Kayla Harrison Tantang Amanda Nunes Usai Taklukkan Peña: Aku Punya Sabuk, Dia Punya Warisan

Momen penuh kejutan itu terjadi usai Harrison (19-1) menundukkan Julianna Peña lewat submission di detik-detik terakhir ronde kedua dalam laga co-main event UFC 316, Sabtu malam waktu setempat atau Minggu (8/6/2025) siang WIB.

Baca Juga:

• Sepakat dengan Khabib, Pelatih Makhachev Jelaskan Mengapa Della Maddalena Jadi Ancaman Serius
• Islam Makhachev Sebut Duel dengan Jack Della Maddalena Kemungkinan Terjadi November 2025
• 2026 Bisa Jadi Tahun Super-Fight UFC: Makhachev vs Topuria dan Kembalinya Jon Jones

Namun, yang membuat publik bergemuruh bukan hanya kemenangan dominan itu. Amanda Nunes — mantan pemegang gelar dua divisi UFC yang telah pensiun sejak Juni 2023 — tiba-tiba muncul dan dipanggil Kayla Harrison untuk naik ke oktagon. Ia resmi mengumumkan keluar dari masa pensiunnya pada Jumat lalu, dan langsung menatap Harrison sebagai calon lawan berikutnya.

"Aku merasa ini memang sudah ditakdirkan," kata Harrison dalam wawancara pasca-pertarungan. "Sekarang aku yang pegang sabuk, dia punya warisan. Ayo kita satukan semuanya di atas oktagon," sambungnya melansir video di saluran Youtube UFC.

Kehadiran Nunes mengubah segalanya. Duel antara keduanya langsung diproyeksikan sebagai pertarungan terbesar di divisi wanita dalam sejarah UFC, mempertemukan pemegang sabuk dengan petarung tersukses sepanjang masa.

Meski tensi menjelang pertarungan melawan Peña sempat panas, Harrison menunjukkan sisi profesionalnya usai pertandingan. Ia bahkan berpelukan dengan Peña, lawan yang sebelumnya membuat pernyataan keras di media.

"Kami saling mendoakan tadi," ungkap Harrison. "Ini bukan soal personal. Kami petarung. Ini bisnis. Dan aku berterima kasih kepada Peña karena membuatku jadi versi terbaik diriku sendiri," ucapnya.

Pertarungan antara Kayla Harrison dan Amanda Nunes kini tinggal menunggu pengumuman resmi dari UFC. Duel yang digadang-gadang sebagai "superfight" ini akan menguji dominasi generasi baru melawan sang legenda yang tak pernah benar-benar pergi.