Viktor Silaen: Jaga Green Card UNESCO, Libatkan Generasi Muda Hijaukan Danau Toba

Kitakini.news -Kabar gembira datang dari Danau Toba. Geopark Kaldera Toba yang kembali mendapatkan status Green Card dari UNESCO, sebuah pengakuan internasional yang menegaskan bahwa kawasan wisata alam kebanggaan Sumatera Utara (Sumut) itu dikelola dengan baik.
Baca Juga:
Merespon hal itu, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumut, Viktor Silaen menyambut penuh rasa syukur sekaligus bangga atas capaian tersebut.
Menurut Viktor, keberhasilan ini tidak datang begitu saja, melainkan hasil kerja keras bersama.
"Ini adalah buah dari sinergi semua pihak Pemerintah Pusat, Pemprovsu, pemerintah kabupaten, tokoh adat, akademisi, hingga masyarakat yang ikut menjaga Danau Toba. Green card ini membuktikan bahwa kerja keras tidak sia-sia," ujar kepada wartawan di gedung dewan Jalan Imam Bonjol Medan, Senin (8/9/2025).
Namun, Viktor mengingatkan agar penghargaan ini tidak membuat semua pihak berpuas diri. Sebaliknya, status Green Card harus menjadi momentum untuk semakin memperkuat komitmen menjaga kelestarian Danau Toba.
"Jangan sampai lagi kita mendapat peringatan kuning. Itu pengalaman berharga yang harus dijadikan pelajaran. Ke depan, kita harus lebih serius dan konsisten," tegasnya.
Generasi Muda sebagai Agen Penghijauan
Viktor kemudian menggagas sebuah ide yang menurutnya sederhana, namun akan berdampak besar melibatkan pelajar SMP dan SMA di delapan kabupaten sekitar Danau Toba untuk menanam pohon setiap akhir pekan.
Ia menuturkan pengalamannya di masa kecil. "Dulu ketika saya masih SD, setiap Sabtu kami diwajibkan menanam dua pohon di seputaran Danau Toba. Itu kebijakan yang bagus, sederhana, tapi hasilnya nyata. Hal seperti ini bisa kita hidupkan kembali, dijadikan ekstrakurikuler wajib di sekolah," beber politisi Partai Golkar ini.
Jika program itu diterapkan, Viktor meyakini hasilnya akan luar biasa. Dengan asumsi ada 400 ribu pelajar SMP dan SMA di kawasan Danau Toba, maka setiap Sabtu bisa ditanam sedikitnya 800 ribu pohon.
"Bayangkan, dalam sebulan sudah ada 3,6 juta pohon. Dalam lima tahun, hutan gundul bisa kembali hijau. Dan jika pohon yang ditanam pohon produktif, maka akan ada nilai tambah ekonomi bagi masyarakat," jelasnya penuh semangat.
Dukungan Lintas Sektor
Menurut Viktor, program penghijauan berbasis sekolah ini tidak memerlukan biaya besar. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan bisa berperan dalam penyediaan bibit. Pemerintah provinsi dan kabupaten melalui dinas pendidikan dapat mengeluarkan edaran resmi agar sekolah-sekolah ikut melaksanakan.
Selain itu, perusahaan di Sumut juga bisa dilibatkan lewat dana Corporate Social Responsibility (CSR).
"CSR bisa diarahkan untuk membeli bibit pohon. Bibit kemudian disalurkan ke sekolah-sekolah untuk ditanam para pelajar. Jadi, semua pihak ikut berperan," tuka Viktor.
Ia menambahkan, keberhasilan program ini bukan hanya mempercantik lanskap Danau Toba, tetapi juga membawa manfaat nyata bagi masyarakat sekitar.
"Kalau evaluasi UNESCO dilakukan setiap tiga tahun, maka dalam jangka waktu itu sudah terlihat hasilnya. Dan dalam lima tahun, kesejahteraan masyarakat sekitar Danau Toba pasti meningkat karena hutan kembali subur dan produktif," paparnya.
Warisan untuk Generasi Mendatang
Lebih jauh Viktor menekankan pentingnya mewariskan kesadaran ekologis kepada generasi muda. Ia percaya, anak-anak sekolah bukan hanya penerus bangsa, tetapi juga penerus penjaga alam.
"Kalau sejak SMP dan SMA mereka sudah terbiasa menanam dan merawat pohon, maka di masa depan mereka akan tumbuh sebagai generasi yang mencintai lingkungannya. Ini bukan hanya soal penghijauan, tapi juga soal membentuk karakter dan tanggung jawab sosial," terang Viktor dengan penuh harapan.
Ia meyakini, dengan kebijakan yang sederhana namun konsisten, Danau Toba bisa menjadi contoh sukses pengelolaan geopark kelas dunia.
"Ini saatnya kita menjadikan Danau Toba bukan hanya warisan budaya dan alam, tapi juga warisan peradaban yang membawa kesejahteraan. Hijaukan Danau Toba, jaga bersama, untuk anak cucu kita," pungkasnya. (**)

BBN Indonesia Sebut Konsep Kolaborasi Bobby Nasution Berdampak Pada Status Kaldera Toba

Geopark Kaldera Toba Dapat Rekomendasi Kartu Hijau UNESCO

Agar Tidak Bohong, Ketua DPRD Sumut Disumpah Mahasiswa dengan Al-Qur’an untuk Kawal Tuntutan ke DPR RI

Anita Lubis: Kesejahteraan Guru Prioritas, Akan Dibahas di R-APBD 2026

DPRD Sumut Penuhi Permintaan Mahasiswa 1x24 Jam
