Real Madrid Dihantui Defisit 3 Gol dari Arsenal, Masihkah Ada Harapan di Bernabéu?

Baca Juga:
Sejak awal, Arsenal menunjukkan dominasi, terutama melalui permainan dinamis Bukayo Saka yang kerap merepotkan pertahanan Madrid. Di lini belakang, duet William Saliba dan Myles Lewis-Skelly berhasil meredam ancaman dari Kylian Mbappé dan Vinícius Jr., membatasi Madrid hanya pada dua peluang yang diblok di babak kedua.
Bagi Real Madrid, defisit tiga gol ini merupakan tantangan berat. Meskipun mereka memiliki sejarah comeback impresif di Liga Champions, seperti saat membalikkan kekalahan 0-2 dari VfL Wolfsburg pada 2016 dengan kemenangan 3-0 di leg kedua melalui hat-trick Cristiano Ronaldo, situasi saat ini berbeda. Absennya Eduardo Camavinga karena skorsing menambah beban bagi tim asuhan Carlo Ancelotti.
Menghadapi leg kedua di Santiago Bernabéu, Real Madrid harus tampil sempurna untuk membalikkan keadaan. Mereka perlu mencetak setidaknya tiga gol tanpa kebobolan untuk memaksakan perpanjangan waktu, atau lebih untuk lolos langsung.
Namun, Arsenal, di bawah arahan Mikel Arteta, menunjukkan organisasi dan semangat juang tinggi yang akan sulit ditembus.
Secara keseluruhan, meskipun Real Madrid memiliki kapasitas untuk melakukan comeback, tantangan kali ini sangat besar. Arsenal berada di posisi kuat untuk melaju ke semifinal, sementara Madrid membutuhkan performa luar biasa dan mungkin sedikit keajaiban untuk membalikkan defisit ini.

Drama Etihad: De Bruyne Kembali sebagai Musuh, City Tantang Napoli di Liga Champions

9 Fakta Menarik Liverpool vs Atlético: Drama Gol Cepat hingga Penentu Van Dijk

Real Madrid Bertahan dengan 10 Pemain, Tumbangkan Sociedad 2-1 di Anoeta

Liverpool Menang 1–0 atas Arsenal, Szoboszlai Antar The Reds ke Puncak Klasemen

Duel Sengit di Anfield: Liverpool vs Arsenal Berebut Tahta Awal Liga Inggris
