Postecoglou dan Son Bangga Bawa Tottenham Juara Liga Europa 2025: Ini Mengubah Segalanya!

Baca Juga:
Gol semata wayang tercipta lewat situasi membingungkan di menit ke-42, saat tembakan Brennan Johnson membentur bek MU Luke Shaw dan berakhir di gawang sendiri—gol bunuh diri yang justru membawa Spurs meraih trofi Eropa pertama mereka sejak 1984.
Usai pertandingan, manajer Tottenham, Ange Postecoglou, tak mampu menyembunyikan rasa bangganya atas pencapaian anak asuhnya. Ia menegaskan bahwa kemenangan ini adalah titik balik besar untuk klub London Utara tersebut.
"Kemenangan ini mengakhiri siklus kekecewaan yang panjang dan bisa mendefinisikan ulang masa depan klub. Kami telah menunjukkan bahwa kami bisa bersaing dan menang di level tertinggi," ujar Postecoglou, dikutip dari Fox Sports Australia.
Meski kalah dalam penguasaan bola (29% berbanding 71%), Tottenham menunjukkan pertahanan luar biasa yang dipimpin oleh Cristian Romero—yang juga terpilih sebagai Man of the Match. Penyelamatan krusial dari kiper Guglielmo Vicario dan Micky van de Ven di garis gawang menjadi penentu kemenangan dramatis ini.
"Kami hanya menguasai 29% bola, tetapi para pemain menunjukkan karakter dan ketangguhan luar biasa. Ini adalah bukti bahwa dengan keyakinan dan kerja keras, kami bisa mencapai hal-hal besar," tambah Postecoglou.
Di sisi lain, kapten tim Son Heung-min juga mengungkapkan rasa haru dan bangganya terhadap tim dan seluruh suporter Spurs yang setia menanti momen bersejarah ini.
"Saya sangat bangga dengan semua orang di tim ini. Kami telah melalui banyak hal bersama, dan akhirnya kami mendapatkan hadiah atas kerja keras kami," ujar Son dengan mata berkaca-kaca.
"Kemenangan ini untuk para penggemar yang selalu mendukung kami, bahkan di masa-masa sulit. Kami berharap ini menjadi awal dari banyak kesuksesan di masa depan," sambungnya.
Dengan keberhasilan ini, Tottenham tak hanya menorehkan trofi ketiga mereka di kompetisi Eropa setelah UEFA Cup 1972 dan 1984, tetapi juga mengakhiri puasa gelar selama 17 tahun dan memastikan tempat di Liga Champions musim depan.
Final ini juga mencetak sejarah sebagai final Liga Europa ketiga yang mempertemukan dua tim asal Inggris, setelah 1972 (Tottenham vs Wolverhampton) dan 2019 (Arsenal vs Chelsea).
Satu gol, satu sejarah, dan jutaan emosi—Tottenham akhirnya kembali bersinar di panggung Eropa.

7 Fakta Epik Keberhasilan Tottenham Juara Liga Europa 2025: Gol Bunuh Diri, Aksi Heroik Vicario, hingga Akhir Kutukan 17 Tahun!

Tottenham Juara Liga Europa 2025: Akhiri Penantian 41 Tahun

Final Liga Europa 2025: Harga Diri dan Tiket Liga Champions Jadi Taruhan Man United vs Tottenham

Pesta Juara di Anfield: 7 Fakta Kemenangan Liverpool 5-1 atas Tottenham yang Ukir Sejarah

Manchester Derby ke-196 Berakhir Tanpa Gol, Laga Pamungkas De Bruyne di Old Trafford Bareng City
