Nezar Djoeli: Putuskan Kontrak Proyek 2,7 T, Kabiro Keuangan Tolonglah Antar Kerbau ke PSI Sumut

Kitakini.news
– Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Solidaritas Indonesia (DPW PSI) Sumatera
Utara (Sumut), HM Nezar Djoeli ST meminta Pemerintah Provinsi Sumut (Pemprovsu)
agar memutuskan kontrak proyek Multiyears Rp2,7 triliun. Sebab selain
metode penganggarannya tidak benar, juga progress pencapaian pekerjaan tidak tercapai,
karena tahun 2022 tinggal beberapa hari lagi.
Baca Juga:
“Ayo selamatkan uang rakyat, DPRD Sumut
juga jangan hanya tidur dan diam terpaku. Batali proyek tersebut atau banyak
persepsi negatif dari masyarakat terhadap lembaga yang seharusnya sangat diharapkan
sebagai perwakilan rakyat Sumut,” cetus Nezar kepada wartawan, melalui
keterangan tertulis, Rabu (28/12/2022).
Nezar juga sangat menyayangkan Pemprovsu selalu menutupi-nutupi kegiatan
mega proyek senilai Rp2,7 Triliun tersebut, bahkan progress capaiannya juga
ditutupi oleh Pemprovsu dan Dinas Bina Marga Bina Konstruksi (BMBK), serta Biro
Keuangan Setdaprovsu.
Menurut Anggota DPRD Sumut Periode 2014-2019 ini, Pemprovsu dalam CCO kontrak termin pertama tahun 2022 seyogyanya harus 67 persen, tapi sudah di Reduce menjadi 33 persen.
“Itupun hari ini tidak tercapai progress yang dicocokan oleh pihak pelaksana,” ketusnya.
Tak hanya itu, Nezar juga mengamati bahwa dalam pelaksanaannya dan menurut Pemprovsu, hari ini progress kerjaan tersebut 23 persen lebih kurang.
“Artinya, itu pun harus benar-benar
diaudit investigasi atas progres tersebut. Karena patut diduga dalam realnya
di lapangan, masih banyak yang seharusnya penilaian persentase dalam pelaksanaan
tersebut, masih belum selesai dalam hitungan partisial dalam menghitung
progres,” tegasnya.
“Kalau mau jujur, dihitung secara detil paling, progres hanya sekitar
15-16 persen, seperti ada daerah hanya siap Base
Cose-nya atau ada paret yang belum juga siap. Sementara namanya Multiyears dalam
sistim rancang bangun tersebut harus mengeluarkan Quality Insurance, harus siap dalam bentuk per 1 kegiatan,”
paparnya.
“Misalnya kegiatan tersebut mengaspal, harus siap dari Base Cose, drainase ataupun jembatannya
sekalian. Progress capaian tidak bisa dihitung secara partisial saja atas
seluruh kegiatan,” terangnya,
“Bayangkan
kalau semisalnya 33 persen dari Rp2,7 Triliun sekitar Rp630 milyar. Kalau
mengaspal itu 1 kilometer sama dengan Rp6 Milyar, maka kondisi hari ini jalan
di Sumut harusnya sudah kelar 100 kilometer. Pertanyaannya yang mana areal 100 kilometer
tersebut,” tandasnya.
Lebih lanjut Nezar Djoeli mengatakan, bahwa masih jelas diingatannya,
Ismail Sinaga selaku Biro Keuangan pernah mengatakan kepada media akan
memberikan satu ekor Kerbau jika pengerjaan tidak selesai ditahun ini 33
persen.
“Maka saya nyatakan kepada Ismail, tolonglah antarkan Kerbau itu ke PSI,” tukas Nezar seraya minta Stop pembohongan publik. Ubahlah menjadi pemerintahan yang bersih dan transparansi, agar jargon Sumut Bermartabat benar-benar terjadi di Sumut,” pungkasnya.
Redaksi

Jalan Bunga Turi Menuju Pasar Induk Lau Cih Selesai Diaspal

Begini Rico Waas Pimpin Apel Perdana Pasca Idulfitri

Semarak Ramadhan 1446H, Karyawan XL Axiata Berbagi Kebaikan di Sumatera

Berikut Kemudahan dan Kebersamaan di Bulan Ramadan dari IM3

Rico Waas Ajak GP Ansor Bangun Medan: "Pemuda Akar, Pohonnya Pemerintah"
