Sumut Juara Boling, Andra Persembahkan Emas Untuk Almarhumah Ibu

Kitakini.news -Petang itu, keharuan pecah saat tim-4 putra tuan rumah Sumatera Utara memastikan medali emas boling Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh - Sumut 2024 di GOR Bowling Hj. Rayati Syafrin, Jalan Pancing Medan, Senin (16/9/2024).
Baca Juga:
Hardy
Rachmadian, Oscar, Imam Wiguna dan Adyandra Anugrah Kusumah meyumbangkan medali
emas nomor tim-4 yang menjadi salah satu nomor paling diincar untuk dijuarai,
setelah di final mengalahkan wakil Jawa Barat dengan skor 2-0.
Medali
emas tim-4 merupakan emas ketiga bagi tim boling Sumut, tetapi menjadi yang
pertama bagi tim putra, dimana 2 emas sebelumnya diraih tim putri (ganda putri
& all event putri). Wajar saja Hardy Rachadian cs begitu terharu dengan
prestasi tersebut setelah 10 hari berjuang di arena Boling.
Keempatnya
pun tak kuasa menahan air mata. Pelukan dan ucapan selamat silih berganti
datang dari istri tercinta maupun keluarga yang terus setia mendukung, dari
sesama atlet, pelatih, ofisial hingga pemain lawan.
Dari
keempat peboling, Adyandra Anugrah terlihat paling begitu merasakan keharuan
itu. Tangannya tampak tak henti menyeka air mata. Ini merupakan ajang PON
pertamanya selama menjadi peboling.
"Alhamdulillah,
medali emas ini saya dedikasikan buat almarhum kedua orangtua saya, khususnya
ibu saya yang selalu support saya untuk bermain boling," ujar Andra.
Dijelaskan,
ayahnya meninggal 29 Mei 2024 dan 86 hari kemudian ibunya juga meninggal
tepatnya pada 25 Agustus.
"Jadi
satu minggu sebelum PON itu ibu meninggal. Jadi bener-bener saya menghasilkan
medali emas ini buat kedua orang tua aku," tambahnya.
Andra
mengaku 'kepergian' ibunya yang menjelang PON sempat membuatnya terganggu. Rasa
kehilangan yang begitu besar kerap membuatnya sulit fokus. Dia pun sempat
membuat sesi konseling dengan psikolog agar bisa fokus bertanding.
"Saya
main boling sudah 10 tahun dan itu karena ibu saya. Ibu saya dulu aktif main
boling juga, terus jadi pengurus. Jadi saya main boling itu karena dorongan dan
support full ibu saya," jelasnya.
Andra
mengaku sedih karena keberhasilannya meraih medali emas justru setelah ibunya
tiada. "Padahal ibu itu satu minggu sebelum meninggal ngomong ke saya
kalau nanti ibu bakal ke Medan buat nonton PON," kenangnya.
"Jadi
saya diminta gak usah beban, enjoy aja seperti biasa. Karena biasanya kalau
saya tanding, ibu selalu ada di belakang dukung saya, setiap lembaran ibu
selalu menenangkan saya. Sekarang beliau uda gak ada, tapi tetap di hati
saya," pungkas Andra.
Seperti
diketahui, ibu Andra merupakan Pengurus Persatuan Boling Indonesia (PBI) Sumut,
Debbie Lies Civilia. Ibunya yang berdomisili di Jakarta meninggal setelah
berjuang dengan penuh kesabaran melawan kanker. (**)

Rasidah, Kue Khas Melayu Deli yang Bertabur Bawang Goreng

Tuntut Pembayaran Proyek Rp677 Juta, Tiga Vendor Segel Sport Center

Kenaikan Harga Minyak Goreng Curah di Kota Medan Mencapai 11,34%

KPPU Temukan Kenaikan Harga Pangan Jelang Ramadhan, Siap Tindak Pelanggaran

Petugas Gabungan Tutup Tambang Emas Ilegal di Madina
