Era Baru Pegadaian Championship: VAR Diterapkan, Juara Grup Otomatis ke Final

Baca Juga:
Dua hal menjadi sorotan utama musim ini: penggunaan teknologi Video Assistant Referee (VAR) untuk pertama kalinya di kasta kedua sepak bola Indonesia, serta format kompetisi baru yang lebih ketat dan dramatis.
President Director I League, Ferry Paulus, menyebut penggunaan VAR sebagai tonggak penting dalam transformasi sepak bola nasional.
"Ini babak baru, kita baru memulai era baru. Kami bertransformasi dengan perubahan nama dan ingin naik kelas. Salah satunya dengan penggunaan VAR agar sepak bola di republik ini bisa lebih menarik dan profesional," kata Ferry.
Menurutnya, penerapan teknologi ini bukan hanya untuk meningkatkan kualitas pertandingan, tapi juga diharapkan menjadi sarana pembinaan pemain.
"Dengan meningkatnya kualitas pertandingan dan perangkat lainnya, kami berharap bisa menjadi penyumbang pemain timnas, bahkan diperhitungkan di level internasional," tambahnya.
Komisaris Utama I League sekaligus Wakil Ketua PSSI, Zainuddin Amali, menegaskan PSSI mendorong semua strata kompetisi menjalani transformasi.
"PSSI mendorong semua kompetisi di semua level. Harapannya, bisa melahirkan pemain hebat untuk timnas, baik senior maupun kelompok umur," ucapnya.
Format Baru: Juara Grup ke Final, Runner-up Playoff Promosi
Pegadaian Championship musim ini diikuti 20 klub yang terbagi ke dalam dua wilayah, Barat dan Timur. Format kompetisinya penuh drama:
Juara masing-masing grup otomatis ke final untuk menentukan kampiun Pegadaian Championship.
Runner-up grup saling berhadapan di babak playoff untuk memperebutkan tiket promosi ke Liga Super League.
Peringkat 10 grup otomatis terdegradasi, sementara peringkat 9 menjalani playoff untuk bertahan.
Zainuddin Amali menilai sistem ini akan membuat persaingan semakin sengit dari awal hingga akhir.
"Semua tim akan berjuang maksimal, baik di papan atas maupun bawah. Dengan sistem ini, setiap pertandingan akan menentukan masa depan klub," ujarnya.
Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan, memastikan dukungan penuh pihaknya terhadap kompetisi yang semakin profesional ini.
"Kompetisi ini bukan hanya wadah pembinaan, tapi juga peluang bisnis besar. Target keuangan kami 2025 sudah terlampaui, dan kami bangga bisa berkontribusi bagi sepak bola Indonesia," katanya.
Dengan penerapan VAR dan sistem kompetisi baru, Pegadaian Championship 2025/2026 dipastikan menghadirkan atmosfer persaingan ketat. Setiap tim kini dituntut tidak hanya mengincar kemenangan, tapi juga konsisten menjaga posisi aman agar tidak terjebak dalam playoff degradasi.

PSMS Medan Bidik Kebangkitan di Pekanbaru, Rifal Lastori Siap Jadi Pembeda

Putu Gede: Perasaan Campur Aduk, Sedih-Senang Usai Persekat Curi Poin dari PSMS

PSMS Medan Gagal Raih Kemenangan Perdana, Kas Hartadi dan Kapten Ungkap Sejumlah Faktor Penyebab

Persekat Tegal Siap Kejutkan PSMS di Stadion Utama

PSMS Medan Optimistis Raih Tiga Poin di Laga Perdana Liga 2
