Gubsu Tampung Aspirasi Serikat Pekerja Bahas Kesejahteraan Buruh

Kitakini.news -Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Bobby Nasution menampung aspirasi dari sejumlah serikat pekerja di Sumut, dan membahas kesejahteraan para pekerja. Diantaranya tentang kenaikan upah, rumah layak huni, pasar murah, keselamatan kerja, pemutusan hubungan kerja (PHK), hingga penerapan Out Sourching.
Baca Juga:
Pertemuan
itu berlangsung di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro 30 Medan,
Kamis (28/8/2025). Sejumlah serikat pekerja yang hadir yakni Serikat Pekerja
Nasional Sumatera Utara, Serikat Buruh Seluruh Indonesia Sumatera Utara,
Serikat Buruh Sejahtera Indonesia Sumut, KSPSI AGN Sumut, Serikat Pekerja Metal
Indonesia, SBBI Sumut, SBMI Sumut, dan GSBI Sumut.
Menanggapi aspirasi para perwakilan serikat
pekerja tersebut, Bobby mengucapkan terima kasih serta mengajak serikat pekerja
untuk berkolaborasi membangun Sumut. Mengenai kenaikan upah 8,5 persen sampai
10,5 persen untuk tahun 2026, Bobby menjawab, bahwa kenaikan upah dipengaruhi
oleh sejumlah faktor. Salah satunya adalah pertumbuhan ekonomi di suatu daerah.
"Aspirasi
yang disampaikan tadi masih sangat wajar. Karena memang masalah pengupahan,
semua ingin yang terbaik dari sisi masing-masing. Namun kita semua harus bisa
melihat dari sisi kita sendiri dan lihat dari sisi orang lain, daerah, negara,
yang juga harus kita pertimbangkan," terangnya.
Sementara untuk rumah layak huni, Bobby sangat mendukung para pekerja untuk mendapatkan kredit kepemilikan rumah (KPR) subsidi yang diprogramkan oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) RI. Kuota KPR subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebanyak 15.000 unit untuk Sumut.
"Saya sudah berkomunikasi dengan REI untuk pembangunan rumah subsidi di Sumut. Kemampuan REI untuk membangun 27.000 unit. Dari sisi lahan dan pembiayaan sudah ready. Kalau buruh mau ngambil 10.000, wah senang sekali," beber Gubsu.
Pemerintah
Provinsi Sumut (Pemprovsu), lanjut Bobby, akan memberikan insentif berupa biaya
di awal. Seperti biaya notaris, propisi, BPHTB yang pembiayaannya melalui Bank
Sumut atau BRI. Untuk para buruh, lokasinya direncanakan dibangun di dekat
kawasan industri.
Terkait
masalah PHK, Bobby pun menyampaikan ide agar para serikat pekerja berkolaborasi
dengan Dinas Tenaga Kerja untuk mendata berapa jumlah pekerja yang saat ini
mengalami PHK. Ia mengusulkan kalau para pekerja yang di-PHK bergabung ke dalam
Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Karena Sumut menargetkan akan membangun
1.792 SPPG. "Ini untuk mendukung program nasional makan bergizi
gratis," ujarnya.
Mendengar
jawaban orang nomor satu di Sumut itu, Ketua DPD Serikat Pekerja Nasional
Sumatera Utara Anggiat Pasaribu mengatakan, untuk membangun Sumut diperlukan
komunikasi. Dia berharap komunikasi yang intensif dapat menghasilkan hal yang
baik.
Serikat
buruh siap berkolaborasi dengan pemerintah untuk melakukan perbaikan perburuhan
di Sumut. "Kami mendukung sepenuhnya program Gubernur Sumut untuk kemajuan
Provinsi Sumut, juga mendukung program Bapak Presiden untuk Indonesia lebih
maju," katanya.
Hadir pada pertemuan itu Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Basarin Yunus Tanjung, Kepala Dinas Ketanagakerjaan Sumut Yuliani Siregar, Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Sumut I Yoman Suarjaya, dan Kepala Cabang Utama BPJS Ketenagakerjaan Medan Jefry Iswanto. (**)

Bobby Dukung Percepatan Implementasi BRT Mebidang

Itjen Kemendiktisaintek Panggil PPIKA-USU dan FP-USU: Dugaan Suap Hingga Aset dan Proyek Bermasalah Akan Jadi Agenda Pembicaraan

Menteri UMKM RI Akan Hadiri Pengukuhan Pemuda Masjid Dunia dan Konvensyen DMDI ke 23 di Jakarta

Tertahan di Kandang, Gubernur Bobby Nasution Tetap Optimis PSMS Menang di Laga Selanjutnya

3 Juta Rumah, Pemerintah Pusat Tambah Kuota 5 Ribu Unit Untuk Sumut
