Islam Makhachev vs Dustin Poirier di UFC 302, Pertarungan Konsistensi Melawan Keberuntungan

Baca Juga:

• Dana White Keceplosan: Tsarukyan Gagal Lawan Makhachev Bukan karena Cedera, tapi Gagal Turunkan Berat Badan
• Islam Makhachev Soroti Kesalahan Strategi Belal Muhammad saat Hadapi Jack Della Maddalena: Harusnya Dia Bisa Menang
• Islam Makhachev Soroti Kesalahan Strategi Belal Muhammad saat Hadapi Jack Della Maddalena: Harusnya Dia Bisa Menang

Mengejutkan, lantaran setelah kehilangan sabuk BMF karena di-KO Justin Gaethje, ronde kedua pada UFC 291, 30 Juli 2023, Poirier ternyata tak langsung menjauh dari perebutan gelar juara yang lama diimpikannya itu.

Kemenangan KO atas Benoit Saint Denis di rondek kedua pada ajang UFC 299, cukup untuk menaruh nama Poirier kembali ke perburuan gelar. Sebagai peringkat ke-empat penantang gelar juara, dia cukup beruntung, tiga petarung yang lebih berhak mendapatkan kesempatan, harus gugur dengan berbagai alasan.

Arman Tsarukyan, peringkat pertama penantang juara, memutuskan tak menerima tawaran bertarung kontra Makhachev karena alasan minimnya persiapan. Sedangkan mantan juara kelas ringan, Charles Oliveira harus rela keluar dari perebutan gelar setelah kalah dari Tsarukyan.

Begitu juga dengan Justin Gaethje, kesempatan untuk melawan Makhachev dia sia-siakan demi bertarung dengan mantan juara kelas bulu Max Holloway yang berakhir kekalahan dan kehilangan sabuk BMF yang sebelumnya dia rebut dari Poirier.

Poirier praktis hanya meraih dua kemenangan dari empat pertarungan terakhirnya sebelum menghadapi Makhachev. Berbanding terbalik, Islam Makhachev akan memasuki oktagon dengan rekor fantastis. Rekor 13 kemenangan beruntun di UFC (total 14-1 di UFC) dari total rekor 25-1 membuktikan superioritas sang juara bertahan.

Tidak hanya menang, dari 13 kemenangan beruntun, delapan lawan petarung 32 tahun itu kalah tidak sampai ronde berakhir alias kemenangan KO/TKO ataupun submission (lawan menyerah).

Pertarungan Islam Makhachev vs Dustin Poirier akan menjadi catatan sejarah, apakah dominasi sang juara bisa mengalahkan keberuntungan Dustin Poirier, ataukah satu pukulan telak Poirier bisa mengubah hasil dan membuat Sang Berlian 'The Diamond' akan mengakhiri 13 kemenangan beruntun dan dominasi sang juara bertahan.

Seperti diketahui, Islam Makhachev, juara bertahan kelas ringan, dikenal dengan gaya bertarungnya yang dominan dan teknik grappling yang luar biasa. Di bawah bimbingan Khabib Nurmagomedov, legends kelas ringan UFC, membuat Makhachev telah membuktikan dirinya sebagai salah satu petarung terbaik di divisi ini. Kemenangan demi kemenangan telah mengokohkan posisinya sebagai juara, dan pertarungan melawan Poirier ini akan menjadi ujian besar berikutnya dalam karirnya.

Dustin Poirier, di sisi lain, adalah penantang yang tidak bisa diremehkan. Dengan pengalaman bertarung yang luas dan kemampuan striking yang mematikan, Poirier telah menunjukkan keberanian dan ketangguhan dalam menghadapi berbagai lawan tangguh di UFC. Kemenangan impresifnya melawan lawan-lawan kelas atas telah mengantarkannya pada kesempatan untuk merebut sabuk juara yang selama ini diincarnya.

Pertarungan antara Makhachev dan Poirier ini menjanjikan aksi spektakuler dan strategi bertarung yang brilian. Makhachev kemungkinan akan mengandalkan keahliannya dalam grappling untuk mencoba mengendalikan Poirier di matras, sementara Poirier akan berusaha memanfaatkan keunggulan striking-nya untuk mencari celah dalam pertahanan Makhachev.

Kedua petarung sama-sama bertekad untuk menghabisi lawannya pada partai utama UFC 302 yang bagi penggemar di Indonesia bisa menyaksikan di Mola TV tersebut.