Susanti Buka Kick Off Meeting dan FGD Kajian Studi IPEI

Kitakini.news -Wali Kota Pematangsiantar, Susanti Dewayani membuka Kick Off Meeting dan Forum Group Discussion (FGD) Kajian/Studi Indeks Pembangunan Ekonomi Inklusif (IPEI) Kota Pematangsiantar. Kegiatan uang diikuti 10 perangkat daerah terkait itu berlangsung di Ruang Serbaguna, Kamis (19/10/2023) pagi.
Baca Juga:
Dalam sambutannya, Susanti
Dewayani mengatakan IPEMI merupakan indikator yang mencerminkan keseluruhan
kesejahteraan masyarakat dalam suatu daerah, baik nasional, provinsi, maupun
kabupaten/kota. Bukan hanya tentang pertumbuhan ekonomi, tetapi juga tentang
bagaimana pertumbuhan itu dapat memberikan manfaat kepada semua lapisan
masyarakat, terlepas dari latar belakang sosial, ekonomi, ataupun demografi
yang dimiliki wilayah tersebut.
Tugas utama adalah untuk
menciptakan lingkungan di mana semua warga Kota Pematangsiantar merasakan
kehadiran pemerintah dan masyarakat serta mendapatkan kesempatan yang sama.
Terkait akses yang setara terhadap pekerjaan yang layak, pendidikan yang
berkualitas, layanan kesehatan yang terjangkau, serta lingkungan yang bersih
dan aman.
"Studi ini bertujuan
untuk mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi serta tentang inklusivitas
pembangunan ekonomi khususnya di Kota Pematangsiantar, sehingga pada akhirnya
melalui studi ini dapat dirumuskan kebijakan pembangunan ekonomi yang lebih
inklusif. Kita juga akan mengidentifikasi sektor atau bidang mana yang perlu
perbaikan dan lebih lanjut merancang tindakan yang tepat untuk
mewujudkannya," terang Susanti.
Melalui kerja sama antara
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN), Pemerintah Kota (Pemko) dan
instansi vertikal serta stakeholders lainnya, diharapkan dapat mencapai hasil
yang lebih baik dalam upaya menciptakan ekonomi inklusif yang berkelanjutan.
Kegiatan studi ini, juga tepat
secara momentum. Sebab di saat yang bersamaan, Pemko sedang menyusun
perencanaan jangka panjang daerah untuk 20 tahun ke depan. Sehingga hasil studi
ini juga dapat menjadi referensi dalam merumuskan kebijakan pembangunan Kota
Pematangsiantar sampai tahun 2045.
"Saya mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan studi ini, kerja keras,
dan kolaborasi bapak dan ibu sangat berharga bagi perkembangan Kota
Pematangsiantar. Semoga hasil studi ini dapat memberikan panduan yang kuat
untuk langkah-langkah selanjutnya," tukasnya.
Sebelumnya, Kepala Badan
Perencanaan, Pembangunan, dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappeda), Dedi
Idris Harahap dalam laporannya menjelaskan, pelaksanaan Kick Off Meeting dan
FGD IPEI tersebut merupakan langkah awal dalam penyusunan studi IPEI di Kota Pematangsiantar.
"Tujuannya, memberikan
pemahaman terhadap konsep dan indikator IPEI yang relevan untuk mengukur
pembangunan ekonomi dan memperoleh informasi, masukan, serta saran dari para
pemangku kepentingan yang terlibat. Sehingga dapat diidentifikasi kendala dan
potensi hambatan dalam penyusunan kajian tersebut," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Tim
Kementerian PPN/Bappenas Fajar Hadi Pratama mengatakan, kegiatan ini bertujuan
untuk mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi serta tantangan inklusivitas
pembangunan ekonomi dalam kerangka IPEI. Juga mensosialisasi dan peningkatan
pemahaman IPEI kepada perencanaan pembangunan di daerah.
"Kegiatan ini dengan
sasaran peningkatan pemahaman yang lebih baik mengenai pembangunan ekonomi
inklusif, identifikasi masalah dan tantangan pembangunan ekonomi yang lebih
inklusif di daerah, dan perumusan kebijakan untu membuat pembangunan ekonomi di
daerah lebih inklusif," kata Fajar.
Kontributor : Armeindo

Susanti Lepas Pawai Murid TK se-Kota Pematangsiantar

Komisi II DPR RI Kunker Spesifik ke Pematangsiantar

Pemko Pematangsiantar Pinjam Pakai Aset ke Bawaslu

Pesan Susanti ke Pelajar: Jangan Golput dan Jadilah Pemilih Cerdas

Copot Poster Ganjar Pranowo, Kasatpol PP Pematangsiantar Minta Maaf
