Satpol PP Bersama Polres Padangsidimpuan Razia Gabungan Antisipasi Lonjakan Harga BBM

Kitakini.news -

Baca Juga:

• Hindari Kemacetan dan Antrean Berulang, Satpol PP Padangsidimpuan Berjaga di SPBU
• Pemprovsu Segel Tempat Hiburan Malam Blue Night
• Satpol PP Tertibkan PKL di Pasar Sukaramai Medan

Satuan Polisi Pamong Pria (Satpol PP) bersama satreskrim Polres Kota Padangsidimpuan menggelar razia gabungan guna antisipasi lonjakan harga bahan bakar minyak (BBM) yang tidak wajar beserta barang penting lainnya.

Komandan Satpol PP Padangsidimpuan, Zulkifli Lubis menjelaskan kegiatan razia gabungan sesuai dengan Perundang-Undangan serta sesuai dengan surat edaran walikota Padangsidimpuan agar tidak menaikkan harga BBM.

"Kegiatan ini menindak lanjuti surat edaran Walikota Padangsidimpuan tentang larangan menaikkan harga barang secara tidak wajar dan menahan stok barang dalam menghadapi dampak bencana alam," ujar Zulkifli Lubis Senin (8/12/2025) siang kepada awak media.

Zulkifli lubis menambahkan sejumlah titik pengecer BBM di sidimpuan menemukan harga per liternya bervariasi menyesuaikan modal awal.

"Di kelurahan Aektampang kita temukan pengecer pertamax modal Rp21 Ribu dan dijual kembali Rp23 Ribu, kemudian di depan pasar inpres kelurahan Padang matinggi modal pertamax Rp18 Ribu di jual Kembali Rp20 Ribu rupiah perliternya," ungkapnya.

Tidak hanya itu kata Kasatpol, ada pengecer yang antri di SPBU kemudian ia menjual Rp20 Ribu per liternya jenis Pertalite. Dan ada juga yang beralasan antri menjual kembali Rp15 Ribu perliternya.

"Dalam imbauan tersebut tim melakukan pendataan (KTP/SIM) kepada para pengecer minyak guna memastikan para pengecer tersebut adalah warga kota Padangsidimpuan dan tidak ada intervensi dari orang luar daerah yang ingin mengambil keuntungan secara sepihak terkait harga minyak pada saat ini," tandas Kasatpol PP yang akrab disapa Mamak Utom.

Pada kesempatan itu Kasatreskrim Polres Padangsidimpuan, AKP Naibaho juga menimbau para penjual minyak eceran agar tidak terlalu membuat harga tinggi serta tidak melakukan penimbunan, mengingat adanya bencana alam yang terjadi di Sibolga, Tapteng dan Tapsel.

Sehingga membuat kebutuhan minyak terutama di Kota Padangsidimpuan mengalami kelangkaan karena mobilisasi yang tidak memadai serta akses keluar masuk yang sempat terkunci ke arah Tapteng, begitu juga sebaliknya.

Amatan awak media polisi bersama satpol PP melakukan razia di tiga kecamatan yaitu, Padangsidimpuan Utara, Padangsidimpuan Selatan dan Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua.