Kasus Keracunan MBG, SPPG Masak 3 Kali Sehari

Kitakini.news -Pemerintah mengevaluasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang mengelola dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) usai kasus keracunan massal disejumlah daerah.
Baca Juga:
Meskipun di Sumatera Utara belum ada ditemukan kasus serupa, tapi pemerintah memperketat pengawasan dapur MBG. Salah satunya SPPG Yayasan Nusantara Alam di Kecamatan Sunggal.
Wakil Ketua Yayasan Nusantara Alam Abadi, Lusdek Simatupang mengatakan banyak aturan baru untuk SPPG untuk memastikan keamanan makanan yang akan diberikan kepada siswa.
"Mengenai adanya KLB, bukan di Sumatera. Justru ini membuat pemerintah makin memperketat pengawasan, jadi banyak aturan-aturan terbaru untuk SPPG yang akan mulai buka," ujarnya di Medan, Rabu (1/10/2025).
Hingga saat ini, Lusdek mengaku program BMG di Kecamatan Medan Sunggal berjalan lancar karena pihaknya menjalankan prosedur sesuai dengan SOP yang diberikan.
Lusdek juga memastikan kualitas makanan yang diberikan kepada siswa tetap terjaga, dengan menyesusaikan jadwal makan siswa dengan jadwal memasak di dapur MBG.
Dalam sehari SPPG Medan Sunggal memasak 3 kali sehari, menyesuaikan dengan jadwal makan di sekolah agar makanan tidak berjarak terlalu lama antara masak dan saat di makan.
"Kami masak sehari 3 kali, dan dimulai Pukil 02.00 WIB, kemudian diantar Pukul 7.30 WIB. Lalu disiapkan dan pemorsian. Karena kita tahu makanan itu di luar tidak boleh lebih dari 4 jam. Ada juga di Pukul 10.00 WIB dan Pukul 12.30 WIB jadi tetap kita atur jam masaknya, mundur menyesuaikan," pungkasnya. (**)

Manaek: MBG di Toba Kurang Tepat Sasaran dan Berujung Keracunan

Sebanyak 40 Siswa SMP Negeri 1 Laguboti Diduga Keracunan MBG

Walikota Binjai Resmikan Dapur MBG

Gunung Marapi Erupsi, Semburkan Abu Setinggi 1.200 Meter

Dapur MBG Disarankan Kurangi Telur Ayam untuk Lauk, Ini Risikonya!
