Senin, 16 Juni 2025

Banjir Bandang Landa Empat Desa di Samosir, Warga Mengungsi

- Selasa, 14 November 2023 13:50 WIB
Banjir Bandang Landa Empat Desa di Samosir, Warga Mengungsi
Teks foto : Bupati Samosir, Vandiko Gultom dan rombongan mendatangi posko pengungsian korban banjir bandang. (Dok Pemkab Samosir)

Kitakini.news -Bencana alam banjir bandang melanda Kenegerian Sihotang, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir, Senin (13/11/2023) malam. Warga di empat desa terdampak harus mengungsi.

Baca Juga:

Dari keterangan tertulis yang diterima dari Kasi Humas Polres Samosir, Bripka Vandu Marpaung menjelaksan kronologisnya. Awalnya sekitar pukul 18.30 WIB, terjadi hujan deras di Kecamatan Harian yang mengakibatkan banjir dan tanah longsor disertai bebatuan yang berjatuhan terjadi Desa Siparmahan, Desa Dolokraja, Desa Sampurtoba dan Desa Turpuklimbong.

Mengetahui hal tersebut Personil Polsek Harian menuju lokasi sesuai informasi banjir bandang di Kenegerian Sihotang. Namun di Desa Turpuklimbong sudah terjadi banjir, air yang menggenangi rumah warga dan personel Polsek Harian terlebih dahulu membantu warga.

Sekira pukul 21.00 WIB, selanjutnya personel Polsek Harian menuju lokasi Sihotang namun di Desa Turpuksagala didapati aliran air deras yang menutup jalan dan jembatan. Sehingga petugas bersama warga kesulitan menyeberang guna membantu masyarakat.

Setelah berhasil mengamankan warga, selanjutnya personel menuju lokasi Sihotang daerah Desa Siparmahan dan Desa Dolokraja.

"Akibat banjir tersebut warga Desa Sampurtoba dan Desa Siparmahan sudah melakukan pengungsian. Sebagian ada ke wilayah Pintubatu, Kecamatan Pangururan dan sebagian mengungsi ke daerah Bukit Holbung Kecamatan Harian," tutur Bripka Vandu.

Adapun daerah yang terkena akibat banjir yaitu, Desa Turpuk Limbong dentan 1 unit rumah tergenang air, korban jiwa nihil dan kerugian belum dapat ditaksasi. Di Desa Dolok Raja terdata 1 unit rumah tergenang air, korban jiwa nihil dan kerugian belum dapat di taksasi.

"Sementara itu untuk di Desa Sampurtoba dan Desa Simparmahan, jumlah rumah, sawah dan korban jiwa belum di peroleh di karenakan hujan deras banjir dan cuaca gelap akibat mati lampu," sambung Bripka Vandu.

Sekitar pukul 23.10 WIB, Bupati Samosir Vandiko Gultom bersama rombongan berangkat menuju lokasi banjir dalam rangka melihat situasi korban dan memberikan bantuan berupa sembako.

Turut hadi anggota DPRD Sumut Takkas Manimpan Lumbantobing, Perwira Penghubung Kodim 0210/TU wilayah Samosir Kapten G Sebayang, Kasat Intel Polres Samosir AKP Liber Marpaung.

"Pada pukul 23.45 WIB, rombongan Bupati Samosir tiba di Gereja Katolik Pintubatu Desa Rianiate, Kecamatan Pangururan (lokasi pertama pengungsian korban bencana) dan Pelabuhan Pintubatu, Desa Rianiate, Kecamatan Pangururan (lokasi kedua pengungsian korban bencana)," kata Bripka Vandu.

Setiba di lokasi pengungsian rombongan Bupati Samosir membagikan sembako, pendirian tenda dan menyediakan pelayanan kesehatan bagi warga pengungsi. Bertemu warga di pengungsian, Bupati Samosir menyampaikan agar diberikan waktu, semua pihak akan bekerja turun kelapangan dan mengecek asal usul bencana. Pemerintah telah menyiapkan tenda, tenaga medis, makanan, air lengkap.

Kemudian Pukul 00.38 WIB, rombongan Bupati Samosir bergerak dari Pelabuhan Pintubatu menuju Pelabuhan Sihotang menggunakan KMP dalam rangka pengecekan lokasi banjir.

Dilanjutkan Bripka Vandu, pada pukul 00.45 WIB, rombongan Bupati Samosir tiba di Dusun I, Desa Sampurtoba, Kecamatan Harian dan mendatangi rumah-rumah warga yang terkena bencana untuk memberikan sembako yang didampingi oleh Kapolsek Harian AKP Effendi, Danramil Harian Peltu Suhairi dan Camat Harian Hartopo Manik.

"Pada pukul 02.30 WIB, Rombongan Bupati Samosir meninggalkan lokasi bencana. Perlu diketahui bahwa sebagian masyarakat memilih untuk bertahan dirumah dan menolak untuk mengungsi ke tempat pengungsian. Untuk akses menuju sebagian lokasi bencana sangat sulit dan tidak bisa dilalui oleh kendaraan sehingga peninjauan dihentikan," ujarnya.

Sesuai informasi yang didapat Polres Samosir, bahwa sampai pukul 02.00 WIB, masih terdengar suara air mengalir dari atas Kenegerian Sihotang (lokasi banjir bandang) tepatnya dari arah Desa Hutagalung.

Situasi saat ini di Desa Hutagalung khususnya diatas Kenegerian Sihotang, Desa Janjimartahan, Desa Sampurtoba, Desa Siparmahan, baru selesai penebangan pohon ekualiptus, yang tidak menutup kemungkinan sebab air bercampur lumpur dan bebatuan datang dari lokasi tersebut. Sebab tidak ada pepohonan yang dapat menampung air hujan hingga membanjiri lokasi.

"Hingga saat ini, Selasa 14 november 2023, Polres Samosir dan Polsek Harian sedang melaksanakan pembersihan di lokasi banjir bandang, melaksanakan penyelidikan dan pendataan warga untuk pengecekan apakah ada korban jiwa atau tidak," tutup Bripka Vandu.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: M Iqbal
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Kekurangan Anggaran, BWS Sumatera II Harus Kolaborasi Dengan Komisi D DPRD Sumut

Kekurangan Anggaran, BWS Sumatera II Harus Kolaborasi Dengan Komisi D DPRD Sumut

Benny Sihotang Minta Kapoldasu Tinjau Kembali Status Non Aktif AKBP Oloan

Benny Sihotang Minta Kapoldasu Tinjau Kembali Status Non Aktif AKBP Oloan

DPRD Sumut Dukung Legislatif Simalungun Tuntaskan Persoalan Banjir Bandang di Parapat

DPRD Sumut Dukung Legislatif Simalungun Tuntaskan Persoalan Banjir Bandang di Parapat

Banjir Bandang Terjang Barus, Rahmansyah Minta Effendi Pohan Perintahkan Dinas PUPR Turun ke Lokasi

Banjir Bandang Terjang Barus, Rahmansyah Minta Effendi Pohan Perintahkan Dinas PUPR Turun ke Lokasi

Bangunan Rusak Diterjang Banjir,  Siswa di Padangsidimpuan Numpang Ujian

Bangunan Rusak Diterjang Banjir, Siswa di Padangsidimpuan Numpang Ujian

Benny Sihotang: Tak Boleh Ada Warga Sulit Peroleh Obat di Rumah Sakit

Benny Sihotang: Tak Boleh Ada Warga Sulit Peroleh Obat di Rumah Sakit

Komentar
Berita Terbaru