Zeira Desak APH Usut Tuntas Pembalakan Hutan Penyebab Banjir dan Longsor
Kitakini.news -Wakil Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRD Sumut), Zeira Salim Ritonga mendesak aparat penegak hukum untuk melakukan penyelidikan mendalam terkait dugaan pembalakan hutan (Ilegal Logging) yang diduga menjadi penyebab utama banjir bandang dan longsor di beberapa daerah di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sibolga, Tapsel, Taput, dan Madina.
Baca Juga:
Desakan ini muncul sebagai respons terhadap kejadian bencana alam yang kerap melanda kawasan tersebut setiap tahunnya.
Zeira menegaskan bahwa bencana banjir dan tanah longsor yang berulang kali terjadi bukan hanya sekadar musibah alam semata.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga mengungkapkan bahwa kegiatan ilegal logging telah merusak ekosistem hutan secara sistematis dan massif, sehingga memperlemah kestabilan tanah dan meningkatkan risiko bencana.
"Pembalakan liar ini harus ditangani secara serius. Jangan sampai keuntungan sesaat dari aktivitas ilegal tersebut mengorbankan keselamatan warga," tegas Zeira.
Ia juga mengingatkan bahwa berbagai tayangan di media sosial menunjukkan banyaknya gelondongan kayu yang terbawa arus sungai menuju pemukiman warga.
Situasi ini memperlihatkan betapa masifnya kegiatan ilegal logging di kawasan hutan tersebut. Tidak hanya mengancam keamanan lingkungan, tetapi juga berpotensi menyebabkan kerugian ekonomi dan kehilangan nyawa manusia jika bencana tidak segera diatasi.
Zeira juga mendesak Pemerintah Provinsi Sumut (Pemprovsu) harus segera membentuk tim khusus untuk menyelidiki sumber kayu yang masuk ke pasar gelap serta menindak pelaku illegal logging secara tegas.
Ia juga mengimbau masyarakat agar turut aktif melaporkan setiap aktivitas mencurigakan terkait pembalakan liar demi mencegah kerusakan lebih jauh.
Lebih lanjut Zeira menerangkan, aksi nyata dari pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk memutus mata rantai illegal logging serta memitigasi dampaknya terhadap banjir dan longsor yang kerap melanda Sumatera Utara.
"Keberlanjutan ekosistem harus dijaga sebagai warisan penting bagi kehidupan masa depan bangsa Indonesia," tandasnya. (**)
Banjir Bandang dan Longsor Tapteng-Sibolga, Ini Rangkuman Informasi Tim SAR
Prajurit Kodim 0212/Tapsel Evakuasi Korban Banjir dan Longsor di Tabagsel
Banjir Bandang Tapsel, Dua Warga di Aek Ngadol Batang Toru Meninggal Dunia
Banjir Madina Rendam Permukiman di Sejumlah Kecamatan
Tertimbun Material Longsor, Jalan Nasional Sipirok-Tapanuli Utara Putus Total