Menteri HAM dan Bupati Madina Unjuk Kebolehan Menabuh Gordang Sambilan

Kitakini.news -Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai dan Bupati Mandailingnatal (Madina) H. Saipullah Nasution unjuk kebolehan menabuh alat musik tradisional Mandailing, Gordang Sambilan.
Baca Juga:
Peristiwa
langka itu terjadi di Pendopo Rumah Dinas Bupati Madina, Desa Parbangunan,
Panyabungan, pada Sabtu, 18 Oktober 2025, dalam acara penyambutan kedatangan
Menteri Natalius Pigai bersama rombongan di Bumi Gordang Sambilan.
Bupati
Saipullah mengaku bangga karena Menteri Natalius Pigai memilih berkunjung ke
Madina. "Ini adalah suatu kehormatan yang luar biasa. Kami sangat senang
dan tentu kami, besar harapan, dapat melaksanakan hal-hal yang bisa kami dukung
dalam rangka menyukseskan tugas pokok dan fungsi yang Bapak laksanakan,"
kata dia.
Di hadapan
Menteri Pigai, bupati memaparkan letak geografis, potensi ekonomi, kondisi
sosial dan masyarakat, serta peranan adat dalam pembangunan.
"​Bapak
Menteri, tentu kami di Kabupaten Mandailingnatal mempunyai salah satu kekayaan
adat yang mengedepankan kekerabatan, namanya Dalihan na Tolu," ujar dia.
Bupati
Saipullah menerangkan pengakuan terhadap HAM telah tumbuh di dalam jiwa
masyarakat Madina yang lekat dengan agama dan adat budaya sejak usia dini.
"Sehingga
perhatian atau gagasan maupun fokus kami terhadap Hak Asasi Manusia,
insyaallah, akan sejalan dengan tugas yang Bapak pandu," pungkas bupati.
Menteri
Natalius Pigai mengaku telah mengenal Madina sejak lama. Dulu, sewaktu menjabat
kepala seksi di Balai Latihan Kerja Tenaga Kerja Kementerian Ketenagakerjaan,
dia sering melewati Madina saat menuju Medan dari Padang maupun sebaliknya.
Dia juga
menceritakan sedikit pengalamannya ketika bersembunyi di Pahae Julu sekitar
tahun 1999. Saat itu, Natalius Pigai dicari-cari oleh pihak pemerintah karena
sepak terjangnya sebagai aktivis. "Waktu saya masih aktivis, waktu kami
dicari-cari. Kami sembunyinya di Tanah Batak," papar dia.
Menteri
Natalius Pigai menjelaskan, pengakuan terhadap HAM sudah melekat dalam
kehidupan masyarakat Mandailing yang termaktub dalam Poda na Lima. HAM itu,
kata dia, dimulai dari kebersihan hati. "Paias rohamu. Itu, kan, di Poda
na Lima," tanya dia disambut tepuk tangan undangan yang hadir.
Menteri
Natalius Pigai sepakat dengan Bupati Saipullah terkait pentingnya peranan
Dalihan na Tolu. Dia menilai itu sebagai akar kehidupan bermasyarakat di Bumi
Gordang Sambilan.
"Kemudian
dengan tadi apa Bapak Bupati sampaikan Dalihan na Tolu. Itu Dalihan na Tolu itu
artinya pohon kehidupan. Ada akarnya, ada batangnya, dan ada rantingnya, dan
ada daunnya," jelas dia.
Kementerian
HAM, kata Natalius Pigai, memiliki anggaran yang bisa diakses oleh masyarakat
berupa pelatihan dan pendidikan bagi komunitas-komunitas yang bergerak di bidang
advokasi hak-hak dasar manusia.
Dalam
kesempatan ini, Pemkab Madina memberikan cendera mata kepada Kementerian HAM.
Pun sebaliknya, pemerintah daerah menerima piagam penghargaan.
Terlihat hadir Wakil Bupati Atika Azmi Utammi Nasution, Dandim 0212 Tapanuli Selatan Letkol Arm Delli Yudha Adi Nurcahyo, Kapolres Madina AKBP Arie Sopandi Paloh, unsur Forkopimda, Ketua TP PKK Madina Ny. Yupri Astuti Saipullah, Pj. Sekda M Sahnan Pasaribu, para asisten, dan sejumlah kepala OPD.

Bupati Madina Dialog Ajak Pedagang Pindah ke Eks Bioskop Tapanuli

Bupati Madina Ajak Seluruh Masyarakat Menjadi Garda Terdepan Berantas Narkoba

RPJMD dan RKPD Harus Mampu Jawab Tantangan Pembangunan Madina

Pemkab Madina Sambut Bupati dan Wakil Bupati Sekaligus Buka Puasa Bersama

Penetapan Bupati-Wakil Bupati Madina, Puluhan Personel Polres Padangsidimpuan BKO
