Sabtu, 29 November 2025

Tak Mau Larut di Dunia Profesional, Jurnalis Metro TV Dirikan Sekolah

- Senin, 03 Juli 2023 20:50 WIB
Tak Mau Larut di Dunia Profesional, Jurnalis Metro TV Dirikan Sekolah

Kitakini.news - Bekerja sebagai jurnalis televisi memang bikin asyik. Bukan saja sehari-hari menunggu perintah liputan, di lapangan juga Sulaeman Siregar merasakan adanya kekhususan tersendiri.

Baca Juga:

Masyarakat selalu antusias menunggu kehadiran, menyaksikan aksi lapangan dan membicarakan hasil laporan mereka. Dunia profesional jurnalis, lebih-lebih jika tayangan hasil liputannya sempat jadi viral, sangat dinamis.

Di tahun 2005, Sulaeman Siregar yang akrab disapa Bung Coky, memulai tugas profesionalnya untuk daerah liputan Tapanuli Selatan dan sekitarnya (Tabagsel, termasuk Padangsidempuan, Madina, Paluta dan Palas).

Pada 2009, setelah keliling Tabagsel empat tahun, Sulaeman mulai merasakan sedikit jenuh. Nasionalisme dan rasa cinta tanah air yang terpatri di dalam jiwanya, khususnya pada saat menjadi kader militan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), selalu menjadi dorongan untuk melakukan hal-hal heroik di bidang sosial kemasyarakatan.

Terkadang, rasa itu menguat. Kadang seperti terlupa. Laporan demi laporan dia kirim ke Jakarta untuk disiarkan melalui gelombang siaran Metro TV. Informasi begitu cepat menyebar ke seluruh penjuru negeri.

Begitu efeknya, tampak seperti kilat. Saat merenungkan komunikasi digital seperti itu,  kembali mengingat cetusan-cetusan pemikirannya. Disitulah, dia tersadar untuk membuat satu-dua pengabdian kecil.

Lalu pada 2015, dorongan itu makin kuat. Komunikasi dengan istrinya, Helmidayanti Harahap SKM, tenaga medis di Puskesmas Pasar Matanggor, beserta keluarga besar kian intens berdiskusi.

Tapi, gagasan untuk mendirikan sekolah, baru terealisasi pada 2019. Di tahun itulah Yayasan Pendidikan Nastaiin dicatatkan pada notaris terdekat.

Dalam tempo yang tak lama, semua persyaratan fasilitas teknis dan administrasi untuk dapat perizinan serta siap beroperasi sudah tersedia.

Sembari menjalin hubungan dengan kolega dan rekan profesionalnya, termasuk teman-teman pada saat aktif di GMNI Universitas Muhammadiyah Malang, Sulaeman meminta agar jajaran pengasuh segera mendeklarasikan operasi unit kegiatan TK-Paud Nastaiin Pasarmatanggor.

“Alhamdulillah, seperti gayung bersambut. Semua memberi support dan semua dukungan yang kita butuhkan,” kata Sulaeman, Senin (3/7/2023).

Ayah empat anak ini mengakui, proses awal itu bukan berarti tanpa kendala. Banyak juga soal yang harus dijawab. “Bahkan, tak sedikit problem yang menuntut solusi seketika ketika energi yang ada juga makin terbatas,” tambahnya.

Dalam pandangannya, orang mungkin mudah saja bikin sekolah tinggi. Bisa saja, orang mencibirkannya. Malah, dia juga mengaku sempat dengar celetukan yang menyebut kegiatan sosial kemasyarakatan di bidang pendidikan itu hanya “angat-angat tahi ayam” dan melempem dalam hitungan waktu yang tak lama.

Lepas dari tantangan seperti itu, Yayasan Pendidikan Nastaiin yang resmi berdiri pada 15 Februari 2019 di Desa Pasarnatanggor, Kecamatan Batang Onang, Padang Lawas Utara, terus berproses.

Sekarang, dengan fasilitas dan kesiapan teknis yang cukup memadai, sekolah untuk jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) bernama TK Nastaiin sudah berusia empat tahun. Setidaknya, sudah melaksanakan empat kali penamatan.

Di usianya yang baru empat tahun ini, TK Nastaiin sudah menamatkan hampir dua ratusan peserta didik (189 anak).

“Iya, saya akui, belum ada apa-apanya dibanding pionir di bidang pendidikan seusia saya. Dalam hal kayak gini, orang malah sudah ke bulan. Tapi, bagaimanapun, ikut menjalankan sebuah sekolah sekecil TK Nataiin di sebuah desa sekelas Pasarmatanggor, cukup berliku dan menjadi ladang investasi sosial yang memberi visi, kepuasan dan rasa bangga tersendiri,” katanya yang bahwa langkah ini berdimensi dunia-akhirat.

Dirinya punya obsesi pengembangan, seperti bikin SD, SMP dan SMA, bahkan ada hasrat  juga ingin membangun kampus.

Dikatakannya tahun ini, Yayasan Pendidikan Nastaiin, sudah bisa fokus pada infrastruktur,  mulai dari ruang belajar dan pendirian mushola. Tujuannya, agar peserta didik lebih nyaman dalam proses belajar. Begitu untuk peningkatan kesejahteraan guru, dapat dilaksanakan tahun ini juga.

“Insya Allah, semua rencana dapat kami realisasikan tanpa hambatan yang berarti. Semoga selalu ada jalan keluar di setiap problem yang mengemuka,” harapnya.

Sulaeman pun sedikit berpromosi, agar masyarakat yang betul-betul tidak mempunyai biaya, tak perlu khawatir.

“Monggo, masyarakat yang gak mampu, silakan daftar saja. Soal baju seragam, atau kebutuhan sekolah lainya, sudah saya ingatkan kepada para pengasuh dan tenaga pengajar agar tidak maksa beli ini-itu,” pungkasnya.

 

 

 

Kontributor: Azzareen

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Kapolda Sumut Turun ke Jalan Bantu Warga Terjebak Banjir, 148 Bencana Terjadi dalam Tiga Hari

Kapolda Sumut Turun ke Jalan Bantu Warga Terjebak Banjir, 148 Bencana Terjadi dalam Tiga Hari

SMI Desak Negara Bertindak Tegas Atasi Darurat Ekologis di Sumatera Utara

SMI Desak Negara Bertindak Tegas Atasi Darurat Ekologis di Sumatera Utara

Bencana Berulang di Tapanuli, WALHI: Ini Bukan Alam, Ini Bencana Ekologis

Bencana Berulang di Tapanuli, WALHI: Ini Bukan Alam, Ini Bencana Ekologis

Mahasiswa USU Jadi Agen Perubahan Lingkungan Lewat Inovasi Pilahbox Indosat

Mahasiswa USU Jadi Agen Perubahan Lingkungan Lewat Inovasi Pilahbox Indosat

Berikut Sinergi Pertamina dan Kapolda Sumatera Utara Jamin Keamanan Distribusi Energi Jelang Nataru 2026

Berikut Sinergi Pertamina dan Kapolda Sumatera Utara Jamin Keamanan Distribusi Energi Jelang Nataru 2026

ASUS Hadirkan Inovasi Terbaru, Laptop AI Canggih dan Ekosistem Gaming Terlengkap

ASUS Hadirkan Inovasi Terbaru, Laptop AI Canggih dan Ekosistem Gaming Terlengkap

Komentar
Berita Terbaru