Sabtu, 25 Oktober 2025

Tragedi di Tol Padang–Sicincin, Dua Atlet Karate Sumut Gugur

Dua Atlet Karate Sumut Tewas dalam Kecelakaan Bus
Sukri - Senin, 08 September 2025 14:20 WIB
Tragedi di Tol Padang–Sicincin, Dua Atlet Karate Sumut Gugur
istimewa
Kondisi bus pasca kecelakaan dan mengakibatkan dua atlet karate Sumut meninggal dunia.
Kitakini.news -Malam yang seharusnya menjadi perjalanan penuh harapan berubah menjadi duka mendalam. Minggu (7/9/2025) sekitar pukul 23.30 WIB, bus pariwisata ALS bernomor polisi BK 7444 UA yang membawa penumpang termasuk rombongan atlet karate Sumatera Utara terguling di kawasan Exit Tol Padang–Sicincin, tepatnya di Kapalo Hilalang, Kecamatan 2×11 Kayu Tanam, Padang Pariaman. Bus tersebut kehilangan kendali, menabrak pembatas jalan, lalu terbalik.

Baca Juga:

Korban Jiwa dan Luka-luka

Tragedi itu merenggut nyawa dua atlet muda berbakat, Muhammad Dhijey Lexsie (17, asal Deli Serdang) dan Fakhri Akbar Faris Asseweth (11, asal Medan Tembung). Keduanya meninggal di lokasi kejadian.


Selain itu, 29 penumpang lain mengalami luka-luka, mulai dari cedera ringan hingga patah tulang. Seluruh korban kini dirawat di RSUD Padang Pariaman untuk mendapat penanganan medis intensif.


Penyelidikan dan Sopir Bus

Polres Padang Pariaman bersama Satlantas telah melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa sejumlah saksi. Namun, keberadaan sopir bus hingga kini masih misterius. Ia diduga melarikan diri setelah kecelakaan. Polisi masih mendalami penyebab insiden, meski indikasi awal mengarah pada kelalaian pengemudi.


Rombongan Atlet

Bus naas itu membawa 31 penumpang, sebagian besar pelajar yang tergabung sebagai atlet Perguruan Shindoka Sumut. Mereka tengah menuju Kota Padang untuk mengikuti kejuaraan karate nasional.


Karate Sumut Berduka

Sekretaris Umum FORKI Sumut, Zulkarnaen Purba, membenarkan musibah tersebut. Ia menyebut insiden ini sebagai pukulan telak bagi dunia karate Sumut.


"Tentunya keluarga besar FORKI Sumut sangat kehilangan. Lexsie itu juara nasional, bahkan pernah membela timnas. Mari kita doakan kedua almarhum diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa, keluarga diberi ketabahan, dan atlet yang luka segera pulih," ujar Zulkarnaen penuh haru.


Tragedi ini meninggalkan luka yang dalam bagi keluarga besar olahraga Sumut. Semangat juang almarhum Dhijey dan Fakhri diyakini akan terus hidup dalam hati rekan-rekannya, menjadi inspirasi bagi generasi karate berikutnya.

Sumber: GoRiau.com, Padang Ekspres.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Bus ALS Hantam 4 Warung di Labusel

Bus ALS Hantam 4 Warung di Labusel

Karate Sumut Bidik Ulang Tradisi Emas di PON Bela Diri 2025

Karate Sumut Bidik Ulang Tradisi Emas di PON Bela Diri 2025

Raisa Memukau saat Hadir di Paris Fashion Week

Raisa Memukau saat Hadir di Paris Fashion Week

Dukungan ke Bobby Nasution Stabilkan Harga, BBN Indonesia Lepas Beras SPHP Murah

Dukungan ke Bobby Nasution Stabilkan Harga, BBN Indonesia Lepas Beras SPHP Murah

9 Fakta Menarik Liverpool vs Atlético: Drama Gol Cepat hingga Penentu Van Dijk

9 Fakta Menarik Liverpool vs Atlético: Drama Gol Cepat hingga Penentu Van Dijk

Haornas Sumut 2025 Dinilai Lesu, Tokoh Olahraga: Sekadar Seremoni, Tanpa Apresiasi

Haornas Sumut 2025 Dinilai Lesu, Tokoh Olahraga: Sekadar Seremoni, Tanpa Apresiasi

Komentar
Berita Terbaru