Jumat, 22 Agustus 2025

Pelatih Tajikistan U-17 Puji Strategi Timnas Indonesia, Nilai Nova Arianto Lakukan Perubahan Positif

Marco Ragini Puji Perubahan Strategi Timnas Indonesia di Piala Kemerdekaan
Sukri - Rabu, 13 Agustus 2025 15:45 WIB
Pelatih Tajikistan U-17 Puji Strategi Timnas Indonesia, Nilai Nova Arianto Lakukan Perubahan Positif
Sukri Harahap
Pelatih Tajikistan U-17, Marco Ragini.

Kitakini.news -Pelatih Tajikistan U-17, Marco Ragini, memberikan apresiasi besar terhadap permainan Timnas U-17Indonesia usai pertemuan kedua tim di Turnamen Piala Kemerdekaan 2025. Menurutnya, pelatih Indonesia Nova Arianto telah melakukan perubahan taktik yang membuat timnya tampil lebih baik dibanding saat di Piala Asia U-17.

Hal itu dia sampaikan pasca hasil imbang 2-2 antara IndonesiaU-17 vs TajikistanU-17 pada laga Piala Kemerdekaan du Stadion Utama Sumatera Utara, Selasa (12/8/2025) malam.

Baca Juga:

"Dua hari lalu saya mempelajari tim ini (Indonesia U-17), saya menonton semua pertandingan mereka di Piala Asia. Hari ini mereka menunjukkan perubahan. Saya pikir pelatih Indonesia mengoreksi hal-hal yang mungkin tidak sempurna di Piala Asia, dan saya sangat menghargai cara mereka bermain. Secara khusus, saya sangat menghargai strategi pelatihnya. Untuk itu, saya ucapkan selamat kepada Timnas Indonesia dan pelatihnya," ujar Ragini pada sesi konferensi pers setelah pertandingan, Selasa (12/8/2025) malam WIB.

Tajikistan U-17 sendiri tampil cukup baik di Piala Asia U17 2025 lalu dengan lolos ke perempat final. Upaya merengkuh tiket semi final harus digagalkan Korea Selatan dengan skor 5-3 (imbang 2-2 di waktu normal). Sama dengan Tajikistan, Indonesia U-17 juga harus tersingkir di babak perempat final kalah dari Korea Utara 6-0.

Intensitas tinggi serta banyaknya peluang yang tercipta dari kedua tim menurutnya menjadikan hasil akhir sudah tepat.

"Saya pikir hasil pertandingan ini wajar, karena kedua tim punya beberapa peluang untuk mencetak gol. Banyak momen di babak pertama, kami harus mengontrol jalannya laga, dan setelah itu Indonesia juga mengontrol permainan," ucapnya.

Ia menilai laga ini sangat bermanfaat bagi kedua tim yang sama-sama akan tampil di Piala Dunia U-17 tahun 2025.


"Saya pikir kedua pelatih harus senang dengan pertandingan ini. Kami bermain dengan intensitas tinggi, dan ini kondisi yang bagus untuk kedua tim, tiga bulan sebelum Piala Dunia," ujarnya.


Tentang target ke depan, ia optimistis Tajikistan bisa memberi kejutan di Piala Dunia. Dia berharap, timnas Indonesia juga melakukan hal yang sama.


"Saya tahu saya punya tim yang sangat baik dan pemain-pemain yang bagus. Saya pikir kami bisa memberikan kejutan di Piala Dunia. Target terpenting bagi kami, dan saya rasa bagi Indonesia juga, adalah mencoba memenangkan fase grup," ujarnya.


Namun pelatih asal Italia itu tak menutup mata terhadap kelemahan timnya sendiri yang melakukan sejumlah kesalahan.


"Kami membuat banyak kesalahan taktik. Di tim ini saya memainkan dua pemain kelahiran 2010 dan sembilan pemain kelahiran 2009. Mereka butuh pengalaman dari kompetisi ini. Beberapa di antaranya membuat kesalahan berulang, tapi itu bagian dari proses. Kami masih dalam tahap perkembangan, dan saya tetap positif untuk tim ini," jelasnya.


Pelatih 57 tahun itu juga menyoroti faktor perbedaan usia dalam kelompok usia muda yang bisa sangat berpengaruh.


"Saya punya bek tengah kelahiran 2010, dan satu tahun perbedaan di usia ini sangat besar" kata dia.


Sementara soal kemenangan besar Mali atas Uzbekistan, dia tidak terkejut. Menurutnya potensi Afrika sangat besar khususnya di kategori kelompok umur.


"Seperti yang saya katakan kemarin di konferensi pers, saya pernah bekerja di Afrika, dan pemain Afrika punya potensi besar di usia ini. Jadi tidak mengejutkan bagi saya jika Mali bisa menang," katanya.


Ragini juga mencatat kesalahan krusial timnya yang terlalu fokus pada bola.


"Dua gol yang kami terima datang dari posisi yang sama. Itu karena pemain terlalu fokus pada bola, bukan pada lawan. Bek kami yang lebih muda juga masih perlu belajar soal posisi. Tapi bagusnya kesalahan itu terjadi sekarang, supaya bisa diperbaiki sebelum Piala Dunia," pungkasnya.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Kritik Pemerintah di Hari Kemerdekaan, Cucu Bung Hatta Pakai Kebaya Hitam

Kritik Pemerintah di Hari Kemerdekaan, Cucu Bung Hatta Pakai Kebaya Hitam

Piala Kemerdekaan 2025 Sukses Besar, Erick Thohir Sebut Sumut Layak Jadi Kandang Timnas

Piala Kemerdekaan 2025 Sukses Besar, Erick Thohir Sebut Sumut Layak Jadi Kandang Timnas

Mali U-17 Juara Piala Kemerdekaan, Pelatih Akui Indonesia Beri Perlawanan Sengit di Final

Mali U-17 Juara Piala Kemerdekaan, Pelatih Akui Indonesia Beri Perlawanan Sengit di Final

Dukungan Sumut dan PSSI Jadi Energi Baru Timnas U-17 Hadapi Piala Dunia

Dukungan Sumut dan PSSI Jadi Energi Baru Timnas U-17 Hadapi Piala Dunia

Uzbekistan U-16 Gagal Menang, Ditahan Tajikistan U-17 3-3 di Piala Kemerdekaan 2025

Uzbekistan U-16 Gagal Menang, Ditahan Tajikistan U-17 3-3 di Piala Kemerdekaan 2025

Timnas U-17 Indonesia Takluk 1-2 dari Mali, Harus Puas Runner-Up Piala Kemerdekaan 2025

Timnas U-17 Indonesia Takluk 1-2 dari Mali, Harus Puas Runner-Up Piala Kemerdekaan 2025

Komentar
Berita Terbaru