Manaek Desak Dinas KP Sumut Maksimalkan Edukasi Zonasi Perikanan di Danau Toba

Kitakini.news -Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara (DPRD Sumut) didesak untuk tetap komitmen mengoptimalkan edukasi pengelolaan sumber daya perikanan di kawasan Danau Toba, agar masyarakat tidak lagi mengelola perikanan secara otodidak.
Baca Juga:
"Langkah ini dilakukan dengan menetapkan zonasi yang tepat untuk pembibitan (Perindukan) maupun pembesaran ikan, sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang tata cara budidaya yang berkelanjutan," ujar Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumut Manaek HutasoitSE kepada wartawan di gedung dewan, Jalan Imam Bonjol Medan, Jumat (15/8/2025).
Manaek mengungkapkan, bahwa tidak semua wilayah di sekitar Danau Toba memiliki karakteristik perairan yang sama, karena faktor suhu, kedalaman, arus dan kualitas air, sangat mempengaruhi keberhasilan pembibitan maupun pembesaran ikan.
Berkaitan dengan itu, lanjut Manaek, diperlukan pemetaan wilayah agar bibit ikan diletakkan di lokasi yang cocok untuk perindukan, sedangkan pembesaran dilakukan di zona yang berbeda.
"Tujuannya supaya bibit bisa tumbuh sehat dan ikan yang dibesarkan berkualitas baik, sehingga hasilnya optimal. Masyarakat juga perlu tahu potensi wilayah mereka, apakah cocok untuk pembibitan atau pembesaran, sebab secara awam kita melihat, Danau Toba hanya cocok untuk pembesaran ikan," terang Politisi Partai Golkar ini.
Lebih lanjut Manaek menegaskan bahaa pihaknya tetap mendorong DKP Sumut terus terlibat langsung mendampingi masyarakat sekitar Danau Toba untuk terlibat langsung dalam kegiatan budidaya, sebab melalui program pelatihan, warga diajarkan teknik pembibitan, perawatan, hingga pengelolaan panen.
"Selain meningkatkan pendapatan, langkah ini diharapkan menjaga keberlanjutan populasi ikan di Danau Toba," imbuh wakil rakyat dari Dapil Sumut IX meliputi Kabupaten Samosir, Toba, Tapanuli Utara (Taput), Humbang Hasundutan (Humbahas), Tapanuli Tengah (Tapteng) dan Kota Sibolga ini.
Manaek juga mencontohkan, wilayah dataran tinggi tertentu di sekitar Danau Toba dinilai ideal untuk pembibitan, karena suhu airnya stabil dan bebas polusi.
Sementara daerah lain dengan ketersediaan pakan alami yang melimpah lebih cocok untuk pembesaran.
Manaek juga mengajak pelaku usaha perikanan, restoran, dan masyarakat umum untuk mendukung zonasi ini. Dengan integrasi antara pembibitan di wilayah yang tepat dan pembesaran di zona yang sesuai, diharapkan kualitas ikan Danau Toba terjaga, pasokan ke pasar stabil, dan potensi ekonomi daerah serta pendapatan masyarakat meningkat.
"Pengelolaan yang tepat bukan hanya soal hasil panen, tapi juga melestarikan Danau Toba sebagai salah satu sumber daya alam kebanggaan Sumut," tandasnya seraya mengajak Dinas Kelautan dan Perikanan Sumut bergerak cepat memberikan edukasi perikanan ke masyarakat, agar mereka tidak lagi mengelolanya secara otodidak. (**)

F1 Powerboat Danau Toba siap Digelar, 24 Pemain dari Berbagai Negara akan Berlomba

PTPN Pakai Dalih Optimalisasi Lahan, Rony Desak Hentikan Alih Fungsi Kebun Teh Jadi Sawit di Simalungun

Kepsek SMKN 8 Medan Bantah Tudingan LSM Soal Korupsi Dana Bos

Tingkatkan PAD, Irham Buana: Pemprovsu Harus Verifikasi Izin THM

Viktor Silaen Minta Pemprovsu Bentuk Satgas Narkoba Diseluruh Daerah
