Dukungan Sumut dan PSSI Jadi Energi Baru Timnas U-17 Hadapi Piala Dunia

Baca Juga:
"Yang pertama lagi saya sampaikan terima kasih pada PSSI yang sudah memfasilitasi kami dengan melakukan uji coba-uji coba yang berkualitas. Pastinya pemain sangat membutuhkan uji coba ini agar mereka bisa terus belajar, agar mereka bisa terus berkembang, sehingga mereka bisa siap nanti di Piala Dunia," ujar Nova usai laga.
Nova menilai kehadiran lawan-lawan tangguh seperti Mali, Tajikistan, dan Uzbekistan menjadi pengalaman berharga bagi Garuda Muda.
"Kita bisa melihat secara kualitas, Mali, Tajikistan, Uzbekistan sangat-sangat baik dan saya sangat senang. Kita dapat pelajaran yang sangat banyak dan akhirnya kita bisa lakukan evaluasi untuk ke depannya agar lebih baik lagi," tambahnya.
Pelatih berusia 45 tahun itu juga menyoroti semangat pemain saat menghadapi Mali.
"Untuk hari ini saya terima kasih kepada pemain karena di awal saya bicara, kita sangat antusias menghadapi Mali. Ini hal yang langka bisa ketemu dengan Mali. Walaupun nanti kita bertemu di Piala Dunia, tapi kesempatan uji coba seperti ini sangat luar biasa, bermanfaat buat kami, sehingga bisa belajar dan ke depan lebih baik lagi," jelas Nova.
Selain itu, Nova mengungkapkan rencana program lanjutan usai turnamen. Timnas U-17 akan menjalani pemusatan latihan di Bulgaria pada 1–14 September 2025, termasuk tiga kali uji coba di sana. Ia juga berharap pemain diaspora seperti Lukas, Nikolas, dan Mike bisa bergabung.
"Setelah ini kita akan melakukan training camp di Bulgaria. Saya harapkan pemain diaspora yang belum bisa bela tim di turnamen ini bisa datang, sehingga kita bisa melihat komposisi tim sudah kuat atau belum. Termasuk opsi-opsi pemain baru agar tim ini lebih solid untuk Piala Dunia," kata Nova.
Nova pun menutup dengan ucapan terima kasih kepada masyarakat Sumatera Utara. Pengalaman lebih dari sepekan meraskaan atmosfer Sumatera Utara dan Kota Medan menurutnya membantu pemain untuk terus berusaha tampil lebih baik.
"Saya sangat senang karena antusiasme luar biasa dari masyarakat Sumut, Medan, dan sekitarnya. Dukungan itu sangat membantu pemain sehingga bisa tampil maksimal. Semoga ke depan Timnas bisa kembali bermain di Sumatera Utara," ucapnya.
Sementara itu, pencetak gol tunggal Indonesia, Fadly Alberto Hengga, mengaku pengalaman menghadapi Mali sangat berharga.
"Selamat malam. Buat saya pribadi pertandingan ini sangat luar biasa. Walaupun hasilnya kurang memuaskan, tapi pengalaman menghadapi tim kuat seperti Mali sangat baik untuk persiapan pertandingan-pertandingan ke depan," kata Fadly.
Dengan hasil ini, Mali keluar sebagai juara Piala Kemerdekaan 2025 dengan poin sempurna, sementara Indonesia menutup turnamen di peringkat kedua. Meski gagal juara, Garuda Muda membawa pulang banyak pelajaran penting untuk persiapan menuju Piala Dunia U-17 2025 mendatang.

Piala Kemerdekaan 2025 Sukses Besar, Erick Thohir Sebut Sumut Layak Jadi Kandang Timnas

Mali U-17 Juara Piala Kemerdekaan, Pelatih Akui Indonesia Beri Perlawanan Sengit di Final

Uzbekistan U-16 Gagal Menang, Ditahan Tajikistan U-17 3-3 di Piala Kemerdekaan 2025

Timnas U-17 Indonesia Takluk 1-2 dari Mali, Harus Puas Runner-Up Piala Kemerdekaan 2025

Timnas U-17 Akan Jalani Pemusatan Latihan di Bulgaria, Nova Arianto Pastikan Tiga Laga Uji Coba
