Jebolan Lempar Lembing NPC Medan Ini Buktikan Disabilitas Tak Batasi Asa Jadi PNS

Baca Juga:

• Bangga Pemuda Medan Ikut Program AIYEP, Rico Waas Berharap Apa Yang Dipelajari Dikontribusikan Untuk Kota Medan
• Pemko Medan dan PLN Jalin Kerjasama, Dorong Transparansi dan Akuntabilitas dalam Penggunaan Listrik
• Tutup Celah Praktik Merugikan Negara, Rico Waas Dorong Digitalisasi Sistem NJOP

"Alhamdulillah, saya lulus di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil," ujar Ainin dengan mata berkaca-kaca.

Ainin, perempuan berusia 31 tahun asal Kecamatan Medan Petisah, yang kini merupakan atlet lempar lembing NPC (National Paralympic Committee) Sumut itu bukan hanya sekadar penyandang disabilitas tuna daksa—ia adalah potret semangat juang. Cedera saat pertandingan karate tahun 2015 mengubah hidupnya.

"Dulu saya normal. Waktu itu saya cedera saat bertanding karate, dislokasi pinggul. Dioperasi, tapi gagal. Jadinya begini," kenangnya lirih.

Meski sempat bingung menentukan masa depan, Ainin tak menyerah. Ia memilih bangkit dan mengikuti seleksi CPNS melalui jalur disabilitas.

"Saya sempat merasa bingung mau kerja di mana dengan kondisi ini. Tapi ternyata Pemko Medan membuka formasi untuk penyandang disabilitas yang sesuai dengan jurusan saya di Ilmu Komunikasi," katanya.

Ia menegaskan bahwa seleksi CPNS jalur disabilitas bukan berarti tanpa tantangan.

"Soal-soalnya sama dengan yang umum, hanya passing grade-nya yang berbeda. Jadi kami tetap harus berjuang keras," jelasnya.

Kini, sebagai abdi negara, Ainin berkomitmen melayani masyarakat tanpa terkecuali. "Insya Allah, saya siap memberikan pelayanan terbaik, memberi kebanggaan untuk keluarga, Kota Medan, dan masyarakat," ujarnya mantap.

Data dari Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Kota Medan menyebutkan, dari total 529 CPNS yang menerima SK hari ini, enam di antaranya adalah penyandang disabilitas. Mereka ditempatkan di berbagai dinas, mulai dari Disdukcapil hingga Dinas Sosial.

Langkah Ainin adalah simbol bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk berkarya dan mengabdi. Dari lapangan olahraga menuju meja pelayanan publik, semangatnya menular dan menginspirasi banyak orang.