Fluminense Dominan, Dortmund Diselamatkan Kobel dalam Hasil Imbang Tanpa Gol

Baca Juga:
Sejak peluit awal dibunyikan, Fluminense langsung mengambil inisiatif serangan. Winger asal Kolombia, Jhon Arias, tampil menonjol dengan tusukan-tusukannya dari sisi kanan. Ia menciptakan peluang emas pada menit ke-4 dan ke-17, namun dua-duanya berhasil dimentahkan oleh penampilan gemilang Kobel di bawah mistar Dortmund.
Tak hanya Arias, nama-nama seperti Agustín Canobbio dan Nonaldo juga aktif menekan lini pertahanan Dortmund. Sayangnya, sentuhan akhir yang kurang maksimal membuat sejumlah peluang terbuang percuma.
Pelatih Fluminense, Fernando Diniz, terlihat frustrasi di pinggir lapangan melihat anak asuhnya gagal memecah kebuntuan meski unggul jauh dalam penguasaan bola dan jumlah tembakan.
"Kami memainkan sepak bola yang bagus, tapi penyelesaian akhir harus lebih tajam. Kobel tampil luar biasa malam ini," ujar Diniz dalam sesi konferensi pers usai laga.
Berbanding terbalik dengan Fluminense, Borussia Dortmund lebih banyak bermain menunggu dan mengandalkan serangan balik cepat. Trio penyerang mereka — Julian Brandt, Karim Adeyemi, dan Serhou Guirassy — kesulitan mengembangkan permainan karena tekanan tinggi dari Fluminense mulai dari lini tengah.
Pelatih Niko Kovač mencoba menyegarkan serangan dengan memasukkan beberapa pemain muda seperti Jobe Bellingham, Jamie Bynoe-Gittens, dan Carney Chukwuemeka di babak kedua. Namun, perubahan tersebut belum mampu mengubah arah pertandingan.
Dortmund akhirnya beruntung memiliki Gregor Kobel, yang setidaknya mencatat lima penyelamatan krusial sepanjang pertandingan.
"Kami belum berada di level yang kami inginkan secara ofensif, tapi Kobel bermain sangat luar biasa malam ini," kata Kovač seusai laga.
Hasil ini membuat kedua tim berbagi satu poin di Grup F yang juga dihuni oleh Ulsan Hyundai (Korea Selatan) dan Mamelodi Sundowns (Afrika Selatan). Dengan hanya dua tim teratas yang lolos ke babak gugur, baik Fluminense maupun Dortmund dituntut meraih kemenangan di dua laga berikutnya.
Fluminense akan menghadapi Mamelodi Sundowns di pertandingan kedua, sementara Dortmund bersiap melawan Ulsan Hyundai yang sebelumnya menang mengejutkan 1-0 atas Sundowns.
Fluminense boleh kecewa dengan hasil imbang ini karena secara permainan mereka jauh lebih superior. Namun, tanpa penyelesaian akhir yang efektif, dominasi mereka tak membuahkan poin penuh. Sementara Dortmund bisa berterima kasih pada Kobel yang menyelamatkan mereka dari kekalahan, meski di sisi lain, lini depan Die Borussen perlu segera dibenahi jika ingin lolos dari fase grup.
Sumber: AS.com, FIFA.com, Diario Marca

Duel Klasik Amerika Latin vs Eropa: Fluminense Tantang Borussia Dortmund di Laga Pembuka Grup F

Boca Juniors Gagal Amankan Kemenangan, Ditahan Benfica 2-2 di Laga Dramatis

Debut Meyakinkan! Chelsea Jinakkan LAFC 2-0 di Piala Dunia Antarklub

Chelsea vs LAFC: Ujian Global Maresca, Panggung Nostalgia Giroud

Piala Dunia Antar Klub 2025 Dimulai 15 Juni, Inter Miami Vs Al Ahly Jadi Laga Pembuka
