Minggu, 12 Oktober 2025

Demo Anarkis di Pati, Warga Desak Bupati Mundur, Korban Jiwa Dilaporkan

Armansyah - Rabu, 13 Agustus 2025 15:13 WIB
Demo Anarkis di Pati, Warga Desak Bupati Mundur, Korban Jiwa Dilaporkan
repro
Bupati Sudewo saat menemui demonstran, Rabu (13/8/2025).

Kitakini.news - Rabu (13/8/2025) menjadi hari yang penuh ketegangan di Pati. Aksi demonstrasi besar-besaran yang dipimpin oleh puluhan ribu warga menuntut Bupati Pati, Sudewo, untuk mundur, berujung pada kericuhan yang melibatkan bentrokan antara massa dan aparat kepolisian.

Baca Juga:

Sejak pagi hari, massa mulai berkumpul di Alun-Alun Pati, tak jauh dari kantor Bupati. Mereka mengekspresikan ketidakpuasan terhadap kebijakan Bupati yang menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebesar 250 persen. Tuntutan untuk mundur pun menggema di antara demonstran, dengan seruan "Bupati harus lengser!" dan "Turun, turun, turun Sudewo!" yang terus dikumandangkan.

Situasi semakin memanas ketika massa mulai melemparkan botol ke arah gedung DPRD dan kantor Bupati. Pantauan di lokasi menunjukkan, hingga pukul 11.00 WIB, tidak ada perwakilan dari pemerintah yang menemui massa, memicu kemarahan lebih lanjut. Beberapa demonstran bahkan berhasil memanjat pagar dan menduduki gedung DPRD Pati.

Kapolresta Pati, Kombes Jaka Wahyudi, mengonfirmasi bahwa suasana demo mulai memanas dan menyebutkan adanya kelompok penyusup yang memperkeruh keadaan. Ketegangan mencapai puncaknya ketika satu mobil polisi dibakar, dan bentrokan antara massa dan polisi tak terhindarkan. Polisi merespons dengan menembakkan gas air mata dan water cannon untuk membubarkan kerumunan, sementara massa membalas dengan melemparkan berbagai barang ke arah barikade polisi.

Di tengah kekacauan, Bupati Sudewo akhirnya muncul sekitar pukul 12.16 WIB, menggunakan mobil taktis Brimob. Dalam pernyataannya, ia meminta maaf kepada demonstran dan berjanji untuk berbuat lebih baik.

"Assalamualaikum wahamatullahi wabarakatuh, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, saya akan berbuat yang lebih baik, terima kasih," ucapnya kemudian langsung masuk ke dalam mobil kembali.

Sapaan tersebut ternyata tidak disambut baik oleh demonstran, botol air mineral dan sendal langsung bersliweran diatas mobil taktis Brimob setelah pintu mobil ditutup. Namun, sapaan tersebut tidak diterima dengan baik; botol dan sandal kembali melayang ke arah mobilnya setelah pintu ditutup.

Tragisnya, aksi demo ini juga menimbulkan korban jiwa. Seorang jurnalis bernama Ilik Yuliantoro dari media Tuturpedia.com dilaporkan meninggal dunia saat meliput peristiwa tersebut. Informasi yang dihimpun menunjukkan bahwa ia sempat mendapatkan pertolongan setelah terpapar gas air mata. Hingga berita ini ditulis, kronologi dan penyebab kematian wartawan tersebut masih belum jelas.

Dengan situasi yang masih tegang, ambulans terus berlalu-lalang di sekitar lokasi, membawa korban kericuhan. Demonstrasi ini mencerminkan ketidakpuasan mendalam masyarakat terhadap kebijakan pemerintah daerah dan menyoroti pentingnya dialog antara pemerintah dan warga untuk mencegah insiden serupa di masa depan.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Siti Amelia
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Polres Tapsel dan Forkopimda Paluta Deklarasikan Jihad Lawan Narkoba

Polres Tapsel dan Forkopimda Paluta Deklarasikan Jihad Lawan Narkoba

Pelatihan Berbasis Kompetensi Cetak Tenaga Kerja Pakai

Pelatihan Berbasis Kompetensi Cetak Tenaga Kerja Pakai

Rangkum Lagu Terbaik, Tohpati Gandeng Penyanyi Top

Rangkum Lagu Terbaik, Tohpati Gandeng Penyanyi Top

Syah Afandin Targetkan Balai Ternak Baznas Hingga ke Kecamatan untuk Bangkitkan Ekonomi Masyarakat

Syah Afandin Targetkan Balai Ternak Baznas Hingga ke Kecamatan untuk Bangkitkan Ekonomi Masyarakat

Bupati Syah Afandin Ajak Masyarakat Teladani Akhlak Rasulullah

Bupati Syah Afandin Ajak Masyarakat Teladani Akhlak Rasulullah

Dukung Ketahanan Pangan, Bupati Langkat Resmikan Kilang Padi Sukma Jaya

Dukung Ketahanan Pangan, Bupati Langkat Resmikan Kilang Padi Sukma Jaya

Komentar
Berita Terbaru