Kalangan DPRD Sumut Berang, Jalan Medan-Brastagi Dibiarkan Rusak Bertahun-tahun

Kitakini.news– Ruas jalan Medan-Brastagi sepanjang 55 Kilometer yang berbatasan dengan Kota
Medan, Kabupaten Deli Serdang hingga ke Kabupaten Tanah Karo, hingga kini
kondisinya rusak dan terkesan dibiarkan selama bertahun-tahun.
Baca Juga:
Jalan yang
masuk kewenangan Pemkab Karo, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) dan
Balai Besar Pemeliharaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah Sumut itu, kerusakannya
mulai terlihat disepanjang Jalan Jamin Ginting, Medan, kawasan Desa Tiang Layar
- Durin Simbelang, Kecamatan Pancur Batu hingga ke Bandara Baru, Deli Serdang
bahkan ke sebagian di sisi Kabupaten Karo.
Beberapa
titik lubang lain menghiasi jalan juga terlihat mulai dari Simpang Selayang,
Simpang Tuntungan sampai depan Polsek Pancur Batu yang bergelombang.
Selain itu,
kerusakan yang cukup parah, juga terdapat di Desa Durin Simbelang, Desa Tiang
Layar, Dusun Mbarung Ketang dan Desa Bintang Meriah Kecamatan Pancurbatu,
Kabupaten Deli Serdang.
Ketua DPRD
Sumut Baskami Ginting yang meninjau kondisi jalan tersebut mengaku prihatin,
dan melakukan upaya dengan membuat jalan alternatif, yakni Desa Sukamakmur
menuju Dusun X Tanduk Benua hingga ke Dusun Sembaikan II sampai Sibolangit itu.
"Ini
diharapkan mampu mengurai kemacetan dan mempersingkat waktu perjalanan,"
katanya kepada wartawan melalui keterangan tertulis di Medan, Selasa
(21/2/2023).
Namun
kemacetan tampaknya tidak bisa terhindarkan karena ruas jalan yang dilalui tak
sampai 5 meter disisi kanan dan kiri serta dikelilingi bukit dan kawasan terjal
di beberapa ruas jalan, khususnya menuju ke Sibolangit.
Hal yang
sama juga diakui Anggota DPRD Sumut Dapil Karo, Dairi dan Pakpak Bharat Frans
Dante Ginting yang mengakui bahwa kondisi kemacetan memang tidak bisa dihindari
"Untuk
sampai ke Brastagi, mulai dari Medan, biasanya menghabiskan waktu 2 jam, tapi
kini bisa sampai 6 jam, lantaran kondisi Jalan Jamin Ginting kawasan Desa
Tiang Layar - Durin Simbelang Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli serdang
hancur-lebur," ujar Dante.
Anggota
dewan Fraksi Golkar yang hampir setiap pekan melintasi jalan tersebut mengaku
geram karena meski sudah melontarkan protes, jalan yang dilaluinya setiap
pekan, khususnya di beberapa titik di kawasan Pancur Batu hingga Kecamatan
Sibolangit, banyak lubang menganga sehingga sangat memprihatinkan serta
meresahkan pengguna jalan.
Keresahan
yang sama juga dilontarkan anggota dewan lainnya, Anwar Sani Tarigan. Wakil
rakyat Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut ini menyebutkan, bukan hanya dilanda
kecemasan.
"Masyarakat
trauma dan was-was, karena jalan yang mereka lintasi wajib melewati jalur-jalur
yang sering dilanda kemacetan panjang tersebut dan penuh lubang,"
ujarnya.
Khusus untuk
Berastagi yang menjadi interkoneksi 11 kabupaten/kota Sumut/Aceh, masalah jalan
penuh lubang sudah pernah disampaikan Bupati Karo Cory Sebayang,
Tidak jarang
banyak orang kemudian mengurungkan niat untuk menempuh perjalanan ke Kabanjahe
dan Sidikalang atau sebaliknya ke Kota Medan jika tidak benar-benar sangat
urgen dan menjadi sebuah keharusan.
Bupati Karo
bersama Kepala Bappedalitbang Karo, Ir. Nasib Sianturi, M.Si ketika berkunjung
ke Kantor Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sumatera Utara di Jalan Sakti
Lubis Nomor 1 Medan, Jumat 03 Februari 2023, telah menyerahkan dokumen kesiapan
lahan terkait dengan rencana kegiatan pelebaran jalan Kabanjahe – Merek yang
berlokasi di desa Mulawari, Tigapanah dan Sukadame.
Dokumen
tersebut diterima langsung oleh Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan
Nasional Sumatera Utara, Ir. Brawijaya, M.Eng.,I.E., MSCE., Ph.D di ruang
kerjanya. Dalam kunjungan kerja tersebut, bupati juga melakukan koordinasi
lanjutan terkait pelebaran jalan Kabanjahe – Berastagi.
Kepada
wartawan, Bupati Karo menyebutkan, tingkat keresahan masyarakat Brastagi sudah
pada titik menjenuhkan menunggu perbaikan jalan.
"Kalau
anggaran peningkatan struktur, saya rasa terlalu besar, namun langkah sementara
rasanya penting dilakukan dengan melakukan penambalan di ruas jalan yang masuk
kategori parah," katanya.
Warga sekitar,
Suhandri Umar Tarigan kepada awak media saat ditemui, mengaku resah dengan
kondisi jalan yang cukup parah. Suhandri dan warga lainnya pun meminta kepada
instansi yang berwenang agar segera melakukan perbaikan.
“Kalau
memang belum ada anggaran untuk mengaspal jalan yang rusak, kan bisa terlebih
dahulu dilakukan pengerasan, untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tak
diinginkan, semisal terjadinya kecelakaan yang berakibat fatal bagi pengguna
kendaraan,” katanya.
Pemerintah,
sebut Suhandri, harus pro aktif menyikapi kondisi jalan yang rusak, karena
selain takut terperosok ke lubang, arus lalu lintas juga menjadi macet dengan
antrian panjang, lantaran para penggendara harus ekstra hati-hati melewati
lubang-lubang yang menganga.
Redaksi

Jalan Bunga Turi Menuju Pasar Induk Lau Cih Selesai Diaspal

Begini Rico Waas Pimpin Apel Perdana Pasca Idulfitri

Semarak Ramadhan 1446H, Karyawan XL Axiata Berbagi Kebaikan di Sumatera

Berikut Kemudahan dan Kebersamaan di Bulan Ramadan dari IM3

Rico Waas Ajak GP Ansor Bangun Medan: "Pemuda Akar, Pohonnya Pemerintah"
