Kickoff Bersejarah! PSMS Medan vs Persekat Tegal Buka Liga 2 di Stadion Baru, Seremoni Megah hingga Mimpi Kembali Liga 1

Kitakini.news -Atmosfer sepakbola Sumatera Utara akan kembali bergemuruh pada Jumat, 12 September 2025 pukul 19.00 WIB. Laga PSMS Medan vs Persekat Tegal di Stadion Utama Sumatera Utara (SUSU) resmi menjadi partai pembuka Liga 2 2025/26, kompetisi kasta kedua sepakbola profesional Indonesia.

Baca Juga:

• Kembali Didampingi Kas Hartadi, PSMS Medan Bertekad Pulang Bawa Poin dari Persekat Tegal
• PSMS Tumbang 0-1 di Bekasi, Buruknya Finishing jadi Sorotan Evaluasi
• PSMS Bidik Rekor dan Poin Penting di Kandang Bekasi City

Bagi PSMS, ini bukan sekadar pertandingan, melainkan momen kebangkitan. Setelah dua musim harus jadi tim musafir dan menumpang di Stadion Baharuddin Siregar, Deli Serdang kini Ayam Kinantan bisa benar-benar pulang ke rumah baru yang megah. Stadion baru, semangat baru, manajemen baru, pelatih baru, hingga wajah-wajah anyar di skuad menjadi modal besar untuk mengusung misi kembali ke Liga 1, atau kini disebut Super League.

Dukungan pemerintah provinsi pun terasa nyata. Gubernur Sumatera Utara Bobby Afif Nasution memberikan fasilitas terbaik: Stadion Mini Dispora Sumut untuk latihan, Wisma Atlet Dispora Sumut sebagai tempat tinggal pemain, hingga dukungan penuh untuk kebutuhan operasional, bahu-membahu bersama investor yang berkomitmen mengembalikan Ayam Kinantan ke pentas tertinggi.

Hal ini menegaskan bahwa PSMS bukan hanya milik Medan, tetapi kebanggaan seluruh Sumatera Utara.

Tak heran jika salah satu akun media sosial sepakbola baru-baru ini dengan hasil polling melibatkan netizen pencinta sepakbola tanah air, menempatkan PSMS di posisi dua besar favorit promosi ke Liga 1, hanya kalah dari Persipura Jayapura, sementara Persela Lamongan berada di posisi ketiga. Hal itu menunjukkan masih sangat banyak pencinta sepakbola yang menginginkan The Killer-julukan lain PSMS-kembali bersaing dengan tim bersejarah lainnya yang ada di kasta tertinggi. Hal itu di sisi lain, tentu jadi bahan bakar tambahan bagi para pemain dan pelatih.

Sebagai klub legendaris, PSMS punya sejarah panjang yang tak bisa dilupakan. Sejak berdiri tahun 1950-an, klub ini sudah mencatat prestasi mentereng: juara Perserikatan enam kali (1967, 1969–71, 1973, 1983, 1985), runner-up Perserikatan sebanyak lima kali, hingga tampil di level Asia pada Asian Champion Club

Tournament 1970. Era kejayaan juga berlanjut dengan lolos ke semifinal Liga Indonesia 1994/95 dan menembus AFC Champions League 2009 saat tampil sebagai salah satu wakil Indonesia. Dinobatkan menjadi pemilik abadi Piala Emas Bang Yos, setelah menjadi yang paling banyak menjuarai turnamen pra musim itu (2005 dan 2006), menjadi bukti kejayaan klub di masa lalu. Namun setelah itu grafik prestasi menurun, hingga akhirnya kini berjuang kembali di Liga 2.

Menariknya, partai pembuka di Stadion Utama ini akan semakin meriah karena bakal diawali dengan seremonial megah dan penuh warna. Banyak talent lokal akan dihadirkan, termasuk para legenda sepakbola Indonesia dan mantan bintang PSMS Medan, yang akan ikut memberi penghormatan jelang kickoff bersejarah. Momen ini tentu akan menambah nilai emosional, sekaligus menjadi pengingat betapa kuatnya ikatan antara PSMS, sejarah, dan suporter.

Dengan begtu, sudah saatnya pendukung setia Ayam Kinantan, pencinta PSMS, kelompok suporter, hingga masyarakat dari berbagai penjuru Sumatera Utara untuk hadir langsung di Stadion Utama. Dukungan ribuan pasang mata dari tribun diharapkan menjadi energi besar yang melecut semangat para pemain di laga perdana musim ini.

Maka tak heran bila laga pembuka melawan Persekat ini dianggap simbolis: titik awal kebangkitan Ayam Kinantan. Stadion megah sudah siap, dukungan pemerintah dan suporter juga total, tinggal bagaimana pemain menunjukkan kualitasnya di lapangan. Semua mata kini tertuju ke Medan. Mampukah PSMS mengawali musim dengan manis sekaligus menghidupkan lagi mimpi besar kembali ke kasta tertinggi sepakbola Indonesia?

Sumber: Wikipedia, Bola.com, Kompas.com