Pemuda Masjid dan DMDI Indonesia Siap Bersinergi dan Berkolaborasi Dengan Kementerian P2MI

Kitakini.news - Pemuda Masjid Dunia dan Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) siap bersinergi dan berkolaborasi bersama Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) dalam menyebarkan informasi tentang migrasi aman kepada calon PMI.
Baca Juga:
"Kami siap bersinergi dengan pemerintah khususnya dengan Kementerian P2MI. Karena Pemuda Masjid memiliki keterwakilan di 23 negara dan sering mendampingi PMI terutama yang berangkat ke Negeri Jiran, Malaysia secara non prosedural," ujar Presiden Pemuda Masjid Dunia, Datuk H Said Aldi Al Idrus SE MM kepada wartawan usai bersilaturahmi dengan Menteri P2MI Mukhtarudin di Jakarta, Jumat (17/10/2025).
Pada kesempatan itu, Said Aldi juga mengundang Menteri P2MI Mukhtarudin untuk menghadiri Pengukuhan Pemuda Masjid Dunia dan Konvensyen Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) ke-23 yang akan digelar di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (24/10/2025).
Kehadiran Menteri P2MI pada pengukuhan dan Konvensyen tersebut menjadi momen penting untuk memberikan informasi kepada perwakilan 23 negara Pemuda Masjid dan Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI), bahwa Indonesia siap bekerjasama dalam mengirim para pekerja profesional dan yang memiliki keahlian.
"Maka dari itu kita berharap Pak Mukhtarudin bisa menghadiri acara Pengukuhan dan Konvensyen DMDI, Pekan depan," imbuh Said Aldi yang juga Ketua Umum DMDI Indonesia.
Sebelumnya, Menteri P2MI Mukhtarudin menegaskan pihaknya melihat potensi global yang dimiliki Pemuda Masjid Dunia sebagai mitra strategis untuk meningkatkan literasi migrasi aman.
"Saya juga pernah aktif di remaja masjid di Kalimantan Tengah, jadi semangatnya sejalan, membangun kebaikan dari masjid," tutur Mukhtarudin.
Saat ini, lanjut Mukhtarudin, Fokus KemenP2MI mensosialisasikan proses migrasi yang aman dan bermartabat, mencakup pelatihan keterampilan, pembekalan bahasa asing, pendidikan vokasi, serta pemahaman hak pekerja migran.
Mukhtarudin juga menegaskan bahwa arahan Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan kualitas pekerja migran, bukan hanya kuantitas.
"Pelindungan pekerja migran tidak bisa dilakukan pemerintah sendiri. Kami butuh kerjasama dengan NGO, ormas, lembaga pelatihan, dan kementerian lain. Tantangan terbesar ada di hulu, sebelum penempatan," bebernya.
Mukhtarudin berharap Pemuda Masjid Dunia dapat berperan sebagai 'Market Intelligence' untuk mengawasi, mencegah, dan menangani masalah pekerja migran di lapangan.
Mukhtarudin juga mengungkapkan bahwa pihaknya membuka peluang kerjasama dengan anggota organisasi yang memiliki keahlian untuk mengajar keterampilan kerja internasional.
Maka dari itu, Mukhtarudin mengusulkan pelatihan bagi penceramah atau da'i yang juga pekerja migran, agar mereka dapat menyampaikan pesan migrasi aman langsung di komunitas pekerja migran di luar negeri.
Menanggapi hal itu, Said Aldi yang didampingi pengurus diantaranya Waketum Sedek Bahta, Alwi, Ahmad, Ilham Akbar, Liana Piliang, Putri Nabila dan Yudhi Haria berterima kasih kepada Menteri P2MI yang berkenan untuk bersinergi dengan DMDI dan Pemuda Masjid Dunia dalam hal pekerja khususnya peningkatan kualitas PMI sebelum penempatan.
"Pemuda Masjid dan DMDI memiliki sumber daya manusia dan bidang pelatihan serta pendidikan yang selama ini membentuk skil dan profesionalitas kader. Sehingga banyak kader-kader kami yang bekerja di instansi pemerintahan maupun swasta bahkan di luar negeri yang memiliki keahlian," pungkas Said Aldi. (**)

Dukung Puan Maharani, Repdem Sumut Desak Pemerintah Perkuat Perlindungan Pekerja Migran di Luar Negeri

Penyalur ART Ilegal ke Malaysia Dihukum 8 Tahun Penjara

Menteri UMKM RI Akan Hadiri Pengukuhan Pemuda Masjid Dunia dan Konvensyen DMDI ke 23 di Jakarta

SMA Syafiyyatul Amaliyyah Borong Prestasi di ICSTEM 2025 Malaysia

3 Juta Rumah, Pemerintah Pusat Tambah Kuota 5 Ribu Unit Untuk Sumut
