Komisi IV DPRD Medan Desak Pembongkaran Pagar Besi Penghalang Akses Jalan Umum

Kitakini.news - Komisi IV DPRD Kota Medan mendesak Pemerintah Kota (Pemko) Medan untuk segera melakukan pembongkaran paksa pagar besi yang menutup akses Jalan Amal Gang Melati 3, Lingkungan 2, Kelurahan Sunggal, Kecamatan Medan Sunggal.

Baca Juga:

• Ketua DPRD Medan Apresiasi Kapolrestabes Baru, Janji Sinergi untuk Keamanan Kota
• Komisi IV DPRD Medan: “Banjir Tak Akan Selesai Kalau Sungai Dikepung Beton J-City dan CityView!”
• Lalilatul Badri Setujui Audit Independen, Ajakan Warga Lawan Bangunan Liar

Jalan tersebut merupakan fasilitas umum yang tercatat sebagai aset Pemko Medan, sehingga penutupannya oleh oknum warga dianggap melanggar aturan.

Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar Komisi IV bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemko Medan dan warga setempat, Selasa (23/9/2025), anggota Komisi IV Rommy Van Boy menegaskan perlunya tindakan tegas dari Satpol PP. "Satpol PP harus tegas bongkar bangunan pagar yang menutup fasum. Jangan ragu menegakkan aturan, kami DPRD Medan siap mendukung penegakan Perda," tegas Rommy, politisi Golkar tersebut.

Rommy juga menginstruksikan Dinas Sumber Daya Alam, Bangunan, dan Manajemen Bencana Kota (SDABMBK) Medan untuk menerbitkan Surat Peringatan (SP) I hingga III kepada pelaku pembangunan pagar.

"Jika sudah memberikan SP III namun tetap tidak berkenan bongkar sendiri, maka lakukan bongkar paksa. Segera koordinasi dengan Satpol PP dan bentuk tim pembongkaran," tambahnya.

Penegasan Rommy dijadikan rekomendasi resmi Komisi IV yang dipimpin Ketua Paul Mei Anton Simanjuntak. Rapat tersebut dihadiri perwakilan Dinas Perumahan, Kawasan, dan Tata Ruang (Perkimcikataru), Dinas Perhubungan, Dinas Perizinan, Satpol PP, serta Dinas SDABMBK.

Paul menekankan urgensi tindakan karena jalan tersebut vital untuk akses umum, termasuk menuju masjid di sekitar lokasi.

Rekomendasi ini diharapkan mempercepat penyelesaian masalah yang telah berlarut-larut, demi menjaga hak masyarakat atas fasilitas publik.