Ulama NU Sumatera Desak Islah untuk Akhiri Konflik PBNU
Kitakini.news -Puluhan Ulama Sepuh, Masyaikh, dan tokoh Nahdlatul Ulama dari berbagai provinsi di Pulau Sumatera, sepakat menyerukan islah atau perdamaian di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
Baca Juga:
Seruan ini disampaikan dalam pertemuan silaturahim yang digelar
di Sumatera Utara, sebagai upaya menjaga kemaslahatan umat.
Puluhan Ulama Sepuh, Masyaikh, dan tokoh Nahdlatul Ulama dari
Aceh hingga Lampung berkumpul di Pesantren Mawaridussalam, Batangkuis,
Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Minggu (14/12/2025).
Pertemuan yang dipimpin KH Abdul Hamid Ritonga ini digelar atas
inisiatif para kiai non-struktural NU. Forum tersebut membahas dinamika dan
persoalan yang berkembang di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU
dalam beberapa waktu terakhir.
Meski sempat terjadi perbedaan pandangan saat para ulama
menyampaikan masukan, seluruh peserta akhirnya sepakat pada satu sikap bersama,
yakni mendorong islah sebagai jalan terbaik bagi NU.
Dalam pernyataan sikap bersama, para Ulama Sepuh menyerukan PBNU
untuk melaksanakan islah sebagaimana dawuh para Masyaikh NU, di antaranya dari
Ploso dan Tebuireng.
Islah dinilai penting untuk menegaskan kembali mandat hasil
Muktamar ke-34 NU di Lampung, dengan kepemimpinan Rais Aam KH Miftachul Akhyar
dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf hingga masa khidmah 2026.
KH Nur Kholidin, ulama asal Sumatera Barat, menyampaikan bahwa
masyarakat pesantren di daerahnya sangat berharap konflik PBNU segera
diselesaikan.
"Yang terjadi di PBNU, kami mewakili masyarakat pesantren di
Sumatera Barat mengharapkan pemimpin-pemimpin kita melakukan islah. Karena hanya
dengan islah itu risiko yang paling ringan yang kita ambil. Jamaah di bawah
resah melihat para kiai ada konflik berkepanjangan. Mudah-mudahan beliau Mbah
Kiai Haji Miftachul Akhyar dan Gus Yahya lebih mengutamakan kepentingan
umat," ujarnya.
Seruan islah juga disampaikan KH Sholahudin Syargawi Al-Qodiri
dari Jambi. Ia menilai konflik yang berlarut-larut dapat berdampak luas bagi
warga nahdliyin.
"Mudah-mudahan Allah membukakan hati dan pikiran PBNU yang
sedang terjadi konflik saat ini untuk melakukan islah. Islah adalah yang
terbaik agar konflik ini tidak berlarut dan tidak memberikan dampak yang luar
biasa kepada warga nahdliyin di bawah. Kami berharap Ketua Dewan Syuriyah dan
Ketua Tanfidziyah berlapang dada demi umat," tambah KH Sholahudin.
Para ulama sepuh berharap seruan islah ini dapat menjadi jalan damai untuk menghentikan polemik internal PBNU, sekaligus menjaga NU tetap solid sebagai organisasi keagamaan terbesar di Indonesia.