Selasa, 25 November 2025

Indonesia Berduka, Kiper Legendaris Si Macan Tutul Ronny Pasla Berpulang di Usia 79 Tahun

Kepergian Ronny Pasla dan Warisan Sang Legenda
Sukri - Senin, 24 November 2025 14:40 WIB
Indonesia Berduka, Kiper Legendaris Si Macan Tutul Ronny Pasla Berpulang di Usia 79 Tahun
istimewa
Ronny Pasla semasa hidupnya. (Kolase Foto: Wikipedia/FB Indra Efendi Rangkuti)
Kitakini.news -Berita duka menyelimuti dunia sepak bola Tanah Air: Ronny Pasla, kiper legendaris Timnas Indonesia, telah meninggal dunia. Berikut laporan lengkap tentang kepergiannya, rekam jejak karier, dan warisannya.

Ronny Pasla meninggal dunia pada Senin, 24 November 2025, dini hari di Jakarta, dalam usia 79 tahun. Kabar duka ini pertama kali beredar melalui grup pewarta sepak bola dan segera dikonfirmasi berbagai media nasional.
Jenazah sang legenda disemayamkan di Gereja Evangelis, Jakarta Pusat, sebelum dimakamkan pada Selasa, 25 November 2025, di Pemakaman Pondok Kelapa.

Baca Juga:

Ronny Pasla meninggalkan seorang istri dan enam anak, serta warisan besar bagi sepak bola Indonesia.


Awal Hidup & Karier Olahraga

Lahir di Medan, 15 April 1947, Ronny Pasla mengawali karier olahraga bukan dari sepak bola, melainkan tenis. Ia bahkan terdaftar sebagai atlet tenis Sumatera Utara dalam PON 1965. Setelah pensiun dari dunia sepak bola, Ronny kembali ke olahraga awalnya itu dan mendirikan Velodrome Tennis Club di Jakarta, tempat ia aktif sebagai pelatih tenis.


Karier Klub sebagai Pemain

Sepanjang kariernya, Ronny Pasla memperkuat sejumlah klub besar:

Dinamo Medan – klub masa mudanya

PSMS Medan – tempat ia berkembang menjadi kiper papan atas

Bintang Utara – tim internal yang merupakan bagian dari struktur PSMS

Persija Jakarta – klub utama yang mengangkat namanya ke level nasional

Indonesia Muda (Indonesia Moeda) – klub terakhir sebelum gantung sarung tangan


Karier Internasional

Ronny Pasla merupakan kiper utama Timnas Indonesia pada era keemasan 1960-an hingga 1970-an. Ia mencatat 31 caps untuk Timnas (1967–1979) dan menjadi bagian skuad juara pada:

Aga Khan Gold Cup (1967)

Turnamen Merdeka (1969)

Pesta Sukan Singapura (1972)

Momen paling bersejarah dalam hidupnya terjadi pada laga persahabatan melawan raksasa Brasil, Santos FC, pada tahun 1972. Ronny berhasil menepis penalti sang legenda dunia, Pele, sebuah prestasi yang terus dikenang hingga kini.


Penghargaan Individu

Berbagai penghargaan ia raih selama kariernya, di antaranya:

Atlet Terbaik Nasional (1972)

Penjaga Gawang Terbaik Nasional (1974)

Piagam dan medali penghargaan dari PSSI atas dedikasinya bagi negeri


Kembali ke Tenis Setelah Pensiun

Meski namanya besar di sepak bola, tidak ada catatan resmi bahwa Ronny Pasla pernah menjadi pelatih klub sepak bola mana pun.


Setelah pensiun pada usia sekitar 40 tahun, ia memilih fokus berkarier di dunia tenis, menjadi pelatih dan pengelola sekolah tenis, kembali ke olahraga yang pernah ia tekuni sebelum jadi kiper.


Ronny Pasla dikenang sebagai salah satu kiper terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Julukannya, "Macan Tutul", menggambarkan refleks dan kelincahan luar biasanya di bawah mistar.


Keberhasilannya menggagalkan penalti Pele menjadi salah satu momen paling ikonik dalam sejarah sepak bola nasional.
Warisan Ronny Pasla juga terasa pada lahirnya banyak kiper tangguh Indonesia, di mana namanya kerap disebut sebagai inspirasi besar, terutama bagi pemain dari Sumatera Utara.

Sumber: Antara News Jambi, Detiksport, Detikcom, Merdeka, Liputan6,

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Drama Jakabaring: Kartu Merah dan Gol Bunuh Diri Bawa Kekalahan PSMS atas Sumsel United 2-1

Drama Jakabaring: Kartu Merah dan Gol Bunuh Diri Bawa Kekalahan PSMS atas Sumsel United 2-1

Air Mata Mantan PSMS untuk Ronny Pasla: Witya Meminta Penghargaan Layak bagi Legenda Si Macan Tutul

Air Mata Mantan PSMS untuk Ronny Pasla: Witya Meminta Penghargaan Layak bagi Legenda Si Macan Tutul

PSMS Datang dengan Tekad Penuh: Misi Curi Poin di Markas Sumsel United

PSMS Datang dengan Tekad Penuh: Misi Curi Poin di Markas Sumsel United

Polisi Ungkap Titik Terang Kasus Hilangnya Rizki Nur Fadhilah: Bukan Korban TPPO tapi Ingin jadi Scammer

Polisi Ungkap Titik Terang Kasus Hilangnya Rizki Nur Fadhilah: Bukan Korban TPPO tapi Ingin jadi Scammer

PSMS vs PSPS Imbang 1-1 di Tengah Hujan, Kas Hartadi: Banyak Pemain Cedera

PSMS vs PSPS Imbang 1-1 di Tengah Hujan, Kas Hartadi: Banyak Pemain Cedera

PSMS Medan Bantah Seleksi Pemain: Nama Klub Dicatut Sindikat Penipu Bola

PSMS Medan Bantah Seleksi Pemain: Nama Klub Dicatut Sindikat Penipu Bola

Komentar
Berita Terbaru