OTT KPK: Ini Penampakan 16 Mobil dan 7 Motor Mewah Disita dari Kasus Wamenaker Immanuel Ebenezer

Kitakini.news - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memunculkan fakta mengejutkan dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang menyeret Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer. Dari hasil penggeledahan, penyidik KPK menyita sedikitnya 16 unit mobil dan 7 sepeda motor berharga fantastis, yang diduga kuat berkaitan dengan perkara dugaan pemerasan dalam pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Baca Juga:
Kendaraan yang disita bukan sekadar alat transportasi biasa, melainkan deretan mobil kelas menengah hingga premium serta motor besar dengan harga ratusan juta hingga miliaran rupiah per unit. Informasi internal KPK menyebutkan, di antara kendaraan tersebut terdapat mobil jenis SUV, sedan mewah, hingga kendaraan roda dua bermerek Ducati yang dikenal sebagai salah satu motor sport berkelas dunia. Penyitaan ini kian memperkuat dugaan adanya aliran dana haram yang dikonversi dalam bentuk aset bergerak bernilai tinggi.
Barang bukti tersebut diamankan bersamaan dengan penangkapan Immanuel Ebenezer alias Noel dan sejumlah orang lainnya sejak Rabu malam (20/8/2025). Dalam operasi senyap itu, KPK mengamankan total 11 orang, terdiri dari pejabat kementerian dan pihak swasta yang diduga terlibat langsung dalam praktik pemerasan. Mereka diduga menjadikan pengurusan sertifikasi K3 sebagai ladang mencari keuntungan pribadi dengan modus meminta sejumlah uang dari perusahaan-perusahaan yang mengurus perizinan tersebut.
Penangkapan terhadap Immanuel sekaligus menjadi catatan penting karena ini merupakan OTT pertama KPK terhadap pejabat Kabinet Merah Putih yang dilantik pada Oktober 2024 lalu. Langkah ini disebut sebagai ujian awal integritas kabinet baru dalam menghadapi isu korupsi di tubuh pemerintahan.
Immanuel Ebenezer sendiri bukan nama asing di kancah publik. Sebelum menjabat sebagai Wamenaker, ia dikenal sebagai Ketua Umum relawan Jokowi Mania (JoMan) yang cukup vokal dalam isu politik. Ia juga sempat mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari Partai Gerindra di daerah pemilihan Kalimantan Utara pada Pemilu 2024, meski gagal melenggang ke Senayan.

Fee 4 Persen Mengalir ke Topan Ginting, Rp450 Juta untuk “Klik” Proyek Rp165 Miliar

Bendahara UPT Gunung Tua Akui Terima Uang dari PT Dalihan Natolu

Pemprovsu Komit Cegah Korupsi

Pencegahan Lebih Penting dari Penindakan, Integritas Harus Lahir dari Takut kepada Tuhan

Yasir Mantan Kapolres Tapsel Jadi "Penghubung" Terdakwa Kirun dengan Topan Ginting
