Indonesia U-23 Bungkam Brunei 8-0, Tapi Belum Jadi Jaminan Superioritas di ASEAN Mandiri Cup 2025

Baca Juga:

• Pantur Banjarnahor Minta Gubsu Alokasikan Pengadaan Vaksin Flu Babi Avac ASF Live di APBD Sumut
• Indonesia vs China 1-0, Garuda Amankan Kemenangan Penting di Kualifikasi Piala Dunia 2026
• Dominan Sejak Awal, Indonesia Ungguli China 1-0 Lewat Penalti Romeny di Babak Pertama

Kendati hasilnya mencolok, pertanyaan tetap menggantung: apakah Indonesia benar-benar superior di turnamen ini?

Dominasi Sejak Menit Awal

Skuad asuhan Gerald Vanenburg langsung tancap gas sejak menit awal. Baru dua menit laga berjalan, Jens Raven membuka keran gol. Pemain berdarah Belanda itu seolah tak terbendung dan menambah lima gol lagi di menit 9, 31, 33, 41 (penalti), dan 62. Dua gol lainnya dicetak oleh Arkhan Fikri (20') dan Muhammad Rayhan Hannan (33').

"Raven menunjukkan insting striker sejati. Dia tampil tajam, efektif, dan menjadi pembeda," puji Vanenburg usai pertandingan.

Statistik Menggila, Tapi Tantangan Baru Menanti

Dari sisi statistik, Indonesia mendominasi penuh: penguasaan bola nyaris 70%, total tembakan mencapai 24 kali dengan 15 di antaranya mengarah ke gawang. Brunei benar-benar tak berkutik. Namun, kemenangan besar ini belum cukup untuk menyimpulkan bahwa Indonesia bakal melaju mulus di turnamen ini.

"Kemenangan besar penting untuk kepercayaan diri, tapi ujian sesungguhnya ada di pertandingan selanjutnya," tambah Vanenburg, mengingatkan timnya agar tidak terlena.

Tes Sebenarnya Lawan Filipina

Indonesia kini memuncaki klasemen Grup A berkat selisih gol, namun lawan berikutnya, Filipina, yang pada laga pertama juga berhasil membungkam tim kuat Malaysia dengan skor 2-0. Filipina, diyakini akan memberikan perlawanan lebih berarti. Filipina memiliki fisik kuat dan permainan agresif, serta tak bisa diremehkan jika Indonesia ingin melangkah ke semifinal.

Meskipun Indonesia selalu menang dalam sejarah pertemuan melawan Brunei U-23, dominasi atas satu lawan lemah bukan tolok ukur utama kesuksesan di turnamen jangka pendek seperti ini.

Catatan untuk Lini Belakang dan Transisi

Meski menang besar, pelatih juga menyoroti beberapa momen transisi bertahan yang masih perlu diperbaiki. Ada beberapa kali Brunei berhasil menembus sisi kiri pertahanan, meskipun tak berbuah gol.

"Kemenangan seperti ini bagus, tapi kami tidak boleh lupa evaluasi. Kami masih melihat beberapa celah yang bisa dimanfaatkan lawan yang lebih kuat," ujar Vanenburg.

Kemenangan 8-0 atas Brunei memang membuka peluang besar bagi Indonesia untuk lolos ke semifinal, namun belum bisa dijadikan tolok ukur superioritas. Konsistensi, kedalaman taktik, dan mental bertanding akan benar-benar diuji saat menghadapi lawan dengan kualitas setara atau lebih tinggi.

Jens Raven mungkin sudah mencuri perhatian, tapi Indonesia U-23 masih harus menunjukkan bahwa mereka bukan sekadar bintang satu laga.