Selasa, 09 September 2025

PTI Sumut Dorong Pemerintah Bentuk Satgas Tengkulak dan Tetapkan HET Pertanian

Heru - Senin, 08 September 2025 17:42 WIB
PTI Sumut Dorong Pemerintah Bentuk Satgas Tengkulak dan Tetapkan HET Pertanian
(Dok. DPD PTI Sumut)
Ketua DPD Pemuda Tani Indonesia Sumatera Utara Ari Wibowo SH MIP saat mengibarkan Pataka usai acara pelantikan beberapa waktu lalu di Medan.

Kitakini.news -DPD Pemuda Tani Indonesia Sumatera Utara (Sumut) mendorong Pemerintah Pusat maupun daerah untuk mengambil langkah tegas dalam menjaga stabilitas harga pangan dan melindungi kesejahteraan petani.

Baca Juga:

Ketua DPD Pemuda Tani Indonesia Sumut, Ari Wibowo SH MIP menilai kehadiran negara harus dirasakan langsung oleh petani melalui kebijakan nyata, salah satunya dengan pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Tengkulak serta penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) bagi sejumlah komoditas strategis.

Menurut Ari, semangat Presiden Prabowo Subianto bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk mewujudkan swasembada pangan tidak boleh hanya berhenti pada jargon. Hal itu harus diterjemahkan melalui regulasi yang berpihak pada petani sekaligus menjaga daya beli masyarakat.

"Petani adalah ujung tombak ketahanan pangan. Mereka sudah siap mendukung program Pemerintah Pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota. Tetapi mereka juga butuh kepastian bahwa hasil panennya dihargai layak. Jangan sampai harga ditingkat petani terlalu rendah, sementara harga di pasar melambung tinggi," tegas Ari Wibowo di Medan, Senin (8/9/2025).

Ari juga menekankan, bahwa selisih harga yang terlalu jauh antara petani dengan pasar membuka peluang terjadinya permainan harga oleh Tengkulak. Karena itu, pemerintah perlu hadir dengan kebijakan yang mampu menutup celah tersebut.

"Kalau untuk beras sudah ada Satgas, kenapa komoditas lain seperti Cabai, Bawang, dan sayuran tidak ada? Padahal justru ini yang paling sering membuat masyarakat resah," tukasnya.

Selain Satgas Pangan, Ari juga menekankan pentingnya keberadaan Koperasi Merah Putih (KMP) di setiap desa dan kelurahan. Karena Koperasi dapat menjadi instrumen pemotong rantai distribusi yang selama ini terlalu panjang. Dengan koperasi, hasil panen petani bisa langsung ditampung dan dipasarkan tanpa harus melalui Tengkulak. Bahkan koperasi juga dapat disinergikan dengan program penyediaan makanan bergizi bagi pelajar di sekolah.

"Kalau koperasi ini berjalan maksimal, petani tidak perlu khawatir lagi soal harga. Mereka bisa tenang menanam karena ada kepastian pembelian. Sementara koperasi yang menyalurkan ke pasar atau lembaga penyedia pangan. Dengan begitu, mata rantai distribusi lebih pendek, harga lebih stabil, dan masyarakat bisa merasakan manfaatnya," jelasnya.

Ari juga mengapresiasi langkah pemerintah yang sudah memberikan bantuan berupa bibit, pupuk, hingga alat pertanian gratis. Namun, bantuan tersebut akan lebih terasa manfaatnya bila dibarengi dengan kebijakan harga yang berpihak pada petani.

"Petani tidak boleh merasa kecil hati. Sebab pemerintah sudah hadir dengan bantuan dan perhatian, kini saatnya kebijakan harga dan distribusi juga diperkuat. Kami dari Pemuda Tani Indonesia Sumut siap turun langsung ke lapangan, mendengar keluhan petani dan menyampaikannya kepada Pemerintah Pusat melalui DPP Pemuda Tani Indonesia yang hari ini Ketuanya staf ahli Kementerian Pertanian.

Ari juga mengimbau kepada anak-anak bangsa yang disiplin ilmunya lulusan pertanian agar tidak berkecil hati untuk bisa sukses di sektor pertanian.

"Karena hari ini ruang terbesar itu ada di sektor pertanian. Dan Pemuda Tani Indonesia Sumut meyakini 5 sampai 10 tahun kedepan hidup layak itu ada pada pertanian," tandasnya.

Ari Wibowo juga mengapresiasi Pemprovsu yang telah menggelar pasar murah diseluruh Kecamatan hingga Kelurahan di kabupaten/kota se Sumut, yang bertujuan untuk menekan tingginya harga bahan pokok.

Menutup pernyataannya, dengan optimisme, Ari menegaskan bahwa kemandirian pangan bukanlah mimpi jauh bila semua pihak bekerja bersama.

"Kalau petani sejahtera, harga pangan stabil, dan masyarakat bisa membeli bahan pokok dengan harga terjangkau, maka cita-cita swasembada pangan akan benar-benar tercapai," pungkasnya. (**)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Awas, Jangan Masukan Cabai dan Sayur ke Dalam Microwave

Awas, Jangan Masukan Cabai dan Sayur ke Dalam Microwave

BBN Indonesia Salut Langkah Kolaboratif Gubernur Bobby Intervensi Harga Beras di Sumut

BBN Indonesia Salut Langkah Kolaboratif Gubernur Bobby Intervensi Harga Beras di Sumut

Bobby akan Gelontorkan 15.700 Ton Beras Melalui Operasi Pasar

Bobby akan Gelontorkan 15.700 Ton Beras Melalui Operasi Pasar

Harga Kebutuhan Masyarakat di Sumut Alami Penurunan

Harga Kebutuhan Masyarakat di Sumut Alami Penurunan

Erni Ariyanti: Distribusi Beras SPHP Harus Tepat Sasaran dan Diawasi Ketat

Erni Ariyanti: Distribusi Beras SPHP Harus Tepat Sasaran dan Diawasi Ketat

Bobby: Stok Beras Dalam Tahap Distribusi

Bobby: Stok Beras Dalam Tahap Distribusi

Komentar
Berita Terbaru