Beli BBM Pakai Kode Barcode, Abdul Rahim: Pertamina Harus Terus Sosialisasikan Kepada Konsumen

Kitakini.news– Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRD Sumut) meminta PT
Pertamina Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) terus memaksimalkan penerapan aturan
membeli minyak subsidi jenis solar bagi kendaraan roda empat atau lebih, dengan
menggunakan QR (Quick Response) Code, berlaku, Selasa (7/3/2023).
Baca Juga:
"Kita
berharap sosialisasi bagi konsumen lebih tepat sasaran dan tidak menimbulkan
kegaduhan," kata Anggota DPRD Sumut Abdul Rahim melalui sambungan seluler di
Medan, Rabu (2/3/2023).
Hal ini
dikatakan Abdul Rahim merespon uji coba penerapan kebijakan PT Pertamina untuk
mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis solar diseluruh Indonesia,
termasuk Sumatera Utara.
Kebijakan
yang bertujuan bagaimana mengatur penyaluran BBM subsidi tepat sasaran dan
kuota serta sesuai aturan, mengacu pada SK BPH Migas No. T/928/MG.05/BPH/2022
tentang pelaksanaan uji coba pendistribusian JBT dengan QR Code dan SK Kepala
BPH Migas No 04/P3JBT/BPH Migas/KOM/2020 mengenai pengendalian Jenis Bahan
Bakar Tertentu Solar Subsidi.
Menyikapi
hal ini, Abdul Rahim mengapresiasi langkah dan kebijakan BUMN ini, guna
membantu masyarakat yang masuk dalam kelompok utama penerima subsidi itu.
"Namun
di sisi lain kita melihat terkait penerapan teknisnya, tidak semua konsumen
atau pengendara memiliki alat telekomunikasi seperti ponsel Android yang bisa
mengakses fitur seperti disyaratkan Pertamina," tandasnya.
Kemudian, lanjut
Wakil Rakyat yang akrab disapa ARS ini, tidak semua pengendara memahami
syarat-syarat untuk mendapatkan subsidi, mengingat kelompok penerima ada yang
berasal dari daerah terpencil, sehingga rawan disalahgunakan oknum tertentu,
yang ingin mendapatkan keuntungan.
"Kita
lihat penerima subsidi selama ini tidak tepat sasaran, dan berbagai cara
digunakan agar mereka memperoleh BBM dengan memanfaatkan orang lain," tuturnya.
Dan yang
jauh lebih penting, sambung ARS, penerapan aturan ini harus dilakukan secara
bijak dan hati-hati, selain lantaran BBM merupakan komoditas utama, perlu
disikapi langkah mengantisipasi penyaluran di tengah akan datangnya bulan suci
Ramadhan.
Karenanya, ARS
meminta kepada PT Pertamina untuk memaksimalkan sosialisasi secara lebih
intensif, dengan tujuan utama dapat menyeleksi kelompok penerima yang
benar-benar membutuhkan BBM untuk keperluan usaha kecil, yang menggunakan
kendaraan.
Sebelumnya, PT Pertamina Patra Niaga Sumbagut melalui Area Manager Communication Relation & CSR Sumbagut, PT Pertamina Patra Niaga, Susanto August Satria telah menggandeng Pemprovsu, dan Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) melakukan launching 300 posko pendaftaran Subsidi Tepat di Sumatera Utara mulai Rabu 1 Maret 2023.
Bagi mereka
yang belum memiliki barcode mendapatkan BBM Solar Subsidi pada 7 Maret
nanti, Satria menyebutkan, mereka tetap dilayani, namun pembelian
maksimal hanya 40 liter.
Dengan
adanya digitalisasi ini, lanjutnya, semua akan terlihat nomor polisi
kendaraannya, jenis kendaraannya maupun pembeliannya. Mengacu pada ketentuan
BPH Migas pembelian maksimal 200 liter per hari, sedangkan di Sumut mengacu
pada Peraturan Gubernur (Pergub) pembelian maksimal 100 liter/hari.
Selain itu,
juga untuk mengurangi tindakan-tindakan pidana yang dilakukan oknum-oknum.
Seperti diketahui disparitas harga ini membuat adanya tindakan kecurangan dari
oknum baik dengan menimbun maupun menjual kembali,” ujarnya.
Redaksi

Peduli Masyarakat, Ahmad Darwis Gelar Khitan Gratis dan Santuni Anak Yatim

Begini Cara Menghadapi Volatilitas Pasar di Tengah Konflik Global

Pintor Nasution : Ada Peluang di Tengah Ketidakpastian Geopolitik

Kirim Hanya 5 Atlet, Wushu Sanda Sumut Borong Emas dan Jadi Juara Umum Kejurnas 2025

Tampil Hebat di Bangkok, Akademi Basket Medan U12 Sabet Runner-Up di Kejuaraan Internasional
