Luis Enrique Klarifikasi Insiden: Saya Bukan Memprovokasi, Saya Hanya Coba Meredakan Situasi

Baca Juga:
Meski kekalahan itu sendiri sudah mengejutkan publik, sorotan justru mengarah ke peristiwa pasca-laga. Dalam tayangan yang viral, Enrique terlihat melakukan kontak fisik dengan Joao Pedro saat terjadi keributan kecil di tengah lapangan.
"Saya hanya mencoba meredam ketegangan yang sedang memanas dan menghindari hal-hal yang lebih buruk," ujar Enrique dikutip dari News.com.au.
"Niat saya bukan untuk memprovokasi atau memulai konflik, melainkan menjaga agar situasi tidak lepas kendali," ucapnya.
Insiden tersebut bermula dari adu argumen antar pemain kedua tim setelah peluit panjang dibunyikan. Dalam rekaman video yang tersebar luas, Enrique terlihat mendekat ke arah Joao Pedro dan sempat menyentuh bagian tubuh sang penyerang Chelsea — yang oleh beberapa pihak disebut sebagai dorongan ke bagian leher.
Menanggapi tudingan tersebut, Enrique kembali menegaskan bahwa apa yang tampak di layar tidak mencerminkan niat sesungguhnya.
"Saya maju ke kerumunan untuk mencoba menenangkan semuanya," katanya. "Sayangnya, dari sudut pengambilan gambar tertentu, tindakan saya tampak agresif. Tapi itu sama sekali bukan maksud saya," jelas Enrique.
Di luar kontroversi tersebut, Enrique juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap hasil pertandingan yang memupus ambisi PSG meraih empat gelar musim ini. Sebelumnya, Les Parisiens berhasil merengkuh trofi Ligue 1, Coupe de France, dan Liga Champions.
"Kekalahan ini berat bagi kami semua. Namun saya selalu menekankan pentingnya tetap tenang di setiap situasi, bahkan di tengah tekanan seperti ini," kata Enrique. "Saya harap publik bisa memahami apa yang sebenarnya terjadi dan tidak buru-buru menilai," ucapnya.
Menurut laporan NBC New York dan New York Post, FIFA sedang menyelidiki kejadian tersebut dan mempertimbangkan kemungkinan menjatuhkan hukuman disipliner kepada Enrique tergantung hasil investigasi yang sedang berlangsung.
Tak hanya harus menerima kekalahan telak di laga final, PSG juga kini dibayangi oleh potensi hukuman dan kerusakan reputasi akibat aksi spontan sang pelatih di hadapan publik dunia.
Meskipun Enrique bersikeras bahwa tindakannya dilakukan demi meredakan keributan, sorotan terhadap sikap dan gestur pelatih tetap menjadi bahan perdebatan. Final ini bukan hanya panggung bagi Chelsea untuk bersinar, tapi juga menjadi pelajaran berat bagi PSG soal pengelolaan emosi dan etika dalam situasi penuh tekanan.
Sumber: News.com.au, NBC New York, New York Post

Chelsea Juara Dunia, Enzo Maresca: Kami Menang dalam 10 Menit Pertama

Chelsea Hancurkan PSG 3-0, Raih Gelar Kedua di Piala Dunia Antarklub

Jelang Final Piala Dunia Antarklub, Maresca dan Enrique Saling Waspada: Ini Bukan Sekadar Formalitas!

Final Piala Dunia Antarklub: Chelsea vs PSG, Pertarungan Gaya dan Ambisi

Final Panas Piala Dunia Antarklub 2025: Chelsea Tantang PSG di New Jersey, Siapa Jawaranya?
