7 Fakta Epik Keberhasilan Tottenham Juara Liga Europa 2025: Gol Bunuh Diri, Aksi Heroik Vicario, hingga Akhir Kutukan 17 Tahun!

Baca Juga:
Gol tunggal kemenangan Spurs tercipta pada menit ke-42 lewat situasi penuh kemelut. Sepakan Brennan Johnson mengenai bek Manchester United, Luke Shaw, dan berbelok arah masuk ke gawang sendiri. Gol tersebut pun tercatat sebagai gol bunuh diri yang menjadi penentu kemenangan Tottenham di laga bersejarah ini, kendati sebagian situs tetap menetapkan Johnson sebagai oencetak gol.
Mwrangkum dari sejumlah sumber, Kitakini News merangkum tujuh fakta keberhasilan Tottenham merengkuh gelar eropa setelah puasa selama 41 tahun lamanya.
1. Akhiri Puasa Trofi Selama 17 Tahun
Kemenangan ini mengakhiri penantian panjang Tottenham sejak terakhir kali meraih trofi pada 2008. Ini juga menjadi gelar Eropa pertama mereka sejak 1984, serta trofi ketiga di kompetisi UEFA setelah sebelumnya menjuarai UEFA Cup pada 1972 dan 1984.
2. Gol Tunggal dari Gol Bunuh Diri Luke Shaw
Gol penentu kemenangan terjadi pada menit ke-42, ketika tembakan Brennan Johnson mengenai bek Manchester United, Luke Shaw, dan masuk ke gawang sendiri. Gol ini tercatat sebagai gol bunuh diri.
3. Pertahanan Solid Meski Minim Penguasaan Bola
Tottenham hanya menguasai 29% bola sepanjang pertandingan, namun mampu menahan gempuran Manchester United. Kiper Guglielmo Vicario melakukan penyelamatan krusial, dan bek Micky van de Ven menggagalkan peluang emas lawan di garis gawang.
4. Cristian Romero Terpilih sebagai Man of the Match
Bek tengah Cristian Romero dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam pertandingan final ini berkat penampilan defensifnya yang tangguh dan kepemimpinannya di lini belakang.
5. Lolos ke Liga Champions Musim Depan
Dengan menjuarai Liga Europa, Tottenham memastikan satu tempat di fase grup Liga Champions 2025/2026, meskipun mereka hanya finis di peringkat ke-17 Premier League musim ini.
6. Ange Postecoglou Raih Trofi di Musim Kedua
Pelatih asal Australia, Ange Postecoglou, berhasil mempersembahkan trofi di musim keduanya bersama Spurs, membuktikan kemampuannya membawa tim meraih sukses meski menghadapi tekanan sepanjang musim.
7. Final Liga Europa Ketiga Sesama Tim Inggris
Pertandingan ini menjadi final Liga Europa ketiga yang mempertemukan dua tim asal Inggris, setelah sebelumnya terjadi pada 1972 (Tottenham vs Wolverhampton) dan 2019.
"Ini momen luar biasa. Para pemain menunjukkan karakter besar. Kami pantas merayakan ini," kata pelatih Ange Postecoglou dikutip dari Fox Sports Australia.
Bagi Manchester United, kekalahan ini menambah luka setelah musim domestik mengecewakan di Premier League, di mana mereka hanya finis di posisi ke-16 dan dipastikan absen dari kompetisi Eropa musim depan.
Sumber: The Sun, talkSPORT, The Scottish Sun

Emi Martínez Jadi Target Serius Manchester United, Negosiasi dengan Aston Villa Dimulai

Real Madrid Capai Kesepakatan Verbal untuk Datangkan Alvaro Carreras dari Benfica

Tegas Menolak Uang Arab, Bruno Fernandes Pilih Bertarung di Eropa Bersama Man United

Postecoglou dan Son Bangga Bawa Tottenham Juara Liga Europa 2025: Ini Mengubah Segalanya!

Tottenham Juara Liga Europa 2025: Akhiri Penantian 41 Tahun
