Dihadapan KPK, Pemprovsu Komit Selamatkan Uang dan Aset Daerah

Kitakini.news -Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) terus berkomitmen menyelamatkan keuangan dan asset negara atau daerah. Tak hanya itu, upaya juga terus dilakukan untuk meningkatkan penghasilan asli daerah (PAD).
Baca Juga:
Terkait hal itu, Pemprovsu memiliki
beberapa fokus perhatian yakni mulai dari penyelesaian sertifikasi tanah, optimalisasi
pajak tambang Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB), optimalisasi pajak
pemanfaatan air bawah tanah, hingga pemanfaatan ruang di kawasan Danau Toba.
"Pemprovsu berkomitmen
melakukan berbagai upaya dalam hal penyelamatan keuangan negara, maka dari itu,
kita akan menjaga sinergi yang telah terbangun selama ini," ujar Pj
Gubernur Sumut pada Rapat Koordinasi Daerah Dalam Rangka Penyelamatan Keuangan
Negara/Daerah di Provinsi Sumut di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur,
Jalan Diponegoro Nomor 30, Medan, Kamis (26/10/2023).
Hassanudin menilai, koordinasi dan
sinergi sangat penting dilakukan dalam rangka mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik. Apalagi tahun 2024 banyak agenda besar yang akan
dilaksanakan sepanjang tahun.
"Koordinasi ini sangat penting
dilakukan, hal ini bagi kami sangat strategis, mengingat tahun depan ada
pelaksaaan Pemilu dan Pilkada serentak, Sumut juga menjadi tuan rumah Pekan
Olahraga Nasional XXI," ucap Hassanudin.
Disampaikan juga, beberapa hal yang
menjadi fokus perhatian Pemprovsu saat ini, diantaranya sistem pemerintahan
berbasis elektronik, peningkatan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP), reformasi birokrasi, pembangunan zona integritas,
pencegahan stunting, pencegahan dan penurunan kemiskinan ekstrim, penurunan
pengangguran terbuka dan mengendalikan inflasi.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia (RI) Nurul Ghufron menyebut
penyelenggara pemerintahan harus memperhatikan delapan sektor dalam pencegahan
korupsi.
"Yaitu perencanaan dan penganggaran
APBD, pengadaan barang dan jasa, perizinan, Aparat pengawasan Intern Pemerintah
(APIP), manajemen ASN, optimalisasi pajak daerah, manajemen aset daerah, dan
tata kelola dana desa," beber Nurul.
"Jika delapan area tersebut itu
bagus, maka penghasilan asli daerah (PAD) pun bisa naik," tambah Nurul.
Selain itu, Nurul mengharapkan, ada
perbaikan sistem agar tata kelola pemerintahan dapat terjaga baik. Hal itu
dilakukan guna menjaga atau membatasi agar tidak ada kesempatan untuk melakukan
korupsi.
Sementara itu, Ketua Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumut Baskami Ginting mengharapkan, koordinasi
lintas instansi tersebut dapat menambah pemahaman bagi para pemangku kebijakan
atau penyelenggara pemerintahan, dalam hal pencegahan korupsi. Sehingga Sumut
pun menjadi wilayah yang aman, nyaman bagi investasi.
"Bila korupsi dicegah, dapat
dipastikan Sumut dapat menjadi daerah aman dan nyaman masuk investasi,
mengingat Sumut juga memiliki potensi investasi yang besar," kata Baskami.
Turut hadir pada kesempatan tersebut
perwakilan Forkopimda Sumut, bupati/walikota se-Sumut dan OPD Pemprov Sumut.
Redaksi

Pantur Banjarnahor Minta Gubsu Alokasikan Pengadaan Vaksin Flu Babi Avac ASF Live di APBD Sumut

Rony Situmorang: Polemik 4 Pulau Jangan Sampai Ganggu Keamanan Bangsa

Soal Pendidikan Dasar Gratis, Anita: Harus Benar-Benar Dikaji dan Bijak Mengimplementasikannya

Syah Afandin Gerak Cepat Dukung Ketahanan Pangan Lewat Padi Organik

Polres Padangsidimpuan Resmikan Tugu Salak Berbahan Knalpot Sitaan
