PBNU: Kondisi Tanah Air Jelang Nataru Aman

Kitakini.news
– Kondisi Tanah Air menjelang Natal dan Tahun Baru hingga saat ini aman
terkendali dari tindak radikalisme. Hal ini diyakini dikarenakan sikap toleransi
antar umat beragama sangat penting dalam menjaga kerukunan antar umat beragama.
Baca Juga:
“Kita
semua menjalankan agama masing-masing dengan baik, tetapi jangan terlalu
berlebihan sehingga bisa mengganggu kepercayaan orang lain. Dalam perayaan
Natal ini justru umat Muslim harus menghargai dan mendukung umat Nasrani yang
merayakan Natal,” kata Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang
Keagamaan KH Ahmad Fahrur Rozi, melansir dari Swara Dewata.com, Sabtu
(24/12/2022).
Farur
Rozi mengungkapkan, PBNU akan secara aktif dalam mengkampanyekan sikap
toleransi antar umat beragama untuk menciptakan Indonesia yang lebih aman.
Menurut Fahrur Rozi, menjelang Natal dan Tahun
Baru, pihaknya akan ikut terlibat dalam menjaga keamanan dan ketertiban
sebagai bentuk tidak pencegahan adanya tindak intoleransi yang didasarkan atas
dasar radikalisme.
Radikalisme, lanjutnya, lahir dari adanya
pemahaman yang salah dari agama, pemahaman yang tidak lengkap dan disampaikan
secara sepotong-sepotong.
Untuk itu, sambung Farur Rozi, peran guru dalam
menciptakan moderasi beragama yang ada di Indonesia sangat diperlukan. Hal ini
sangat penting karena mereka menjadi rujukan pola pikir bagi para muridnya. Dan
jika guru tidak moderat mengajarkan radikal ia akan melahirkan
murid-murid radikal.
“Materi penting tapi guru yang menyampaikan lebih
penting. Jadi bisa diterima atau tidak tergantung yang membawakan,” ujarnya.
Farur
Rozi juga menerangkan, moderasi beragama harus dimulai dengan sikap adil.
Setiap umat beragama harus memberikan ruang untuk setiap perbedaan pendapat dan
tafsir bagi umat seagama maupun berbeda agama.
“Adil adalah kata kuncinya. Islam mengajarkan
tidak boleh ada kebencian yang kemudian menjadikan tidak adil, kita tidak boleh
merasa benar sendiri dan tidak boleh memaksakan, harus saling menghormati dan
saling menghargai,” paparnya.
Sebelumnya,
Presiden Jokowi juga berupaya keras dalam merawat kerukunan antarumat beragama
agar keutuhan bangsa tetap terjaga, termasuk melalui program moderasi beragama.
Oleh karena itu, komitmen kuat yang dimiliki Kepala
Negara, dalam merawat kerukunan antar umat beragama harus diikuti oleh semua
pihak, khususnya generasi muda penerus bangsa.
“Sikap-sikap tidak toleran apalagi yang disertai
dengan kekerasan fisik maupun verbal harus hilang dari Indonesia," tutur
Jokowi.
“Sikap keras yang menimbulkan perpecahan di
masyarakat tak boleh ada di negeri kita yang kita cintai ini," tandas
Jokowi.
Redaki

Jalan Bunga Turi Menuju Pasar Induk Lau Cih Selesai Diaspal

Begini Rico Waas Pimpin Apel Perdana Pasca Idulfitri

Semarak Ramadhan 1446H, Karyawan XL Axiata Berbagi Kebaikan di Sumatera

Berikut Kemudahan dan Kebersamaan di Bulan Ramadan dari IM3

Rico Waas Ajak GP Ansor Bangun Medan: "Pemuda Akar, Pohonnya Pemerintah"
