Senin, 08 September 2025

Kemenag, MUI Harus Berikan Pemahaman kepada Aliran Bab Kesucian di Gowa

- Rabu, 04 Januari 2023 13:51 WIB
Kemenag, MUI Harus Berikan Pemahaman kepada Aliran Bab Kesucian di Gowa

Kitakini.news – Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) diminta agar segera memberikan pembinaan kepada aliran kepercayaan baru yang muncul di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, yakni ‘Bab Kesucian’.

Baca Juga:

 

“Kemenag harus turun tangan. ‘Bab Kesucian’ harus diberikan pemahaman tentang ajaran Islam yang dinilai bertolak belakang dengan ajaran Islam yang Mainstream,” tegas Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily di Jakarta seperti dilansir dari laman resmi dpr.go.id, Rabu (4/1/2023).

 

Hasan juga menduga pendiri aliran 'Bab Kesucian' tidak tahu ajaran Islam secara mendalam. Maka dari itu, mereka perlu diberikan pemahaman soal ajaran Islam.

 

“Sebaiknya pemuka agama, baik Kemenag setempat maupun Majelis Ulama Indonesia (MUI) atau organisasi keagamaan Islam memberikan pembinaan terhadap tokoh dan pemuka aliran ini,”  ucapnya.

 

Sebelumnya, MUI Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan adanya dugaan aliran sesat 'Bab Kesucian' di Kelurahan Samata, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulsel.

 

Aliran Bab Kesucian itu berada di bawah naungan Yayasan Nur Mutiara Ma'rifatullah dan berlokasi di Kampung Butta Ejayya, Kelurahan Romang Lompoa, kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa.

 

Sebelumnya, Sekretaris MUI Sulsel Muammar Bakry mengatakan setelah pihaknya mengecek informasi dari masyarakat setempat, mereka lalu menyatakan Bab Kesucian sebagai aliran sesat. 


Dari hasil penelusuran MUI Sulsel, ajaran-ajaran yang diberikan pada aliran sesat tersebut sangat bertentangan dengan hadis hingga syariat Islam.

"Kelompok ini mengharamkan yang telah dihalalkan oleh Allah SWT yakni daging ikan dan susu. Ini bertentangan dengan Hadis. Jadi melarang orang minum susu meyalahi sunnah Nabi, serta merusak kesehatan manusia," papar Muammar.

"Kedua, mengajarkan untuk tidak melaksanakan salat lima waktu. Ini sudah jelas bertentangan dengan syariat Islam yang termuat dalam Rukun Islam yakni mengerjakan salat setelah bersyahadat," sambungnya.

Aliran sesat yang ada di yayasan tersebut diduga dipimpin oleh Hadi Minallah Aminnullah Ahmad atau Bang Hadi.

Ia adalah pendatang dari Sumatera dan menikah dengan warga Gowa. Sang istri diketahui memiliki lahan yang kini dibangun sebagai pusat yayasan tersebut.

Warga setempat menyebut Bang Hadi awalnya memiliki sifat yang ramah namun setelah mendirikan yayasan tersebut sosoknya menjadi lebih tertutup.

"Sesuai dengan info dari warga setempat, sewaktu masih belajar di aliran tersebut, Bang Hadi masih sering bersilaturahmi dengan warga setempat. Tetapi, sewaktu mendirikan Yayasan tersebut, Bang Hadi telah menutup diri dengan warga sekitar," jelas Muammar

Sementara itu Bang Hadi telah buka suara dan membantah tudingan yang diberikan oleh MUI Sulsel. Bang Hadi tegas tidak pernah melarang pengikutnya untuk tidak menjalankan salat.





Redaksi 

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Muryanto Diperiksa KPK, Kemanan Kampus Intimidasi Larang Mahasiswa Protes

Muryanto Diperiksa KPK, Kemanan Kampus Intimidasi Larang Mahasiswa Protes

Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok di Sumut Dipicu Masalah Pasokan

Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok di Sumut Dipicu Masalah Pasokan

Inalum Genjot Produksi Green Aluminium dengan Teknologi Mutakhir Tiongkok

Inalum Genjot Produksi Green Aluminium dengan Teknologi Mutakhir Tiongkok

Raja Kungfu Dagestan Muslim Salikhov, KO Carlos Leal dalam 42 Detik di UFC Abu Dhabi

Raja Kungfu Dagestan Muslim Salikhov, KO Carlos Leal dalam 42 Detik di UFC Abu Dhabi

Sepi dan Kekurangan Tenaga Medis, Zakiyuddin Harahap Akan Kaji Gabungkan Pustu Dengan Puskesmas di Medan Deli

Sepi dan Kekurangan Tenaga Medis, Zakiyuddin Harahap Akan Kaji Gabungkan Pustu Dengan Puskesmas di Medan Deli

Jalan Bunga Turi Menuju Pasar Induk Lau Cih Selesai Diaspal

Jalan Bunga Turi Menuju Pasar Induk Lau Cih Selesai Diaspal

Komentar
Berita Terbaru