BBM Masih Langka di Tabagsel, ARS Desak Kepala Daerah dan Pertamina Tambah Kuota
Kitakini.news - Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) masih menghantui masyarakat kawasan Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) yakni Kabupaten Padang Lawas Utara, Padang Lawas Selatan, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal dan Kota Padang Sidimpuandan sekitarnya pasca banjir dan longsor.
Baca Juga:
Ironisnya, kondisi ini terjadi saat warga masih berupaya bangkit dari dampak bencana yang melanda daerah tersebut sekitar 20 hari lalu. Antrean panjang di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) kini menjadi pemandangan sehari-hari dan menambah beban masyarakat.
Merespon hal itu, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRD Sumut), Abdul Rahim Siregar ST MT merasa prihatin terhadap situasi dan kondisi saat ini. Kelangkaan BBM terjadi hampir merata diberbagai SPBU, di wilayah Tabagsel.
"Kelangkaan BBM terjadi di banyak SPBU, seperti Padang Matinggi, Batu Nadua, SPBU dalam kota, Pajak Inpres, Pijorkoling atau Manunggang, hingga ke wilayah Sipirok dan Sayur Matinggi dan juga kabupaten se Tabagsel. Antrean kendaraan bisa mencapai lebih dari satu kilometer," ungkap Abdul Rahim, dalam keterangannya yang diterima di Medan, Selasa (16/12/2025) petang.
Menurut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang akrab disapa ARS itu, antrean panjang tidak hanya menyita waktu dan tenaga masyarakat, tetapi juga berdampak pada aktivitas ekonomi dan mobilitas warga. Banyak warga harus mengantre berjam-jam hanya untuk mendapatkan BBM, bahkan tidak sedikit yang pulang dengan tangan kosong.
"Sudah banyak keluhan masuk ke saya. Ada masyarakat yang mengantre berjam-jam, tapi saat tiba giliran pengisian, BBM justru sudah habis. Ini tentu sangat mengecewakan dan memicu emosi," ujarnya.
Abdul Rahim menilai, jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut, sangat berpotensi memicu konflik di lapangan, baik antar warga maupun antara masyarakat dengan pihak pengelola SPBU. Situasi pasca bencana, membuat kondisi psikologis masyarakat masih rentan.
Langkah Cepat Dan Konkret
Oleh karena itu, ia secara tegas meminta Gubernur Sumatera Utara dan kepala daerah se kawasan Tabagsel serta PT Pertamina untuk segera mengambil langkah cepat dan konkret. Salah satu solusi mendesak yang ia dorong adalah penambahan kuota BBM secara signifikan.
"Saya meminta kuota BBM ditambah, kalau bisa dua hingga tiga kali lipat dari kuota biasanya. Ini kondisi darurat, jangan disamakan dengan kondisi normal," tegasnya wakil rakyat dari Dapil Sumut VII meliputi kawasan Tabagsel ini.
Masih kata Abdul Rahim, bahwa selama ini pasokan BBM ke wilayah Tabagseldan sekitarnya umumnya didatangkan dari Kota Sibolga. Namun, akibat terputusnya akses jalan dampak bencana, distribusi kini dialihkan dari Dumai. Perubahan jalur distribusi ini, harus diantisipasi dengan penambahan kuota agar kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi.
Abdul Rahim juga menekankan pentingnya kehadiran negara dan pemerintah daerah dalam situasi sulit seperti ini dan diharapkan para pemimpin daerah tidak hanya melihat persoalan ini sebagai masalah teknis semata, tetapi sebagai kebutuhan dasar rakyat yang harus dipenuhi.
"Tolong saya, saudara Gubernur Sumut, saudara kepala daerah se kawasan Tabagsel, buatlah kebijakan yang benar-benar memudahkan rakyat mendapatkan BBM. Disaat seperti inilah rakyat menunggu kehadiran pemimpin," cetusnya.
Lebih Abdul Rahim mengatakan, kebijakan yang cepat dan berpihak pada rakyat akan sangat berarti bagi masyarakat kecil.
"Rakyat ingin tersenyum karena kebutuhan BBM bisa didapat dengan mudah, tanpa antrean panjang dan tanpa rasa was-was. Itu yang sekarang sangat mereka harapkan," pungkas Abdul Rahim.
Ia berharap, dengan adanya perhatian serius dari pemerintah daerah dan Pertamina, kelangkaan BBMwilayah Tabagsel dapat segera teratasi, sehingga aktivitas masyarakat dapat kembali berjalan normal. (**)
Ketua Dewan Pembina Pemuda Masjid Dunia Bahlil Lahadalia Kirim Bantuan Rp1 M ke Lokasi Bencana
Bea Cukai Sibolga Musnahkan Barang Bukti Kepabeanan
Rico Waas Janji Bank Sampah di Medan, DPRD Minta Bukti Nyata di 2026
Arief Kurnia Risdianto Pimpin Penyerahan Bantuan PGN di Lhokseumawe, Wujud Solidaritas Subholding Gas
Pasca Banjir, Marga Surbakti Pasang Lilin dan Gelar Doa Bersama