Rumah Zakat Bawa Senyum Bahagia bagi Lansia Tukang Becak di Medan

Kitakini.news - Di tengah hiruk-pikuk jalanan Medan yang ramai, sosok Pak Paino menjadi pengingat akan ketangguhan manusia. Pada usia senja, pria lansia ini masih mengayuh becak sepeda setiap hari, berjuang meraup penghasilan pas-pasan sekitar Rp10.000 hingga Rp15.000.

Baca Juga:

• Siaga Sehat, Kolaborasi Rumah Zakat dan LPS
• Rumah Zakat Hadirkan Cahaya Al-Qur’an di Pelosok Pakpak Bharat
• Kecewa Diusir Warga Bali, Aisar Khaled malah Ungkit Bantuan ke Orang Medan dan Aceh

Uang segitu, katanya, sering kali tak cukup untuk sekadar membeli nasi dan lauk sederhana, apalagi memenuhi kebutuhan pokok lainnya.

Bayangkan saja, saat banyak orang seusianya sudah menikmati masa pensiun yang tenang, Pak Paino justru harus melawan lelah dengan sisa tenaga.

"Saya harus terus bergerak, kalau tidak, bagaimana hidup ini jalan?" ceritanya dengan suara tegar, meski matahari terik Medan tak kenal ampun menyengat kulitnya yang sudah keriput.

Kabar baik datang seperti hembusan angin segar bagi Pak Paino. Tim Rumah Zakat, lembaga filantropi yang dikenal dengan program sosialnya, hadir untuk meringankan bebannya.

Dalam kegiatan penyaluran bantuan, mereka mengajak Pak Paino berbelanja langsung kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, dan sayuran segar. Saat itu, wajahnya yang biasa muram langsung berbinar. Air mata haru menetes, disusul senyum lebar yang sulit disembunyikan.

"Terima kasih sebesar-besarnya kepada donatur dan Rumah Zakat yang telah membantu. Saya tidak menyangka mendapat rezeki yang tidak terduga hari ini," ujar Pak Paino dengan nada penuh syukur, sambil memegang erat tas belanjaannya.

Bagi beliau, bantuan itu bukan sekadar barang, tapi harapan baru untuk hari-hari yang lebih layak.

Cerita Pak Paino bukanlah yang pertama, dan tentu bukan yang terakhir. Di Indonesia, ribuan lansia seperti dia masih berjuang di pinggir jalan, meski tubuh sudah tak lagi prima.

Mereka adalah pahlawan tak terlihat yang patut mendapat perhatian lebih. Ridho Wiyahya, perwakilan tim program penyaluran Rumah Zakat, menekankan hal itu.

"Kegiatan ini adalah bukti nyata bagaimana zakat dan sedekah dari para donatur bisa membahagiakan lansia di usia senja. Senyum tulus Pak Paino menjadi saksi bahwa kebaikan sekecil apa pun mampu memberi arti besar bagi kehidupan orang lain," katanya.

Menurut Ridho, melalui program seperti ini, Rumah Zakat tak hanya memberikan bantuan materi, tapi juga menyuntikkan semangat dan martabat bagi yang membutuhkan.