempuran Penentuan: Yan Berburu Penebusan, Merab Pertahankan Takhta di UFC 323
Volkanovski vs Diego Lopes II Resmi Diumumkan, Pelatih Volkanovski Terkejut: Ada Lawan yang Lebih Pantas
Bentrokan Dua Era: Umar Nurmagomedov vs Deiveson Figueiredo Siap Meledakkan UFC 324!