Jemaah Haji Indonesia Mulai Tiba, PPIH Arab Saudi Terus Pantau Fasilitas Tenda di Arafah dan Mina

Kitakini.news – Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 Hijriah mulai terus memantau persiapan fasilitas di tenda Arafah dan Mina, meskipun puncak haji lebih dari satu bulan ke depan, namun persiapan harus dilakukan dari sekarang.
Baca Juga:
"Kita terus mantau progres penyiapan fasilitas di Arafah dan Mina yang dilakukan oleh pihak Syarikah atau Muassasah. Kita sudah lakukan jauh-jauh hari untuk memastikan ada progres yang baik dari persiapan yang dilakukan Muassasah," kata Ketua PPIH Arab Saudi 1444 H Subhan Cholid di Arafah, melansir dari laman resmi Kemenag.go.id, Sabtu (27/5/2023).
Seperti diketahui, operasional haji di
Madinah sudah berjalan dan ditandai kedatangan jemaah haji Indonesia pada Rabu
(24/5/2023). Para petugas, baik di daerah kerja (Daker) Bandara maupun Madinah,
sudah menjalankan tugasnya sesuai bidang masing-masing, memberikan layanan
kepada jemaah haji.
“Persiapan di Daker Makkah juga sudah mendekati final. Para
petugas Daker Makkah hari ini mulai datang . Sementara jemaah haji Indonesia
dijadwalkan mulai masuk ke Kota Kelahiran Nabi Muhammad mulai 2 Juni 2023,”
ujar Subhan.
Subhan menjelaskan, pemantauan pertama kali dilakukan pada
proses pemasangan tenda di Arafah. sampai Jumat (26/5/2023) sudah 80 persen
tenda Arafah yang akan ditempati jemaah Indonesia yang sudah terpasang.
Beberapa diantaranya juga sudah terpasang instalasi listrik dan juga pendingin
ruangan (AC).
"Tahun ini, lantai tenda Arafah dilapisi pasir sebelum dipasang karpet dan kasur busa. Sehingga, diharapkan permukaannya menjadi lebih rata dan lebih nyaman," ucapnya.
"Tadi kita minta agar penerangan di
tenda lebih terang lagi karena banyak juga jemaah yang memanfaatkan waktu di
Arafah untuk membaca Al-Qur'an. Saklar listrik kita cek jumlahnya juga cukup
banyak," paparnya.
Subhan juga menerangkan, luas tenda di Arafah cukup beragam,
mulai 250 m2, 300 m2, 375 m2, hingga yang terbesar 600 m2. Jumlah jemaah di
setiap tenda disesuaikan dengan luas ruangnya. Rata-rata, setiap jemaah mendapat
ruang seluas 1,5 - 1,6 m2.
"Selain tenda, kita juga cek toilet Arafah. Beberapa sudah dilakukan renovasi. Namun, kami minta agar Syarikah segera menyiapkan tambahan toilet di setiap maktabnya," tegasnya.
Sementara itu keberadaan toilet tambahan
di Arafah sangat penting, untuk mengurangi antrian yang panjang. Hal itu
diharapkan akan menambah kenyamanan jemaah. Apalagi, secara lahan dimungkinkan
karena kawasan Arafah cukup luas.
"Gus Menteri sangat concern terhadap toilet tambahan di Arafah agar bisa digunakan jemaah. Pengecekan kesiapan layanan di Arafah akan dilakukan secara berkala. Senin mendatang akan kita cek lagi untuk melihat progressnya," tuturnya.
Selain Arafah, pengecekan fasilitas juga
dilakukan di tenda-tenda Mina yang akan ditempati jemaah haji Indonesia. Kalau
di Arafah jemaah hanya menginap semalam, di Mina masa tinggal mereka lebih
lama, paling cepat tiga malam.
"Tadi kita cek tenda di Mina. Lantai yang dulunya batako, sudah dipasang keramik. Toilet Mina juga sedang direnovasi, meski tidak bisa ditambah karena lahannya yang memang sangat terbatas. Tapi kondisinya harus bagus agar jemaah nyaman menggunakannya. Toilet juga dibuat agar ramah lansia dan difabel," bebernya.
Sebagaimana Arafah, pemantauan atas penyiapan fasilitas di Mina juga akan dilakukan secara berkala. Subhan berharap, semuanya sudah siap pada 6 Zulhijjah 1444 H atau tiga hari sebelum puncak haji.
Redaksi

Jalan Bunga Turi Menuju Pasar Induk Lau Cih Selesai Diaspal

Begini Rico Waas Pimpin Apel Perdana Pasca Idulfitri

Semarak Ramadhan 1446H, Karyawan XL Axiata Berbagi Kebaikan di Sumatera

Berikut Kemudahan dan Kebersamaan di Bulan Ramadan dari IM3

Rico Waas Ajak GP Ansor Bangun Medan: "Pemuda Akar, Pohonnya Pemerintah"
