Selamat Jalan Coach Suimin Diharja, Jasamu untuk Sepakbola Sumut akan Selalu Dikenang

Kitakini.news - Kabar duka kembali menyelimuti pesepakbolaan tanah air, khususnya Sumatera Utara. Pelatih legendaris, Suimin Diharja meninggal dunia, Minggu (5/2/2023) pagi.
Baca Juga:
Kabar duka itu diketahui dari unggahan Telly, anak almarhum, di akun media sosialnya.
Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Telah meninggal dunia orangtua saya Bapak Suimin Dihardja. Mohon maaf atas segala kesalahan-kesalahan beliau," tulis Telly.
Sekadar informasi, Suimin wafat di usia 71 tahun. Ia terakhir tercatat sebagai pelatih klub Liga 2, PSDS Deliserdang pada Oktober 2022 lalu. Dia ditunjuk menggantikan Syahrial Effendi yang mengundurkan diri. Namun belum sempat melatih, Liga 2 sudah ditunda hingga saat ini.
Suimin menjadi salah satu pelatih paling berpengalaman di tanah air, khususnya dari Sumatera Utara. Namanya mencuat saat menangani PSMS pada musim 1996 sampai 2001. Dua kali PSMS dibawanya ke semi final Liga Indonesia. Dia pun dijuluki Pelatih Kampung dan selalu mengandalkan mayoritas talenta lokal di klub yang dia arsiteki.
Selain PSMS, Suimin juga pernah membesut PSDS, PSPS, Sriwijaya FC, Persikabo Bogor, Persitara Jakarta Utara, dan sejumlah klub lainnya.
Terakhir kali, Suimin juga sempat beraktivitas menjadi Direktur Teknik Klub Liga 3, Pelita Medan Soccer. Namun memang beberapa kali memang mengaku dalam kondisi kesehatan yang kurang baik.
Tokoh muda, Mantan Direktur Umum PSMS Medan, Ricky Prandana Nasution, mengaku terkejut mendengar kabar duka itu. Ketua DPRD Deliserdang, periode 2014-2019 itu menyebut sosok Suimin Diharja bukan hanya sekadar pelatih. Melalui tangannya, PSMS tidak hanya dikenal dan berprestasi di tingkat nasional, tapi sejumlah pemainnya juga akhirnya terpilih sebagai pemain timnas Indonesia.
"Almarhum dikenal sebagai pelatih kampung, tetapi prestasinya sebagai pelatih tidak kampungan. Bukan cuma membawa PSMS berprestasi, tapi pemain-pemainnya juga akhirnya dipanggil memperkuat timnas Indonesia, seperti Slamet Riyadi dan lain-lain. Sebuah capaian yang patut jadi panutan pelatih-pelatih lainnya, khususnya di Sumut. Turut berbelasungkawa atas meninggalnya beliau, semoga keluarga yang ditinggalkan tabah, semoga almarhum dapat tempat terbaik di sisi-Nya," ucap Ricky.
Redaksi

Haornas Sumut 2025 Dinilai Lesu, Tokoh Olahraga: Sekadar Seremoni, Tanpa Apresiasi

Seleksi Rektor USU Diminta Bebas dari Kepentingan Politik, 12 Nama Bakal Calon Mendaftar

Nge-Gym Bukan Olahraga Orang Bodoh, Bisa Tingkatkan Fungsi Otak

Zakiyuddin Harahap Ungkap Peran Komunitas Olahraga di Medan

Buka LKBB 2025, Ondim: Cetak Pemuda Tangguh Menuju Indonesia Emas
