Rabu, 12 November 2025

Pemilik Toko Harapan Jaya Sulap Lahan Kosong Jadi Lahan Pertanian dan Perikanan

Efendi Jambak - Rabu, 12 November 2025 13:30 WIB
Pemilik Toko Harapan Jaya Sulap Lahan Kosong Jadi Lahan Pertanian dan Perikanan
Teks foto : Ali Imran Siregar saat menunjukkan lahan kecilnya. (Efendi Jambak)

Kitakini.news -Pemanfaatan lahan kosong menjadi modal awal untuk penanganan dini terhadap inflasi yang melanda suatu daerah. Seperti hal yang dilakukan Ali Imran Siregar (50), pemilik toko tekstil Harapan Jaya.

Baca Juga:

Toko yang berada di Jalan Baru I Nomor 23, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan memanfaatkan lantai 3 usaha miliknya untuk lahan pertanian dan perikanan.

Setidaknya seribuan lebih ikan lele, dan ratusan ikan nila, serta sayur mayur segar tumbuh besar di lahan usaha miliknya yang berukuran 10x5 meter itu.

Uniknya, tempat usaha milik Ali Imran siregar tersebut berada di pusat kota Padangsidimpuan, namun dirinya mengaku awak muasal pembukaan lahan tersebut guna tidak adanya lahan kosong yang kumuh.

"Awalnya, tepat bulan Agustus kemarin saya berpikir bagaimana lahan atau pelataran lantai tiga saya tidak kosong, karna tampak kumuh, saya coba dulu untuk menanam sayuran, seperti terong, cabai dan sayur mayur lainnya," ujar Ali Imran.

Kemudian lanjutnya, berjalannya waktu dirinya berpikir untuk berternak ikan lele dan ikan nila, karena masih ada lahan yang tidak terpakai.

Ali Imran juga menambahkan, hasil tani dan perikanan miliknya belum sempat di pasarkan sebab masih berumur dua bulan hanya saja kalau keluarga datang mereka memberikannya secara gratis.

"Jika ada nanti pemasaran yang pas, kita siap bekerja sama dengan pihak pihak terkait, apalagi saya dengar dapur umum gizi gratis itu kan butuh penyuplai bahan pertanian dan perikanan," katanya.

Di akhir pembicaraan, Imran menyebutkan lahan pertanian dan perikanan yang ia buka hanya saja untuk mewanti wanti terjadinya inflasi.

"Jika inflasi terjadi, harga akan naik dikarenakan kekosongan bahan pertanian dan perikanan. Makanya walaupun kecil kecilan saya mulai untuk membuka ini," imbuhnya.

Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara merilis, pada Oktober 2025 sebagian besar daerah mengalami deflasi, namun Kota Padangsidimpuan justru mencatat inflasi tertinggi sebesar 0,63 persen.

Kepala BPS Sumatera Utara, Asim Saputra, Senin (3/11/2025) menjelaskan inflasi di Padangsidimpuan terutama disebabkan oleh kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta perawatan pribadi dan jasa lainnya.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: M Iqbal
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru