Selasa, 16 September 2025

Bertemu Buruh, Bobby Bahas Kenaikan Upah dan Rumah Subsidi

Heru - Kamis, 11 September 2025 21:28 WIB
Bertemu Buruh, Bobby Bahas Kenaikan Upah dan Rumah Subsidi
(Diskominfo Sumut/YT Hariono)
Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution bertemu Pengurus Asosiasi Gerak Buruh yang Kondusif di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro, Medan, Kamis (11/9/2025).

Kitakini.news - Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Bobby Nasution bertemu dengan Pengurus Asosiasi Gerak Buruh untuk Sumatera Utara yang Kondusif, di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro, Medan, Kamis (11/9/2025). Ini merupakan tindak lanjut pertemuan sebelumnya, dalam rangka menyejahterakan para buruh dalam hal kenaikan upah dan kepemilikan rumah subsidi.

Baca Juga:

Pada kesempatan itu, Bobby menyampaikan penetapan kenaikan upah minimum harus diselaraskan dengan pertumbuhan ekonomi dan inflasi.

"Secara pribadi, saya mendukung kenaikan upah minimum itu," ucapnya.

Kenaikan upah buruh juga harus dilihat pada kemampuan para pelaku usaha, apalagi pada kondisi ekonomi saat ini. Bobby menerima laporan bahwa selama ini pelaku usaha harus menyiapkan setidaknya 30 persen dari anggaran untuk biaya tak terduga.

"Kalau memang upah buruh mau dinaikkan, tapi cost perusahaan yang bukan variabel dihilangkan, seperti kutipan preman, uang bongkar itu dihilangkan, maka anggaran itu bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan buruh. Kalau kita semua bergerak, kekompakan kita semua untuk kesejahteraan buruh," jelasnya.

Untuk itu, Bobby mengajak kepada serikat buruh untuk menjaga kondusivitas di Sumut. Salah satu caranya dengan memberikan perlindungan kepada pelaku usaha, yakni mencegah terjadinya pungutan liar (liar) yang sering dialami oleh pelaku usaha.

Bobby kemudian menanggapi terkait program Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) RI, harga satu unit rumah subsidi tersebut maksimum Rp166 Juta. Artinya, harga tersebut masih bisa diturunkan.

Untuk membantu para buruh, Pemprovsu akan menanggung biaya awal kepemilikan rumah subsidi tersebut, seperti biaya notaris dan propisi. Jika subisidi ditiadakan, maka biaya awal yang harus dikeluarkan buruh bisa mencapai Rp8 Juta. Namun, dengan adanya bantuan pemerintah maka biaya awalnya diperkirakan hanya Rp1,2 Juta.

"Dari kuota KPR subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Sumut diberi kuota 15.000 unit. Dari jumlah ini ada kuota untuk para buruh. Sebelumnya sudah ada kuota untuk rumah para prajurit TNI AD," terangnya.

Untuk mekanismenya, Bobby meminta kepada REI agar membangun rumah tersebut tidak jauh dari kawasan industri. Hal ini dilakukan agar tidak ada lagi tambahan biaya operasional bagi para pekerja.

"Kalau jauh, kasihan para buruh ini. Sudah bayar kredit rumah, ada tambahan ongkos ke pabrik karena lokasinya jauh. Kalau bisa cari di lokasi yang dekat," usul Bobby.

Sebelumnya, Dewan Pimpinan Daerah Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Provinsi Sumut CP Nainggolan menyampaikan tentang tuntutan kenaikan upah 8,5 persen sampai 10,5 persen.

Menurutnya, kenaikan upah ini akan berdampak terhadap kemampuan para pekerja dalam hal kepemilikan rumah subsidi.

"Kalau saat ini upah minimum sekitar Rp3 Juta per bulan, paling tidak upah minimum mestinya minimal Rp4 Juta per bulan," kata CP Nainggolan.

Turu hadir pada pertemuan tersebut Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Basarin Yunus Tanjung, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Sumut Yuliani Siregar, Kepala Dinas Kesehatan Sumut Muhamamd Faisal Hasrimy, Kepala Dinas Kominfo Sumut Erwin Hotmansah Harahap, Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Sumbagut I Nyoman Suarjaya, para elemen serikat pekerja, jajaran pimpinan BPJS Ketenagakerjaan. (**)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Novita Angie Kena Batu Empedu, Berawal dari Sakit Perut yang Beda

Novita Angie Kena Batu Empedu, Berawal dari Sakit Perut yang Beda

Babak Baru "Serangan" FP-USU, Penggunaan Rumah Dinas Rektor USU Ikut Dilaporkan ke KPK

Babak Baru "Serangan" FP-USU, Penggunaan Rumah Dinas Rektor USU Ikut Dilaporkan ke KPK

Bertemu Gubernur Sumut, DPD KSPSI Minta Awasi Penerapan UMK di RS

Bertemu Gubernur Sumut, DPD KSPSI Minta Awasi Penerapan UMK di RS

Pesan Bobby ke Pendawa Indonesia, "Nek Wani Ojo Wedi-wedi" Berantas Narkoba

Pesan Bobby ke Pendawa Indonesia, "Nek Wani Ojo Wedi-wedi" Berantas Narkoba

Eko Patrio Trauma, Baru Berani Keluar setelah Dua Pekan Penjarahan

Eko Patrio Trauma, Baru Berani Keluar setelah Dua Pekan Penjarahan

Website Baru Mudahkan Rumah Literasi Ranggi Data Buku dan Relawan

Website Baru Mudahkan Rumah Literasi Ranggi Data Buku dan Relawan

Komentar
Berita Terbaru