Didemo Karena Undang Bupati Saat Reses, Syamsul Qomar: Tak Ada Persoalan Saya Undang Beliau

Kitakini.news - Ketua Fraksi Partai Golkar Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara Syamsul Qomar menegaskan bahwa tidak ada persoalan atas kehadiran mantan Bupati Tapanuli Selatan Syahrul Pasaribu dalam kegiatan reses dilakukannya baru-baru ini di daerah pemilihannya Tabagsel. Apalagi Syahrul Pasaribu merupakan mantan bupati periode sebelumnya.

Baca Juga:

• Rudi Alfahri: Tangkap Mafia Beras, Bila Perlu Hukum Mati!
• Yahdi Khoir Minta BUMD Segera Berbenah Untuk Tingkatkan PAD
• Ihwan Ritonga Dorong Manajemen Baru BUMD Sumut Susun Strategi dan Branding Unggulan

"Bahkan Pak Syahrul Pasaribu juga memang merupakan Wakil Ketua Pertimbangan Partai Golkar Sumut. Saya reses jugakan mengatasnamakan anggota dewan dari Fraksi Golkar," ujar Syamsul Qomar kepada wartawan melalui sambungan telepon seluler dari Medan, Sabtu (4/11/2023).

Hal ini dikatakan Syamsul Qomar merespon aksi unjuk rasa yang memprotes kehadiran Syahrul Pasaribu pada kegiatan reses DPRD Sumut Syamsul Qomar di Tapsel baru-baru ini.

"Sekali lagi tidak ada salahnya saya mengundang Pak Syahrul dalam setiap reses. Beliau memang saya yang undang. Bahkan harus diingat bahwa beliau merupakan Bupati Tapsel 2 periode yang diyakini hingga kini masih memiliki magnet atau kecintaan kepada masyarakat," tegasnya.

Menurut Syamsul, beliau juga sudah pasti mengetahui segala masalah yang ada di Tapsel dan oleh sebab Syamsul mengundangnya guna menjelaskan kepada masyarakat. "Dan diyakini membantu saya beserta masyarakat di Tapsel," pungkasnya.

Sebelumnya, belasan masa mengatasnamakan dari Gerakan Aktivis Mahasiswa Sumatera Utara melakukan aksi demo di depan gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan, Jum'at (3/11/2023).

Aksi mereka menyoroti Reses anggota DPRD Sumut, Syamsul Qomar dari fraksi Golkar, di Desa Pargarutan, Tapanuli Selatan, beberapa waktu lalu. Yang dalam reses tersebut, ikut hadir Syahrul M Pasaribu.

Masa menuding dengan kehadiran Syahrul M Pasaribu dalam reses tersebut diduga berdampak memperkeruh masyarakat dengan mengadu domba tanpa dasar dan fakta yang jelas.

Dari pantauan awak media dilokasi, Aksi masa yang mengatasnamakan dari Gerakan Aktivis Mahasiswa Sumatera Utara ini pun mendapat kecaman dari jemaah yang akan melaksanakan ibadah sholat Jum'at di Masjid DPRD Sumut.

Pasalnya, hingga Pukul 12.14 WIB mereka masih melakukan aksi demo di depan gedung DPRD Sumut, sehingga akses jema'ah yang ingin masuk ke gedung dewan menuju masjid terhalang akibat pintu gerbang di tutup karena aksi mereka.

"Apa ini, udah Azan masih juga demo, terganggu orang mau ke masjid", ujar salah seorang jemaah. (*)