Pemilik Toko Harapan Jaya Sulap Lahan Kosong Jadi Lahan Pertanian dan Perikanan
Kitakini.news -Pemanfaatan lahan kosong menjadi modal awal untuk penanganan dini terhadap inflasi yang melanda suatu daerah. Seperti hal yang dilakukan Ali Imran Siregar (50), pemilik toko tekstil Harapan Jaya.
Baca Juga:
Toko yang
berada di Jalan Baru I Nomor 23, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota
Padangsidimpuan memanfaatkan lantai 3 usaha miliknya untuk lahan pertanian dan
perikanan.
Setidaknya
seribuan lebih ikan lele, dan ratusan ikan nila, serta sayur mayur segar tumbuh
besar di lahan usaha miliknya yang berukuran 10x5 meter itu.
Uniknya, tempat
usaha milik Ali Imran siregar tersebut berada di pusat kota Padangsidimpuan,
namun dirinya mengaku awak muasal pembukaan lahan tersebut guna tidak adanya
lahan kosong yang kumuh.
"Awalnya,
tepat bulan Agustus kemarin saya berpikir bagaimana lahan atau pelataran lantai
tiga saya tidak kosong, karna tampak kumuh, saya coba dulu untuk menanam
sayuran, seperti terong, cabai dan sayur mayur lainnya," ujar Ali Imran.
Kemudian
lanjutnya, berjalannya waktu dirinya berpikir untuk berternak ikan lele dan
ikan nila, karena masih ada lahan yang tidak terpakai.
Ali Imran juga
menambahkan, hasil tani dan perikanan miliknya belum sempat di pasarkan sebab
masih berumur dua bulan hanya saja kalau keluarga datang mereka memberikannya
secara gratis.
"Jika ada
nanti pemasaran yang pas, kita siap bekerja sama dengan pihak pihak terkait,
apalagi saya dengar dapur umum gizi gratis itu kan butuh penyuplai bahan
pertanian dan perikanan," katanya.
Di akhir
pembicaraan, Imran menyebutkan lahan pertanian dan perikanan yang ia buka hanya
saja untuk mewanti wanti terjadinya inflasi.
"Jika
inflasi terjadi, harga akan naik dikarenakan kekosongan bahan pertanian dan
perikanan. Makanya walaupun kecil kecilan saya mulai untuk membuka ini," imbuhnya.
Diketahui,
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara merilis, pada Oktober 2025
sebagian besar daerah mengalami deflasi, namun Kota Padangsidimpuan justru
mencatat inflasi tertinggi sebesar 0,63 persen.
Kepala BPS Sumatera Utara, Asim Saputra, Senin (3/11/2025) menjelaskan inflasi di Padangsidimpuan terutama disebabkan oleh kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta perawatan pribadi dan jasa lainnya.