Minggu, 12 Oktober 2025

Tiga Kali Juara, AADC Kembali Taklukkan Indonesia Menari 2025 di Medan

Siti Amelia - Minggu, 12 Oktober 2025 17:18 WIB
Tiga Kali Juara, AADC Kembali Taklukkan Indonesia Menari 2025 di Medan
amelia
Tim AADC foto bersama Ai usai penyerahan hadiah sebagai pemenang Indonesia Menari 2025 di Atrium Sun Plaza Medan, Minggu (12/10/2025).

Kitakini.news - Ai Ai Dance Company (AADC) yang dikomandoi Tengku Ariramana, S.Pd berhasil menyabet Juara 1 dalam Indonesia Menari 2025 di Sun Plaza Medan, Minggu (12/10/2025).

Baca Juga:

Lomba tari kreasi budaya ini merupakan bagian dari kegiatan Indonesia Menari 2025 yang digelar serentak di 11 kota di Indonesia, dengan total peserta lebih dari 8.000 penari.

AADC tampil memikat melalui koreografi yang memadukan unsur tradisional dan modern dengan penataan pola lantai rapi, permainan level, serta teknik mirroring yang harmonis. Kostum berwarna putih dan hijau emerald dengan sentuhan ulos asli Medan menambah daya tarik visual tim ini.

"Tadi sempat khawatir juga, karena saat penyisihan tim menari di lorong lantai empat. Paling ujung kami," tutur Tengku Ariramana owner sekaligus koreografer Ai Ai Dance Company.

Namun kekhawatiran pria yang akrab disapa Ai ini terbantahkan, 7 orang penari yang terdiri dari Fani Rama Lubis, Riana Aulia, Rizka Fadila Lubis, Sinta Marliana Silaloho, Gayus Tambunan, Reja Adiputra, dan Bagas Prayogi, berhasil masuk final, bahkan menyabet juara.

Usut punya usut, ternyata AADC sudah tiga kali juara Indonesia Menari. Awalnya menjadi jawara Indonesia Menari tahun 2019, ajang Indonesia Menari pertama di Kota Medan.

Kemudian anak didiknya berprestasi kembali di tahun 2022 dalam Indonesia Menari 2022 yang digelar secara online. "Tahun ini kami senang sekali bisa mempertahankan prestasi di Indonesia Menari. Kompetisi ini bukan hanya soal menang, tapi juga soal bagaimana kita belajar mencintai budaya lewat gerak," kata dia.

Dalam kesempatan itu, pria yang akrab disapa Ai ini, juga menegaskan bahwa nama resmi tim mereka adalah Ai Ai Dance Company, bukan AADC seperti yang kerap disingkat peserta lain.

"AADC itu berasal dari kata Ai Ai Dance untuk gerakan tari, dan Ai Ai Dancer untuk para penarinya. Kami ingin menegaskan bahwa kami berdiri sebagai tim profesional yang membawa identitas budaya Sumatera Utara," katanya.

Menurut Ai, proses latihan tim dilakukan intensif selama beberapa minggu dengan fokus pada teknik dan kesatuan rasa.

"Kami banyak berlatih memperkuat pola lantai, konfigurasi, permainan level, dan penekanan rasa gerak. Kami juga pastikan koreografi tetap sesuai aturan juri, tidak keluar dari komposisi canon dan unsur tradisional yang ditentukan," jelasnya.

Dia juga bercerita tentang ketatnya kompetisi di Medan. "Persaingannya luar biasa. Semua tim hebat, terutama dari Sumatera Barat yang punya basic silat kuat, gerakannya tegas dan detil. Tapi kami unggul di kekompakan. Dengan tujuh personel, pola lantai kami lebih variatif dan menyatu," ujarnya.

Dalam wawancara usai kompetisi, perwakilan tim, Gayus Tambunan, menambahkan bahwa kunci kemenangan mereka adalah rasa kebersamaan dan saling percaya.

"Menurut kami, Indonesia Menari ini sangat bermanfaat, terutama buat anak-anak muda. Dengan ajang ini, mereka bisa mengenal budaya Indonesia dan mengekspresikan diri lewat tarian tradisional maupun modern," kata Gayus.

Ketika ditanya apa yang membuat timnya tampil menonjol dibanding peserta lain, Gayus menjawab:

"Mungkin karena kekompakan kami. Chemistry dan rasa yang kuat bikin kami beda. Kami optimis dari awal dan menargetkan juara satu. Syukurlah, usaha itu terbayar."

Gayus juga menyebut bahwa AADC sudah berdiri sejak 2008, dan kini terus beregenerasi agar tetap eksis di dunia tari.

"Kami sudah berdiri lama, tapi sekarang banyak regenerasi. Anak-anak muda baru bergabung dan bawa energi segar. Itu yang bikin kami tetap solid dan relevan," ujarnya.

Selain penampilan koreografi yang kuat, kostum dan tema juga menjadi perhatian khusus. Ai menjelaskan bahwa desain kostum dirancang sendiri oleh tim, dengan detail kain ulos dan wastra yang dipadukan agar tetap menonjolkan nuansa kreasi budaya tanpa meninggalkan akar tradisi.

"Kami ingin tampil modern tapi tetap berpijak pada nilai budaya. Warna putih dan hijau emerald kami pilih karena menggambarkan kesegaran dan keanggunan," jelasnya.

Sebagai penutup, Ai menyampaikan harapannya agar Indonesia Menari dapat terus berkembang menjadi ajang kolaborasi budaya yang lebih besar.

"Semoga tahun-tahun mendatang makin banyak yang ikut. Kalau boleh saran, akan bagus kalau pemenang tiap kota dikumpulkan lagi untuk tampil di tingkat nasional. Itu akan memperkuat semangat kolaborasi lintas daerah," tandasnya.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Ribuan Pecinta Tari Ramaikan Indonesia Menari 2025 di Medan

Ribuan Pecinta Tari Ramaikan Indonesia Menari 2025 di Medan

Pemko Binjai Dorong Kinerja Lingkungan dan Penanggulangan Bencana

Pemko Binjai Dorong Kinerja Lingkungan dan Penanggulangan Bencana

Ditreskrimsus Polda Sumut: Penegakkan Hukum untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Lindungi Lingkungan

Ditreskrimsus Polda Sumut: Penegakkan Hukum untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Lindungi Lingkungan

Sebanyak 25 Peserta Ikut Kompetisi Pemodelan Bambu Ecopark Orangutan Haven

Sebanyak 25 Peserta Ikut Kompetisi Pemodelan Bambu Ecopark Orangutan Haven

Hari Guru, Rekor Tarian Multi Etnis oleh 10 Ribu Orang

Hari Guru, Rekor Tarian Multi Etnis oleh 10 Ribu Orang

Komentar
Berita Terbaru