Manaek: MBG di Toba Kurang Tepat Sasaran dan Berujung Keracunan
Kitakini.news - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRD Sumut), Manaek Hutasoit menyoroti fenomena keracunan makanan yang dialami puluhan siswa di SMPN 1 Laguboti, Kabupaten Toba.
Baca Juga:
Menurut Manaek, selain keracunan makanan yang dialami puluhan siswa, penyelenggaraan Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah tersebut juga dinilai kurang tepat sasaran. Pasalnya, sejumlah kebutuhan dapur tersebut tidak melibatkan sumber daya alam maupun manusia yang tersedia di Toba.
"Ya temuan kita di lapangan, kebutuhan pokok untuk MBG di Toba itu diambil dari luar. Baik itu kebutuhan pokok maupun pekerja atau SDM nya," ujar Manaek kepada wartawan di gedung dewan, Jalan Imam Bonjol, Medan, Kamis (16/10/2025).
Menurutnya, segala kebutuhan dari MBG di Toba sudah seharusnya memanfaatkan yang ada di kabupaten ini. Asal yang dibutuhkan di Toba tidak tercukupi dan tidak memadai.
"Ini yang menjadi catatan penting dan harus dievaluasi. Bahkan, ada juga para pengusaha yang dimonopoli oleh oknum. Padahal, saya seharusnya yang berdomisili di situlah yang diberdayakan agar dapat berbagi rasa," cetus Politisi Partai Golkar ini.
Manaek juga mengungkapkan, fenomena keracunan makanan yang dialami puluhan siswa tersebut harus dilakukan evaluasi secarah menyeluruh. Sebab, keracunan makanan diduga adanya temuan makanan berlendir yang tidak layak dikonsumsi.
"Saya rasa pengawasan harus ditingkatkan, baik dari penyelenggara, kelayakan konsumsi, maupun distribusinya. Ini harus dievaluasi secara maksimal, agar kejadian tersebut tidak terulang," tukas wakil rakyat dari Dapil Sumut IX meliputi Kabupaten Samosir, Toba, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga ini.
Lebih lanjut Manaek menjelaskan, keracunan massal tersebut harus dicegah dikemudian hari agar tidak terjadi terulang. Sehingga generasi bangsa dapat aman dan nyaman dalam menerima bantuan program pemerintah pusat tersebut.
"Tentunya ini jangan sampai terulang, penyelenggara khususnya SPPG harus benar-benar serius dan mengawasi sesuai SOP yang berlaku. Kemudian distribusi makanan ini jangan terlalu jauh dari sekolah, agar makanan juga dapat terjada higenisnya," pungkasnya. (**)
Bea Cukai Sibolga Musnahkan Barang Bukti Kepabeanan
BBM Masih Langka di Tabagsel, ARS Desak Kepala Daerah dan Pertamina Tambah Kuota
Rapidin Buka Konfercab ke IV Zona 3 PDI Perjuangan
Negara Tak Serius, DPRD Sumut Suarakan “Nias Merdeka”
King Abdi Fokus di Dapur Umum Pengungsi Korban Bencana