Ricky Anthony Minta Pabrik Gula Kwala Madu Bantu Pengairan Sawah Warga
Kitakini.news -Ribuan hektare sawah di Kecamatan Binjai, Langkat kekurangan pasokan air sejak beberapa tahun terakhir. Pimpinan DPRD Sumut Ricky Anthony bergerak cepat menyikapi hal ini. Pabrik Gula Kwala Madu (PGKM) pun diminta untuk segera mengatasi hal tersebut.
Baca Juga:
"Kita mendengar
laporan dari masyarkat, kalau di Kecamatan Binjai ada kendala pengairan di
sawah mereka. Sudah beberapa tahun terakhir, PGKM tak lagi mengairi ribuan
hektare areal pertanian di sana," kata Ricky Anthony, Selasa (9/9/2025).
Politisi muda
dari Partai NasDem ini menerangkan, petani di sana sangat bergantung pada
pasokan air yang baik. Sawah tadah hujan di beberapa desa di sana, membutuhkan
air yang melimpah untuk menopang produktifitas.
"Saat ini
petani sudah mengeluh. Sawah mereka minim pasokan air. Sebagian dari mereka
membuat sumur bor dan membeli pompa air sendiri. Miris kita melihatnya," ujar
Wakil Ketua DPRD Sumut yang biasa disapa RA ini.
Diharapkan,
terang RA, PGKM hadir untuk membantu mengatasi hal ini. Mengingat sebelumnya,
hamparan lumbung padi di sana mengandalkan suplai air dari korporasi tersebut
selama bertahun-tahun.
Bersama timnya,
RA kemudian menyambangi anak perusahaan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN)
tersebut. Ia meminta, agar pabrik penghasil gula itu bisa kembali lagi mengairi
sawah masyarakat.
Dalam pertemuan
itu, pihak PGKM menerangkan kalau pipa untuk mengaliri air ke areal persawahan
telah raib dicuri. Selain itu, mereka juga terkendala dengan Permen LHK Nomor 5
Tahun 2021. Dimana, ada regulasi yang membatasi pemanfaatan kembali air dari
aktivitas produksi.
"Pihak pabrik
mengaku terkendala dengan regulasi tersebut. Selain itu, ada pipa untuk
mengalirkan air yang hilang dicuri. Tapi, hal ini juga harus dicari solusinya.
Sehingga sawah-sawah bisa mendapatkan pasokan air yang cukup," terang RA.
Dalam waktu dekat,
RA akan mengundang pihak-pihak terkait untuk membahas persoalan tersebut. Baik
PGKM, Dinas Pertanian, Dinas LHK Tingkat I dan II, Camat, Kepala Desa dan
kelompok tani akan dilibatkan untuk mencari solusinya.
Terpisah,
petani di Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai Langkat sangat berharap agar
pengairan segera diaktifkan kembali. Sudah 5 tahun terakhir meraka tidak
mendapatkan dukungan pengairan dari PGKM.
"Sudah 5 tahun
terakhir air tidak ngalir di sawah kami. Terpaksa pakai sumur bor dan pompa air
yang kami beli sendiri untuk mengairi sawah," ketus Wagimin, salah seorang
petani di sana.
Mayoritas petani di sana berharap, agar pengairan dari PGKM bisa segera diaktifkan kembali. Semestinya, pihak-pihak terkait juga tanggap dalam menyikapi hal ini. Karena, mayoritas warga di sana masih mencari nafkah dari hasil pertanian.
KMP Harus Bisa Jadi Motor Penggerak Ekonomi Masyarakat Pedesaan
Fraksi Golkar DPRDSU Bangga Soeharto Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional
Ihwan Ritonga Tolak Budi Arie Gabung ke Gerindra Demi Jaga Marwah Partai
Sutarto Apresiasi Langkah Cepat Polisi Ringkus Pelaku Penganiayaan di Masjid Sibolga
Abdi Santosa: Fraksi Golkar Dorong Reformasi Pelayanan Publik dan Penguatan Ekonomi Rakyat di APBD 2026